Nasib Lanjutan Piala Presiden di Bandung Akan Segera Diumumkan
Saturday, 18 June 2022 | 20:34
Ketua Organizing Committee (OC) PSSI untuk Piala Presiden, Akhmad Hadian Lukita melakukan takziah ke rumah Asep Ahmad Solihin. Pada laga Persib kontra Persebaya, dua Bobotoh meninggal dunia akibat berdesakan ketika hendak masuk ke stadion. Selain Ahmad, korban tewas lainnya adalah Sofiana Yusuf asal Bogor yang tidak selamat dalam insiden yang terjadi di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Jumat (17/6).
Lukita mengucapkan duka cita asa kejadian yang menimpa kedua suporter Persib ini. Dia menyayangkan meninggalnya suporter karena ingin mendukung tim kebanggaannya beraksi. Pria yang juga merupkan Direktur PT. Liga Indonesia Baru (LIB) ini berharap ke depannya semua pihak berbenah supaya tidak terjadi insiden yang terulang.
“Kita sangat berduka atas kejadian ini. Mudah-mudahan ini kejadian terakhir, jangan sampai kejadian lagi. Kita harus sadar semua bahwa sepakbola adalah kebahagiaan. Jadi kalau ada kedukaan itu tentu saja kita tidak inginkan,” ujar Lukita ketika diwawancara di kawasan Cibaduyut, Sabtu (18/6).
“Sekali lagi, ini menjadi perhatian kita semua untuk lebih berhati-hati. Untuk kita semua, bukan hanya suporter, panpel, semua siapa pun harus menjadi pelajaran bagi kita semua. Kalau saya yakin, almarhum Insya Allah husnul khatimah. Saya mewakili yang di Bogor juga, Insya Allah husnul khatimah juga,” lanjut dia.
Lukita mengaku belum bisa memastikan perihal kelanjutan Piala Presiden 2022 di Bandung. Kota Bandung menjadi tuan rumah grup C dan dihuni oleh Persib, Bhayangkara, Persebaya serta Bali United. Masih akan ada satu matchday lagi di Stadion GBLA, hanya saja untuk kepastian bagaimana pertandingan digelar nanti, dia masih menunggu masukan dari pihak keamanan.
“Kami masih koordinasi dengan pihak yang terkait, tentu saja ada langkah apa pun kita tunggu hasil rekomendasi dari pihak kepolisian dan otoritas keamanan, karena nanti dari beliau-beliau yang akan memutuskan seperti apa ke depannya. kita harus ikut,” jelasnya.
Dia juga menambahkan bahwa opsinya beragam tergantung rekomendasi yang diberikan. Mungkin saja pertandingan akan digelar tanpa penonton atau bahkan dialihkan ke kota lain. “Bisa macam-macam. Bisa dipindahkan, bisa tanpa penonton, kita ikut rekomendasi dari kepolisian,” lanjutnya.
Menurutnya kabar pastinya akan diumumkan dalam waktu dekat. Saat ini pihaknya masih terus menjalin koordinasi dengan jajaran terkait. “Mudah-mudahan hari ini atau paling lambat besok ada keputusannya. Kita semua bekerja juga, kita sudah berkomunikasi sejak tadi malam sampai pagi,” tukasnya.

Ketua Organizing Committee (OC) PSSI untuk Piala Presiden, Akhmad Hadian Lukita melakukan takziah ke rumah Asep Ahmad Solihin. Pada laga Persib kontra Persebaya, dua Bobotoh meninggal dunia akibat berdesakan ketika hendak masuk ke stadion. Selain Ahmad, korban tewas lainnya adalah Sofiana Yusuf asal Bogor yang tidak selamat dalam insiden yang terjadi di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Jumat (17/6).
Lukita mengucapkan duka cita asa kejadian yang menimpa kedua suporter Persib ini. Dia menyayangkan meninggalnya suporter karena ingin mendukung tim kebanggaannya beraksi. Pria yang juga merupkan Direktur PT. Liga Indonesia Baru (LIB) ini berharap ke depannya semua pihak berbenah supaya tidak terjadi insiden yang terulang.
“Kita sangat berduka atas kejadian ini. Mudah-mudahan ini kejadian terakhir, jangan sampai kejadian lagi. Kita harus sadar semua bahwa sepakbola adalah kebahagiaan. Jadi kalau ada kedukaan itu tentu saja kita tidak inginkan,” ujar Lukita ketika diwawancara di kawasan Cibaduyut, Sabtu (18/6).
“Sekali lagi, ini menjadi perhatian kita semua untuk lebih berhati-hati. Untuk kita semua, bukan hanya suporter, panpel, semua siapa pun harus menjadi pelajaran bagi kita semua. Kalau saya yakin, almarhum Insya Allah husnul khatimah. Saya mewakili yang di Bogor juga, Insya Allah husnul khatimah juga,” lanjut dia.
Lukita mengaku belum bisa memastikan perihal kelanjutan Piala Presiden 2022 di Bandung. Kota Bandung menjadi tuan rumah grup C dan dihuni oleh Persib, Bhayangkara, Persebaya serta Bali United. Masih akan ada satu matchday lagi di Stadion GBLA, hanya saja untuk kepastian bagaimana pertandingan digelar nanti, dia masih menunggu masukan dari pihak keamanan.
“Kami masih koordinasi dengan pihak yang terkait, tentu saja ada langkah apa pun kita tunggu hasil rekomendasi dari pihak kepolisian dan otoritas keamanan, karena nanti dari beliau-beliau yang akan memutuskan seperti apa ke depannya. kita harus ikut,” jelasnya.
Dia juga menambahkan bahwa opsinya beragam tergantung rekomendasi yang diberikan. Mungkin saja pertandingan akan digelar tanpa penonton atau bahkan dialihkan ke kota lain. “Bisa macam-macam. Bisa dipindahkan, bisa tanpa penonton, kita ikut rekomendasi dari kepolisian,” lanjutnya.
Menurutnya kabar pastinya akan diumumkan dalam waktu dekat. Saat ini pihaknya masih terus menjalin koordinasi dengan jajaran terkait. “Mudah-mudahan hari ini atau paling lambat besok ada keputusannya. Kita semua bekerja juga, kita sudah berkomunikasi sejak tadi malam sampai pagi,” tukasnya.

Persib rusak ku ulah bobotoh sorangan. Flare wae masih kajadian. Teu sadar2. Katambah aparat teu becus ngatur antusiasme bobotoh. Embung cape ngatur jigana.
Paling rekomna pertandingan tanpa penonton. Jiga jaman covid deui.
Ieu karak pertandingan pra musim..Bahaya lanun di piala AFC kitu..alusna tong aya penonton deui di stadion jiga taun kamari…
ini KEBODOHAN PARA BOBOTOH,,, ARI AYA ATURAN TONG NONTON DI STADION PROTES HAYANG NONTON,ARI GEUS DI IZINAN,, BELEGUG BERULAH TERUS,, IRAHA SIA TEH SADAR.. KAWAS PERSIB ANU SIA WAE,, AING OGE SARUA BOBOTOH, TAPI TEU SABELUGUG BOBOTOH ANU BERULAH.. EMANG LAMUN PERSIB DI DENDA SIA AREK MAYARNA…??? MIKIR ATUH WOY..
Kajadian kamari abdi mah teu nyalahken aparat…da moal ka tangani ku aparat sakitu..model anu nempo cara kamari mah.teu saimbang Bobotoh jg bonek anu datang na loba…katambah can saladar timimiti rumit na karcis jg masih keneh aya Bobotoh titipan.jadi anu boga karcis teu bisa asup…saran abdimah pindahken jam tayang na ka sore…jadi bisa ka tempo mana anu boga karcis jg henteu na..sakitu we pendapat ti pusat mah
Geus lah pindah ka luar Bandung,. Pusing aing ngabandunganana..angger we can darewasa..
Ari polisimah pan nyiapkeun personil sesuai jumlah penonton berdasar tiket..ari burudul 3x lipat..nya teu bisa disalahken aparat ari kitumah..
Kapasitas membludak. Tiket 15 rebu anu datang leuwih ti 15 rebu. Anu rumasa teu boga tiket wayahna ulah maksakeun. Ngarugikeun salarea. Punten sanes abdi mojokeun bonek. Bonek anu teu boga tiket eta oge anu ngarangsek ka jero di tambah ku bobotoh nu teu boga tiket oge. Kumaha ieu teh asa teu kapok kapok. Lamun persib jadi di sangsi tanpa penonton kabehanana ngarasa rugi 2 taun satengah hayabg nyetadion. Geus meunang ayeuna di rusak ku bobotoh sorangan keneh. Asa sedih urg mah. Ka asup urg kamari meuli tiket teu kabagean asup. Persib tim besar cobalah bobotoh leuwih elegan. Utamakeun atitude.
Saya setuju, polisi dan panitia pelaksana jangan di salahkan. Yang harus nya salah Bobotoh sendiri. Saya setuju sebagai Bobotoh, jangan lagi terulang kembali kejadian seperti kemarin. Dengan solusi tanpa penonton selama liga 1 di GBLA, biar hukum sekalian Bobotoh yg mau dukung ke stadion biar tau rasa.
Persib di rugikan oleh hampir seluruh Bobotoh yang edan eling di dalam stadion. Kumaha rek juara Persib Ari di ruksak ku bobotohna sorangan. Da moal malalikir, Komo Bobotoh anu asup ka stadion bari geus mabok heula nginum di luar stadion di keresekan hideung Jeung sedotan bari cubak cabak ka aww teu sopan.
Bobotoh karbitan pembuat ONAR di jalan raya, stadion, terhadap Bobotoh sendiri meresahkan.
Nyaeta PR sarerea pecinta PERSIB..kumaha cara ngabina Bobotoh anu masih brutal terus di jero nyaian rasis masih aya geus waktu na dukung team urang kucara nyaian santun jg koreo kreatip..geus lain jaman na…sepak bola hiburan lain mumusuhan wae…genah meren lamun nempo bareng jg team lawan satu stadion teh eweuh permusuhan mah…sok ah DAMAI..
Lamun geus di sanksi nyalahkeun ieu lah itu lah.. karunya pa pemaen persib euy hayang dukungan di stadion kalah meunang wirang ku kalaluam fanatisme berlebihan bobotoh.
Doakeun baraya sing saroleh bobotoh teh.. aamiin
Sebelumnya sangat diaesalkan dan turut prihatin & juga berduka atas meninggalnya dua orang suporter persib, mudah2an ini kejadian terakhir dipersepakbolaan Indonesia, tapi kejadian ini juga harus menjadi pelajaran khususnya utk PSSI, PT.LIB,Penitia Penyelenggara dan pihak2 lain terlibat langsung, kalau kejadian ini mencerminkan ketidaksiapan mereka melaksanakan gelaran turnamen ini. Terkait flare, saya heran dg oknum suporter khususnya Persib Bandung, padahal Persib bermain bagus bahkan laga ke dua menang, tp mereka selalu tidak menindahkan anjuran panitia, atau jangan2 ada fihak2 lain yg memancibg di air keruh, yg menyamar menjadi bobotoh dan menyatu dg bobotoh ?
Kalau boleh saya sarankan semua penonton diperiksa satu persatu, atau kalau perlu panitia menyediakan pemadam di beberapa sudut pinggir lapang. Kenapa tidak…
saran sy jgn ada yg bawa tas masuk ke stadion alny tas dperiksa cm dliat hungkul..trs yg boleh maauk area dalam stadion hanya yg punya karcis hungkul.nu teu boga karcis ceunah dluar pager area stadion ( area jalan ).pager sakitu jangkung bisa ka awasi meureun mun aya bobotoh karbit nu maksa hayang abus ka area stadion. mun aya tewak jebloskeun ka penjara meh kapok.
Saya mah punya pengalaman bagus waktu nonton Persib di SJH, waktu masuk ke area stadion sangat nyaman dan tidak berdesakan karena kita dipaksa antri oleh pagar besi yg disiapkan panpel…nah…waktu nonton Persib vs Bali United di GBLA…bibit2 ricuh karena berdesakan di pintu masuk ke area stadion sebetulnya sudah terlihat….Dan sempat usul ke salah satu LOC disekitar untuk menerapkan pola antrian seperti di SJH tetapi apa lacur….kejadian jumat malam kemaren mengagetkan kita semua.
Menurut saya sih..kesiapan panpel termasuk tim pengamanan sama sekali tidak optimal. Jika saja sistim antrian seperti di SJH mungkin bisa lebih terkendali.
Usul saya ke panpel, selain contoh di atas…ada baiknya mulai libatkan organisasi bobotoh dalam setiap pertandingan Persib…entah bantu pengamanan/ketertiban di area stadion atau sebagai apalah yg penting dalam rangka menjaga kondusivitas di luar dan di dalam stadion.
Bobotoh mah katempo pisan kampungan na teh…teu boga ka era, sakitu geus puguh aya aturan larangan flare…tapi asa teu ngarti2…teu sarakola kitu kabayan…!?
selama masih ada praktik suap yg melegalkan penonton yg tidak punya tiket bisa masuk….. selama itu pula penonton yg tidak punya tiket akan berbondong-bondong datang ke stadion….. da yakin bisa asup lewat sogok menyogok…