Momen Indah dan Satu Harapan Besar I Made Wirawan di Persib
Saturday, 07 November 2020 | 16:42
Tanggal 7 November jadi hari paling bersejarah bagi masyarakat Bandung terkhusus fans fanatik Persib. Tepat enam tahun yang lalu Bobotoh bersorak sorai, menitikan air mata, karena penantian 19 tahun usai, Persib juara lagi di panggung sepakbola tertinggi Indonesia.
Maung Bandung menang lewat adu penalti dengan skor 5-3, sebelumnya bermain imbang 2-2 di waktu normal dan perpanjangan. Musim 2020 ini ada dua penggawa Persib yang bermain di final tersebut masih bertahan, I Made Wirawan dan Supardi.
Dua pemain tersebut adalah sosok penting, Supardi menjadi algojo penalti Persib keempat. Sementara I Made Wirawan menggagalkan penalti Nelson Alom. I Made mengungkapkan momen yang tak akan pernah ia lupakan sepanjang hidup saat final di Jakabaring Palembang.
“Kalau yang paling diingat pas pertandingan ya pasti penalti itu. Jadi momen yang tidak pernah terlupakan,” ungkap penjaga gawang senior ini.
Sebelum melakukan block tendangan Alom, Made mengatakan tak ada pikiran akan jadi penentu juara. Saat itu ia hanya fokus kepada usahanya harus menggagalkan satu tendangan. “Waktu itu enggak ada pikiran mau jadi penentu atau apa, kepikiran cuma untuk berusaha minimal satu lah (gagalkan) penalti dan bisa jadi juara,” katanya.
Masih teringat pula dalam benak Made, bagaimana euforia Kota Bandung saat mereka datang di Bandung membawa trofi. Takjub dengan lautan biru sejejalan kota, diarak mereka dengan yel-yel semangat terlintas haru karena telah menorehkan sejarah.
“Terus kalau pas momen juaranya juga, antusiasme Bobotoh di Jawa Barat menyambut kita waktu pulang dari Palembang, sangat luar biasa sekali,” papar penjaga gawang asal Gianyar Bali ini.
Made tak menyangka sekaligus bangga hingga 2020 ini masih menjadi bagian dari klub. Sungguh ia ingin kembali mendaratkan piala sebelum gantung sepatu dan glove. “Masih bisa menjadi tim sampai saat ini pastinya bangga banget dan mudah-mudahan bisa lanjut lagi, jadi juara lagi,” harapnya.

Tanggal 7 November jadi hari paling bersejarah bagi masyarakat Bandung terkhusus fans fanatik Persib. Tepat enam tahun yang lalu Bobotoh bersorak sorai, menitikan air mata, karena penantian 19 tahun usai, Persib juara lagi di panggung sepakbola tertinggi Indonesia.
Maung Bandung menang lewat adu penalti dengan skor 5-3, sebelumnya bermain imbang 2-2 di waktu normal dan perpanjangan. Musim 2020 ini ada dua penggawa Persib yang bermain di final tersebut masih bertahan, I Made Wirawan dan Supardi.
Dua pemain tersebut adalah sosok penting, Supardi menjadi algojo penalti Persib keempat. Sementara I Made Wirawan menggagalkan penalti Nelson Alom. I Made mengungkapkan momen yang tak akan pernah ia lupakan sepanjang hidup saat final di Jakabaring Palembang.
“Kalau yang paling diingat pas pertandingan ya pasti penalti itu. Jadi momen yang tidak pernah terlupakan,” ungkap penjaga gawang senior ini.
Sebelum melakukan block tendangan Alom, Made mengatakan tak ada pikiran akan jadi penentu juara. Saat itu ia hanya fokus kepada usahanya harus menggagalkan satu tendangan. “Waktu itu enggak ada pikiran mau jadi penentu atau apa, kepikiran cuma untuk berusaha minimal satu lah (gagalkan) penalti dan bisa jadi juara,” katanya.
Masih teringat pula dalam benak Made, bagaimana euforia Kota Bandung saat mereka datang di Bandung membawa trofi. Takjub dengan lautan biru sejejalan kota, diarak mereka dengan yel-yel semangat terlintas haru karena telah menorehkan sejarah.
“Terus kalau pas momen juaranya juga, antusiasme Bobotoh di Jawa Barat menyambut kita waktu pulang dari Palembang, sangat luar biasa sekali,” papar penjaga gawang asal Gianyar Bali ini.
Made tak menyangka sekaligus bangga hingga 2020 ini masih menjadi bagian dari klub. Sungguh ia ingin kembali mendaratkan piala sebelum gantung sepatu dan glove. “Masih bisa menjadi tim sampai saat ini pastinya bangga banget dan mudah-mudahan bisa lanjut lagi, jadi juara lagi,” harapnya.
