Mulai Bermain Reguler, Laly Ingin Selalu Beri yang Terbaik
Tuesday, 07 June 2016 | 21:58
Kapten Persib Bandung, Atep, perannya mulai tergantikan di beberapa pertandingan terakhir di Torabika Soccer Championship (TSC) A 2016. Dirinya sering tampil dari bangku cadangan. Pos yang ditinggalkan Atep, sayap kiri, kini sering diisi David Laly.
Kepercayaan diri David Laly semakin terasah dengan kelihaiannya menggiring bola, mengelabui lawan, dan memberi umpan matang ke dalam kotak penalti. Walau terkadang kondisi staminanya tak memadai sehingga harus ditarik keluar sebelum laga kelar. Meski belum maksimal, namun sisi kiri Persib saat ini tampak lebih hidup. Apalagi sang pemain mampu lesakkan sebiji gol saat menghadapi Bali United di pekan ketiga TSC.
Total, pemain asal Wamena Papua itu 4 kali bermain sebagai starter, yakni saat melawan Pusamania Borneo FC, Bali United, Persiba Balikpapan dan Madura United. Jika Laly mempertahankan performanya dengan stabil dan beranjak lebih baik, bukan tidak mungkin ia kembali dipercaya turun dari awal saat Maung Bandung bertandang ke markas Bhayangkara Surabaya United (BSU).
Pemain berusia 24 tahun itu mengatakan seluruh keputusan soal starter, pelatih Dejan Antonic yang menentukan. Dirinya hanya bisa memberikan hal yang terbaik di setiap latihan dan pertandingan.
“Itu keputusan pelatih, pelatih yang lihat, saya sebagai pemain cuma latihan dan latihan memberikan yang terbaik. Selanjutnya kalau dimainkan itu semua kebutuhan pelatih, mungkin pelatih lihat kebutuhan taktik seperti apa, jadi pelatih yang milih,” bebernya.
Saat Laly diasuh Dejan di Pelita Bandung Raya (PBR) memang ia sering dipercaya sejak awal. Namun, kala sang pemain memulai kiprah di Persib, kondisi fisiknya jauh menurun hingga membuat Dejan membangkucadangkannya. Pada beberapa pertandingan pra-musim, Laly bahkan sering masuk di pertengahan babak kedua.
Pemain yang menyenangi musik reggae itu mensyukuri akan apa yang dipercayakan tim pelatih kepadanya. Ia semakin termotivasi untuk memperbaiki permainannya yang dirasa masih kurang maksimal. “Aku Puji Tuhan aku senang dengan bermain dari awal, belum dapat kontribusi, tapi aku senang dipercaya main dari awal,” tukasnya.

Kapten Persib Bandung, Atep, perannya mulai tergantikan di beberapa pertandingan terakhir di Torabika Soccer Championship (TSC) A 2016. Dirinya sering tampil dari bangku cadangan. Pos yang ditinggalkan Atep, sayap kiri, kini sering diisi David Laly.
Kepercayaan diri David Laly semakin terasah dengan kelihaiannya menggiring bola, mengelabui lawan, dan memberi umpan matang ke dalam kotak penalti. Walau terkadang kondisi staminanya tak memadai sehingga harus ditarik keluar sebelum laga kelar. Meski belum maksimal, namun sisi kiri Persib saat ini tampak lebih hidup. Apalagi sang pemain mampu lesakkan sebiji gol saat menghadapi Bali United di pekan ketiga TSC.
Total, pemain asal Wamena Papua itu 4 kali bermain sebagai starter, yakni saat melawan Pusamania Borneo FC, Bali United, Persiba Balikpapan dan Madura United. Jika Laly mempertahankan performanya dengan stabil dan beranjak lebih baik, bukan tidak mungkin ia kembali dipercaya turun dari awal saat Maung Bandung bertandang ke markas Bhayangkara Surabaya United (BSU).
Pemain berusia 24 tahun itu mengatakan seluruh keputusan soal starter, pelatih Dejan Antonic yang menentukan. Dirinya hanya bisa memberikan hal yang terbaik di setiap latihan dan pertandingan.
“Itu keputusan pelatih, pelatih yang lihat, saya sebagai pemain cuma latihan dan latihan memberikan yang terbaik. Selanjutnya kalau dimainkan itu semua kebutuhan pelatih, mungkin pelatih lihat kebutuhan taktik seperti apa, jadi pelatih yang milih,” bebernya.
Saat Laly diasuh Dejan di Pelita Bandung Raya (PBR) memang ia sering dipercaya sejak awal. Namun, kala sang pemain memulai kiprah di Persib, kondisi fisiknya jauh menurun hingga membuat Dejan membangkucadangkannya. Pada beberapa pertandingan pra-musim, Laly bahkan sering masuk di pertengahan babak kedua.
Pemain yang menyenangi musik reggae itu mensyukuri akan apa yang dipercayakan tim pelatih kepadanya. Ia semakin termotivasi untuk memperbaiki permainannya yang dirasa masih kurang maksimal. “Aku Puji Tuhan aku senang dengan bermain dari awal, belum dapat kontribusi, tapi aku senang dipercaya main dari awal,” tukasnya.

Formasi Terabaik persi kuring :
o Basna/Agung o Vlado oPurwaka o Toni
o Haryono o Pugliara
o Zulham/samsul o SDV/atep o Atep/tantan
oBelencoso
nya mending david laly atuh dari pada atep mah,
semua mungkin tau mana yg lebih berkualitas !
Ari si kasep kim jepri naha tara aya berita na..?
Hayang denge dewek
Eta kaka david. Ko kasih turun kopu brat badan tuh. Hehehe artinamah cing ateuh rada kurusan saeutikmah he.
atep mah cadang hela kara alus maaena…
david laly :
skill = 7
kerjasama tim = 5
stamina = 5
speed = 8
akurasi = 6
passing = 5
Matematika= 6,5
PMP = 8.
alus sih alus..ngan tuur na leklok cuy
ceuk uing ge naon?!
sop tuur kuda tea atuh!
sop tu’ur kuda meli di mana wa ?
ngenah jiga na ey..
Loba teuing gaul jeung si el loco merenan.
emang alus mang david teh, lumpatna leceng, gocekana oke, tp da lodr atep oge hade bray
hade lamun nu laina leuwih goreng.
tapi sugan ayeunamah balik deui sentuhana.
betullll….sugan we lewih ka motifasi da aya saingana
kantun milarian fatnerna kanggo mang david mah…
Si david “geboy” laly mah cocokna jang 15 menit terakhir.
alusna ngan jang ucuk acak sakedeng fisikna goreng… eweh visi tibatan si atep .jadi alus keneh atep lah
kim jefry benget hade lulumpatan hade ngoperna kamana wae