N’Douassel Dianggap Ilegal, Persib Sudah Legalkan Pemain Sesuai Prosedur
Monday, 14 August 2017 | 17:45
Arema FC resmi mengajukan surat protes kepada operator Liga 1, PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) dan komisi disiplin (Komdis) PSSI tentang dugaan Persib menggunakan pemain belum sah atau ilegal pada duel big match Liga 1 antara Arema FC vs Persib Sabtu (12/8/2017) di Stadion Kanjuruhan Malang.
Striker anyar Maung Bandung Ezezhiel N’Douassel yang bermain di akhir babak pertama mengganti Tantan, diduga belum memiliki sertifikat transfer international atau International Transfer Certificate atau (ITC) yang dirujuk klub lama–dalam hal ini Hapoel Tel Aviv.
Hal itu diketahui melalui website resmi FIFA Transfer Matching System (TMS) yang merupakan sistem elektronik guna memantau transfer intenational. Disana setiap asosiasi melampirkan data dan dokumen soal transfer pemain dengan basis web bertujuan menyederhanakan proses transfer international dan meningkatkan tranparansi dan aliran informasi.
Pada situs tersebut Ezechiel masih berstatus klub lama bahkan sebelum klub Tel Aviv yakni Hapoel Kiryat Shmona. Artinya ada yang belum selesai dalam proses transfer pemain Tim Nasional Chad itu untuk klub baru hingga status pemain masih ditangguhkan.
Irfan Suryadiredja Media Officer Persib Bandung angkat bicara terkait hal di atas. Tim merujuk pada pengesahan pemain dari operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru (PT LIB), hingga N’Douassel masuk kedalam daftar susunana pemain dan bermain.
“Pada prinsipnya Persib itu telah memenuhi melaksanakan prosedur dan kebijakan PSSI pusat terkait FIFA TMS ini. Pemain ini kan dapat pengesahan dari PT LIB jadi secara sah kita mainkan,” kata Irfan.
Irfan menerangkan, bahwa N’Douassel datang ke Indonesia untuk direkrut Persib disertai membawa surat keluar dari klub yang disahkan Israel Football Association. Proses transfer pemain pun sudah dirampungkan dan Persib telah memberikan lampiran dokumen itu kepada PSSI untuk diproses lewat FIFA TMS.
“Dia (N’Douassel) datang ke Indonesia (Minggu 6/8) dan besok penandatanganan kontrak, setelah itu kita urus untuk dapatkan pengesahan pemain ini dalam kondisi bebas transfer. Keluar dari klub awal 15 Maret 2017 dan sudah punya surat keluar. Tinggal PSSI bilang alih status pemain,” beber Irfan.
Pihaknya tidak akan berani memainkan pemain yang belum disahkan sesuai intruksi PT LIB andai sang pemain masih ditangguhkan. “Kemarin itu ketika sudah disahkan masuk di DSP sebagai pemain cadangan. Kalau belum disahkan kita belum berani, protes Arema ya berkaitan langsung dengan PSSI,” ujarnya.

Arema FC resmi mengajukan surat protes kepada operator Liga 1, PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) dan komisi disiplin (Komdis) PSSI tentang dugaan Persib menggunakan pemain belum sah atau ilegal pada duel big match Liga 1 antara Arema FC vs Persib Sabtu (12/8/2017) di Stadion Kanjuruhan Malang.
Striker anyar Maung Bandung Ezezhiel N’Douassel yang bermain di akhir babak pertama mengganti Tantan, diduga belum memiliki sertifikat transfer international atau International Transfer Certificate atau (ITC) yang dirujuk klub lama–dalam hal ini Hapoel Tel Aviv.
Hal itu diketahui melalui website resmi FIFA Transfer Matching System (TMS) yang merupakan sistem elektronik guna memantau transfer intenational. Disana setiap asosiasi melampirkan data dan dokumen soal transfer pemain dengan basis web bertujuan menyederhanakan proses transfer international dan meningkatkan tranparansi dan aliran informasi.
Pada situs tersebut Ezechiel masih berstatus klub lama bahkan sebelum klub Tel Aviv yakni Hapoel Kiryat Shmona. Artinya ada yang belum selesai dalam proses transfer pemain Tim Nasional Chad itu untuk klub baru hingga status pemain masih ditangguhkan.
Irfan Suryadiredja Media Officer Persib Bandung angkat bicara terkait hal di atas. Tim merujuk pada pengesahan pemain dari operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru (PT LIB), hingga N’Douassel masuk kedalam daftar susunana pemain dan bermain.
“Pada prinsipnya Persib itu telah memenuhi melaksanakan prosedur dan kebijakan PSSI pusat terkait FIFA TMS ini. Pemain ini kan dapat pengesahan dari PT LIB jadi secara sah kita mainkan,” kata Irfan.
Irfan menerangkan, bahwa N’Douassel datang ke Indonesia untuk direkrut Persib disertai membawa surat keluar dari klub yang disahkan Israel Football Association. Proses transfer pemain pun sudah dirampungkan dan Persib telah memberikan lampiran dokumen itu kepada PSSI untuk diproses lewat FIFA TMS.
“Dia (N’Douassel) datang ke Indonesia (Minggu 6/8) dan besok penandatanganan kontrak, setelah itu kita urus untuk dapatkan pengesahan pemain ini dalam kondisi bebas transfer. Keluar dari klub awal 15 Maret 2017 dan sudah punya surat keluar. Tinggal PSSI bilang alih status pemain,” beber Irfan.
Pihaknya tidak akan berani memainkan pemain yang belum disahkan sesuai intruksi PT LIB andai sang pemain masih ditangguhkan. “Kemarin itu ketika sudah disahkan masuk di DSP sebagai pemain cadangan. Kalau belum disahkan kita belum berani, protes Arema ya berkaitan langsung dengan PSSI,” ujarnya.

ambek nyedek mereeuunnnnn …. arewaaaa …. kado ultah na ngan ka bere endog sasiki …. heheheuuuuuyyyy
S7 broww,team karek crot 3 thn ngaku 30 thn loba uget
heuuh jiganamah lur
Plakplikplukplekplok..!
hahahhaaa watir aremomok protes na kudu k budak letik kituh meh d gugu aya aya wae..mn ck aing mah maen d bandung ge drow tarimaken we d malang teu bisa menang..
Tah nu model kiyeu nu memperkeruh suasana antar club teh akhir2 na jadi weh perselisihan suporter…
Kuduna mah legowo weh ath hasil imbang oge dari pada eleh lewih wirang tong sok ngorekan kasalahan batur
Enya Mang bener pisan….tong sok ngorekan nu ngagunduk na keusik…ladu