Mustika Hadi Sudah Prediksi Timnya Bisa Menghibur Hingga Partai Puncak
Saturday, 11 July 2015 | 00:39
Pelatih 21 Champion Families Mustika Hadi memenuhi targetnya bisa menghibur penonton hingga partai puncak. Tim yang dibela oleh mantan tim Persib U-21 ini berhasil melenggang ke final setelah tundukan perlawanan Legends FC dengan skor meyakinkan 2-0 di Stadion Persib Jln. Ahmad Yani Bandung, Jumat (10/9).
Mustika menilai bila timnya memang sudah diprediksi bisa melenggang mulus ke final, lantaran skuat dipenuhi oleh pemain liga. Selain bisa menargetkan tim arahannya ke babak final ia bisa suka cita menghibur penonton yang hadir karena dipenuhi pemain berkelas seperti Dedi Kusnandar, Dias Angga, Airlangga, M. Agung, dan M. Deden Natshir.
“Target bukan hanya final, tapai anak-anak bisa menghibur, biar ada tontonan lagi, makanya saya turunkan pemain full team, segi pemain kematangan lebih unggul,” ujar Mustika saat ditemui usai laga
Pada pertandingan final pada Minggu (12/7) nanti 21 Champion Families akan menghadapi tim Edan Eling. Tentunya, lawan dianggap tangguh oleh skuat berkostum kuning ini. Kengototan untuk bisa mengalahkan Rendi Saputra dkk. juga bisa menjadi motivasi lawan. Ini yang diharapkan, agar penonton bisa terhibur dengan suasana pertandingan yang lebih hidup.
“Tetap nanti kita bakal ketemu Edan Eling hari Minggu, lawan pasti ngotot, hampir sama kekuatan seperti lawan kita hari ini (Legends FC), agak rame nanti pertandingan di tonton,” papar Mustika.
Meski bermain di liga yang levelnya jauh berbeda dengan Liga Indonesia, Mustika Hadi mengharapkan pemainnya bisa terbantu dalam menjaga kondisi fisik selama bulan Ramadhan. Pelatih yang juga pernah membawa Persib U-21 juara piala Suratin ini masih melihat bagaimana skil, teknik pemain liga masih bisa dijaga saat di lapangan.
“Ini kan anak-anak liga, visi bermain jauh lah sama pertandingan di sini, tetapi kematangannya, skill individunya masih kelihatan teknik dasar kontrol bola, pass bola masih bisa terjaga dengan baik,” tukasnya.
Bisa berganungnya para pemain merupakan sebuah hikmah reuni dan nostalgia yang tidak bisa dijalani jika kompetisi sedang bergulir. “Ini pun sebagai nostalgia aja reuni, kuncinya tetap menghibur,” pungkasnya.

Pelatih 21 Champion Families Mustika Hadi memenuhi targetnya bisa menghibur penonton hingga partai puncak. Tim yang dibela oleh mantan tim Persib U-21 ini berhasil melenggang ke final setelah tundukan perlawanan Legends FC dengan skor meyakinkan 2-0 di Stadion Persib Jln. Ahmad Yani Bandung, Jumat (10/9).
Mustika menilai bila timnya memang sudah diprediksi bisa melenggang mulus ke final, lantaran skuat dipenuhi oleh pemain liga. Selain bisa menargetkan tim arahannya ke babak final ia bisa suka cita menghibur penonton yang hadir karena dipenuhi pemain berkelas seperti Dedi Kusnandar, Dias Angga, Airlangga, M. Agung, dan M. Deden Natshir.
“Target bukan hanya final, tapai anak-anak bisa menghibur, biar ada tontonan lagi, makanya saya turunkan pemain full team, segi pemain kematangan lebih unggul,” ujar Mustika saat ditemui usai laga
Pada pertandingan final pada Minggu (12/7) nanti 21 Champion Families akan menghadapi tim Edan Eling. Tentunya, lawan dianggap tangguh oleh skuat berkostum kuning ini. Kengototan untuk bisa mengalahkan Rendi Saputra dkk. juga bisa menjadi motivasi lawan. Ini yang diharapkan, agar penonton bisa terhibur dengan suasana pertandingan yang lebih hidup.
“Tetap nanti kita bakal ketemu Edan Eling hari Minggu, lawan pasti ngotot, hampir sama kekuatan seperti lawan kita hari ini (Legends FC), agak rame nanti pertandingan di tonton,” papar Mustika.
Meski bermain di liga yang levelnya jauh berbeda dengan Liga Indonesia, Mustika Hadi mengharapkan pemainnya bisa terbantu dalam menjaga kondisi fisik selama bulan Ramadhan. Pelatih yang juga pernah membawa Persib U-21 juara piala Suratin ini masih melihat bagaimana skil, teknik pemain liga masih bisa dijaga saat di lapangan.
“Ini kan anak-anak liga, visi bermain jauh lah sama pertandingan di sini, tetapi kematangannya, skill individunya masih kelihatan teknik dasar kontrol bola, pass bola masih bisa terjaga dengan baik,” tukasnya.
Bisa berganungnya para pemain merupakan sebuah hikmah reuni dan nostalgia yang tidak bisa dijalani jika kompetisi sedang bergulir. “Ini pun sebagai nostalgia aja reuni, kuncinya tetap menghibur,” pungkasnya.
