Pakole Taklukan Disyanjak Lewat Drama Adu Penalti
Sunday, 12 July 2015 | 19:30
Final ulangan Liga Ngabuburit 2015 kelompok usia di atas 40 tahun tersaji di Stadion Persib, Minggu (12/7). Pakole yang merupakan juara bertahan kembali meladeni Disyanjak yang tahun lalu mesti tertunduk lesu di laga final. Hasilnya Pakole untuk kedua kalinya mempermalukan tim yang dihuni oleh mayoritas punggawa Persib Bandung itu lewat pertandingan yang sengit. Bahkan kali ini laga harus ditutup oleh drama adu penalti.
Turun dengan susunan pemain terbaiknya tidak lantas membuat Disyanjak dengan mudah mencetak gol. Justru Pakole yang unggul lebih dahulu. Baru 4 menit laga berjalan, Herindro sudah membuka keunggulan. Bermula dari pelanggaran Nandang Kurnaedi di depan kotak penalti Disyanjak, tendangan bebasnya gagal diantisipasi dengan baik oleh Cecep Supriyatna.
Tersentak dengan gol tersebut, Disyanjak langsung balik mengancam gawang lawan lewat kaki kiri Yaris Riyadi di menit 11. Mendapat bola di kotak penalti, motor serangan Disyanjak itu tinggal berhadapan satu lawan satu dengan penjaga gawang Pakole. Sayang eksekusi Yaris sukses diatasi kiper lewat aksi brilian dan hanya menghasilkan sepak pojok.
Sama-sama ingin mencetak gol, kedua tim pun tampil spartan. Tidak jarang benturan keras antar pemain terjadi di atas lapangan. Emosi pemain Disyanjak pun mulai tersulut ketika Edi Sutarsa dan Yadi Mulyadi melanggar keras pemain Pakole dan membuat mereka mendapat hadiah kartu kuning dari sang pengadil. Babak pertama pun berakhir untuk kemenangan Pakole 1-0.
Selepas jeda, jual beli serangan lebih banyak terjadi di babak kedua. Menit 43 Pakole kembali mendapat peluang emas hasil skema serangan mereka dari rusuk kiri. Crossing yang dilepaskan ke mulut gawang mengakibatkan Dadang Hidayat dan Cecep Supriyatna miskomunikasi dan membuat bola bergulir menuju gawang Disyanjak. Beruntung Dadang dengan sigap mengejar bola dan melakukan clearance.
Tidak mau dipermalukan untuk kedua kalinya, menit 45 Nandang Kurnaedi melepaskan sepakan keras diluar kotak penalti Pakole. Wing back Persib di era 90an itu mendapat umpan jauh dari lini belakang dan langsung melepaskan dentuman first time ke tiang dekat. Tapi kembali kiper Pakole menunjukan reaksi apik dan menepis bola hingga membuat gawangnya tetap perawan.
Terus mengurung pertahanan Pakole, upaya Disyanjak akhirnya membuahkan hasil di menit 51 lewat gol yang dicetak Yaris Riyadi. Berawal dari tendangan bebas Nandang Kurnaedi, kiper Pakole gagal memetik bola di udara dan dengan mudah disambar oleh si Jackie Chan untuk merubah angka menjadi 1-1. Pertandingan pun mesti ditentukan lewat adu tendangan penalti.
Sayang drama adu penalti berlangsung anti klimaks bagi Disyanjak. Karena 3 eksekutor mereka yaitu Sutiono Lamso, Asep Poni dan Dadang Hidayat gagal menunaikan tugas mereka. Sedangkan algojo dari Pakole 007 semua sukses memperdaya Cecep Supriyatna hingga membuat mereka mampu mempertahankan gelar.

Final ulangan Liga Ngabuburit 2015 kelompok usia di atas 40 tahun tersaji di Stadion Persib, Minggu (12/7). Pakole yang merupakan juara bertahan kembali meladeni Disyanjak yang tahun lalu mesti tertunduk lesu di laga final. Hasilnya Pakole untuk kedua kalinya mempermalukan tim yang dihuni oleh mayoritas punggawa Persib Bandung itu lewat pertandingan yang sengit. Bahkan kali ini laga harus ditutup oleh drama adu penalti.
Turun dengan susunan pemain terbaiknya tidak lantas membuat Disyanjak dengan mudah mencetak gol. Justru Pakole yang unggul lebih dahulu. Baru 4 menit laga berjalan, Herindro sudah membuka keunggulan. Bermula dari pelanggaran Nandang Kurnaedi di depan kotak penalti Disyanjak, tendangan bebasnya gagal diantisipasi dengan baik oleh Cecep Supriyatna.
Tersentak dengan gol tersebut, Disyanjak langsung balik mengancam gawang lawan lewat kaki kiri Yaris Riyadi di menit 11. Mendapat bola di kotak penalti, motor serangan Disyanjak itu tinggal berhadapan satu lawan satu dengan penjaga gawang Pakole. Sayang eksekusi Yaris sukses diatasi kiper lewat aksi brilian dan hanya menghasilkan sepak pojok.
Sama-sama ingin mencetak gol, kedua tim pun tampil spartan. Tidak jarang benturan keras antar pemain terjadi di atas lapangan. Emosi pemain Disyanjak pun mulai tersulut ketika Edi Sutarsa dan Yadi Mulyadi melanggar keras pemain Pakole dan membuat mereka mendapat hadiah kartu kuning dari sang pengadil. Babak pertama pun berakhir untuk kemenangan Pakole 1-0.
Selepas jeda, jual beli serangan lebih banyak terjadi di babak kedua. Menit 43 Pakole kembali mendapat peluang emas hasil skema serangan mereka dari rusuk kiri. Crossing yang dilepaskan ke mulut gawang mengakibatkan Dadang Hidayat dan Cecep Supriyatna miskomunikasi dan membuat bola bergulir menuju gawang Disyanjak. Beruntung Dadang dengan sigap mengejar bola dan melakukan clearance.
Tidak mau dipermalukan untuk kedua kalinya, menit 45 Nandang Kurnaedi melepaskan sepakan keras diluar kotak penalti Pakole. Wing back Persib di era 90an itu mendapat umpan jauh dari lini belakang dan langsung melepaskan dentuman first time ke tiang dekat. Tapi kembali kiper Pakole menunjukan reaksi apik dan menepis bola hingga membuat gawangnya tetap perawan.
Terus mengurung pertahanan Pakole, upaya Disyanjak akhirnya membuahkan hasil di menit 51 lewat gol yang dicetak Yaris Riyadi. Berawal dari tendangan bebas Nandang Kurnaedi, kiper Pakole gagal memetik bola di udara dan dengan mudah disambar oleh si Jackie Chan untuk merubah angka menjadi 1-1. Pertandingan pun mesti ditentukan lewat adu tendangan penalti.
Sayang drama adu penalti berlangsung anti klimaks bagi Disyanjak. Karena 3 eksekutor mereka yaitu Sutiono Lamso, Asep Poni dan Dadang Hidayat gagal menunaikan tugas mereka. Sedangkan algojo dari Pakole 007 semua sukses memperdaya Cecep Supriyatna hingga membuat mereka mampu mempertahankan gelar.
