Musim Kedua Bersama Persib, Robert Patok Target Tinggi
Friday, 24 January 2020 | 16:09
Robert Rene Alberts menatap musim keduanya bersama Persib dan berani mematok target yang lebih tinggi. Sebelumnya di musim perdananya, dia masih meraba kekuatan tim apalagi baru diberi kepercayaan satu pekan sebelum liga 2019. Kini dia berambisi mengejar hasil yang lebih baik di akhir musim.
Pelatih asal Belanda itu memang masih akan berbicara terlebih dahulu dengan pemain dan manajemen terkait target yang diburu. Apalagi di Indonesia, persaingan untuk menduduki tahta juara begitu kompetitif. Setiap klub sekalipun mereka baru promosi selalu punya target yang tinggi.
Menurutnya wajar Persib pada musim ini berani membidik target yang lebih tinggi dari musim lalu. Karena Maung Bandung adalah klub dengan reputasi tinggi dan sudah seharusnya mematok zona papan atas. Bahkan Robert sebelumnya kerap menyinggung ambisi Persib untuk masuk ke kompetisi Asia musim depan.
“Kami akan berdiskusi dengan pemain setelah ini dan ini masih terlalu dini. Di Indonesia ada 18 klub yang berkompetisi dan 18 tim itu ingin menjadi juara. 15 pelatih dipecat musim lalu dan itu hal rutin di Indonesia, seakan menjadi rekor dunia soal pemecatan pelatih,” ujarnya ketika diwawancara.
“Target kami akan sangat tinggi musim ini dan pemain serta manajemen akan duduk bersama untuk mencapai itu. Di sepakbola profesional, orang-orang realistis soal apa yang ingin mereka capai. Dan tim besar harus mematok target yang tinggi,” tutur Robert melanjutkan.
Tantangan bagi Persib untuk mewujudkan ambisi merengkuh titel juara memang cukup berat. Karena pesaing timnya untuk merebut trofi di akhir musim sangat banyak, termasuk klub yang secara reputasi ada di bawah. Namun tetap menurutnya Persib merupakan klub yang sudah seharusnya mematok target tinggi.
“Di Indonesia, semua tim mematok target yang tinggi dan itu sesuatu yang harus jadi pelajaran, kami harus lebih realistis dalam menentukan target tim. Memang liga belum mulai dan kami harus duduk bersama menentukan itu, tapi Bandung dan Persib adalah tim besar dan kami harus berani mematok target tinggi,” tukasnya.

Robert Rene Alberts menatap musim keduanya bersama Persib dan berani mematok target yang lebih tinggi. Sebelumnya di musim perdananya, dia masih meraba kekuatan tim apalagi baru diberi kepercayaan satu pekan sebelum liga 2019. Kini dia berambisi mengejar hasil yang lebih baik di akhir musim.
Pelatih asal Belanda itu memang masih akan berbicara terlebih dahulu dengan pemain dan manajemen terkait target yang diburu. Apalagi di Indonesia, persaingan untuk menduduki tahta juara begitu kompetitif. Setiap klub sekalipun mereka baru promosi selalu punya target yang tinggi.
Menurutnya wajar Persib pada musim ini berani membidik target yang lebih tinggi dari musim lalu. Karena Maung Bandung adalah klub dengan reputasi tinggi dan sudah seharusnya mematok zona papan atas. Bahkan Robert sebelumnya kerap menyinggung ambisi Persib untuk masuk ke kompetisi Asia musim depan.
“Kami akan berdiskusi dengan pemain setelah ini dan ini masih terlalu dini. Di Indonesia ada 18 klub yang berkompetisi dan 18 tim itu ingin menjadi juara. 15 pelatih dipecat musim lalu dan itu hal rutin di Indonesia, seakan menjadi rekor dunia soal pemecatan pelatih,” ujarnya ketika diwawancara.
“Target kami akan sangat tinggi musim ini dan pemain serta manajemen akan duduk bersama untuk mencapai itu. Di sepakbola profesional, orang-orang realistis soal apa yang ingin mereka capai. Dan tim besar harus mematok target yang tinggi,” tutur Robert melanjutkan.
Tantangan bagi Persib untuk mewujudkan ambisi merengkuh titel juara memang cukup berat. Karena pesaing timnya untuk merebut trofi di akhir musim sangat banyak, termasuk klub yang secara reputasi ada di bawah. Namun tetap menurutnya Persib merupakan klub yang sudah seharusnya mematok target tinggi.
“Di Indonesia, semua tim mematok target yang tinggi dan itu sesuatu yang harus jadi pelajaran, kami harus lebih realistis dalam menentukan target tim. Memang liga belum mulai dan kami harus duduk bersama menentukan itu, tapi Bandung dan Persib adalah tim besar dan kami harus berani mematok target tinggi,” tukasnya.

Waah ko teu wani to the point “bidik target juara” nya lur???
Bisi meleseeet !!!!
Pelatih sigana hayang matok target juara tapi masih bingung nempo managemen na. Managemen na siga na teu boga target juara. Target na neangan bati Saloba loba na. Karunya ka pelatih uy ke ujung ujung na anu di salah keun pelatih out..
Ah…… Uyuhan atuda A
Namina ge dibawah naungan PT PBB. namina PT tea paragi neang bati. Kedah ba gentos ku Yayasan…… Meh teu ijiran palebah meuli pamaen. Tapi masalahna bisa teu nya PERSIB dibawah naungan Yayasan?
Tiasa wae kang kan ayeuna pengurus na tos loba anu sepuh. Ke yayasan na Nami na yayasan panti jompo. Anu ngurus na nya eta eta keneh hahahaha….
Sok lah coach…ayeuna mah tos komplit pamaen…
Kagok edan keun…
Bae manajemen mah ulah dipikiran…
Bobotoh kuduna tong loba kritik heula da can mulai liga na oge…
Bobotoh kudu na kompak , sa Alusna jeung sa Mahalna pamaen teu ngajamin tah juara…lamun teu kompak.
95% pamaen di pertahankeun kuduna bisa jd modal persib juara…
Taaarrikk jabrigggg aahhh…
Masih ingat kah dengan kata2 ini…
Tenang yah.. sya sudah berbicara dengan pa Gggg, berapa pun juga harga pemain, asal demi ke butuhan Persib, beliau tidak Maslah yah…
Tapi Naha sekarang pelatih bilang di media, sampai ga punya budget untuk beli pemain sesuai kebutuhan, karena mahal tidak sesuai dgn anggaran..
Kalo begitu jual saham Persib 60% atau 70% ke pengusaha luar, 30% lagi jual ke Bobotoh.
Era lah ngadenge nage ngaku Tim Besar, Tim Kaya, Tim tersehat keuangan nya, tapi meli pemain teu cukup anggaran…
Aib tah jang para petinggi Persib….
Berhentilah mengaku kalo persib team yang besar.. Stadion numpang, tempat latihan teu boga, meuli pemaen kurang anggaran.. keheul tapi cinta ka persib teh
Sae….. A
Komo pami ku a adit nu ngagaleuh saham….. Pasti mamprang tah persib
biasa ngawaos tiheula, karunya bah ngobet di bere target tinggi,didukung ku manajemen nu lelet jg kopet ngarekrut pemaen.
Gentos geura manahemena ku aa….
Meh edun persib na
Target tinggi mah kudu diikuti ku rekrutmen pemain asing nu alus, terutama keur playmaker jeung striker.
Nah pelatih wae berani matok target tinggi…! Apakah kemauan pelatih bisa bersinergi jeng managemen? Ulah ari pelatih matok target juara ari managemen cukup di papan tengah. Kacau bangau atuh..
✓ Persib perlu neangan pemain Jang bek kanan,bisa overlap ke depan jeng punya akurasi umpan crosing,wedel bertahan.
Contoh siga : Asnawi mangkualam,
alfathier.
✓ paling vital Persib teu boga sosok playmaker, tingali bahela ker boga firman Utina, Konate, ngabukti….
Zola & Beckham perlu diberi kesempatan…
Perlu jeng sakudu na musim ayena neangan asing na Jang playmaker…..
✓ Goal Getter…
Kudu boga stiker asing berkualitas, tambahan naturalisasi,
# catatan :
Ku naon Persib mani siga harese menangkeun pemain nu Alus jeng ngabukti? Sponsor Loba, pemasukan ti tiket jelas,
✓ pemain nu boga kwalitas ges pasti Aya hargaan…
Taun kamari lima besar targetna, mun ayeuna lebih tinggi meureun opat besar….. ekekekek
Persib pi aluseun teu loba ngarombak pemain. Urang dukung we sugan juara, lamun goreng mah persib maena, persib oge anu rugi stadion kosong, pemasukan berkurang.
Target tinggi, anggaran rendah. Ngimpiii…
Obet+bobtoh hyang bruno matos in tpi mnagement ckup bruno engkos wae cnah urang ciparigi murah !
ai pelatih mah percaya hayang target juara ngan ragu ka managemen matok target juara tapi belanja pemain mani hararese ….pan cek pelatih oge belanja pemain ges di atur anggaran na …jadi meli pemain th nu pas di kantong …nya kumaha atuh butuh nu alus te mahi duit na akhir na meli ya nu pas pasan
Otak si Tedy cuma bisnis hungkul lamun Persib juara manehna mah untung lamun teu juara oge teu nanaon nu penting margin keuntungan ker nu garableg saham we marenang gede.
Di indonesia pemecatan pelatih paling tinghi di dunia. Ny heueuh atuh indonesia mah sakti. Salain ku management pelatih bisa di pecat ku suporter euweuh anu jiga kitu di dunia. Meunang terus eleh 2x draw 4x bisa di pecat di indonesia mah
Calm aya si sadil ngan kitu tea sok pura² manajemen mh…teja paku alam oge gening jd.tp persib mh asa leuwih butuh striker euy lain sayap ato gelandang soalna ges numpuk balatak
ceuk saha Persib tdk berprestasi…
dalam berbisnis… heuheuyy