Misi Berat Persib Revans di SJH
Saturday, 04 March 2017 | 17:49
Persib Bandung punya satu modal berharga jelang laga leg kedua menghadapi PBFC di Stadion Si Jalak Harupat. Pasalnya ketika bertndak sebagai tamu, mereka mempunyai satu gol tandang meski kalah 2-1. Catatan itu membuat kans untuk melengang menuju babak final lebih terbuka karena cukup unggul dengan skor 1-0 saja.
Tapi untuk merebut kemenangan tipis tersebut, Supardi Nasir menegaskan bahwa bukan tugas mudah dari dia dan rekan-rekannya. Menurutnya menjadi pekerjaan berat menang atas PBFC yang sejak fase grup, belum pernah terkalahkan. Bahkan baru ada satu gol yang masuk ke jala Wawan Hendrawan karena kokohnya pertahanan yang dikawal Dirkir Glay dan Yamashita Kunihiro.
“Ya kita memang butuh satu gol, tapi terus terang untuk mencapai target itu berat. Mereka punya organisasi tim yang bagus, tapi kita tetap yakin lah (menang),” jelas Supardi ketika diwawancara oleh awak media, Sabtu (4/3).
Kondisi ini diakui oleh pemain yang berposisi sebagai bek kanan tersebut merupakan suatu tantangan bagi timnya. Karena kini angin sedang mengarah ke kubu PBFC. “Kita pasti dalam tekanan karena kita harus menang tetapi saya yakin kepada pemain semua bisa mengatasi itu,” tegasnya.
Persib sendiri punya pengalaman bagus ketika berada dalam posisi tertinggal di fase gugur Piala Presiden 2015. Di perempatfinal. Mereka mampu membalikan situasi ketika tumbang oleh PBFC di Segiri dengan skor 3-2. Karena ketika balik berstatus sebagai tuan rumah, Supardi dan kawan-kawan sukses unggul 2-1 dan lolos dengan agresivitas gol tandang.
“Boleh kita berkaca tapi beda keadaan, beda situasi, beda materi, beda pelatih dan beda semuanya. Mungkin pelatih mereka sekarang punya strategi lain lagi dan materi kita juga beda dulu ada ini-itu. Berkaca bolehlah tetapi Insya Allah mudah-mudahan kita bisa atasi,” tandasnya.

Persib Bandung punya satu modal berharga jelang laga leg kedua menghadapi PBFC di Stadion Si Jalak Harupat. Pasalnya ketika bertndak sebagai tamu, mereka mempunyai satu gol tandang meski kalah 2-1. Catatan itu membuat kans untuk melengang menuju babak final lebih terbuka karena cukup unggul dengan skor 1-0 saja.
Tapi untuk merebut kemenangan tipis tersebut, Supardi Nasir menegaskan bahwa bukan tugas mudah dari dia dan rekan-rekannya. Menurutnya menjadi pekerjaan berat menang atas PBFC yang sejak fase grup, belum pernah terkalahkan. Bahkan baru ada satu gol yang masuk ke jala Wawan Hendrawan karena kokohnya pertahanan yang dikawal Dirkir Glay dan Yamashita Kunihiro.
“Ya kita memang butuh satu gol, tapi terus terang untuk mencapai target itu berat. Mereka punya organisasi tim yang bagus, tapi kita tetap yakin lah (menang),” jelas Supardi ketika diwawancara oleh awak media, Sabtu (4/3).
Kondisi ini diakui oleh pemain yang berposisi sebagai bek kanan tersebut merupakan suatu tantangan bagi timnya. Karena kini angin sedang mengarah ke kubu PBFC. “Kita pasti dalam tekanan karena kita harus menang tetapi saya yakin kepada pemain semua bisa mengatasi itu,” tegasnya.
Persib sendiri punya pengalaman bagus ketika berada dalam posisi tertinggal di fase gugur Piala Presiden 2015. Di perempatfinal. Mereka mampu membalikan situasi ketika tumbang oleh PBFC di Segiri dengan skor 3-2. Karena ketika balik berstatus sebagai tuan rumah, Supardi dan kawan-kawan sukses unggul 2-1 dan lolos dengan agresivitas gol tandang.
“Boleh kita berkaca tapi beda keadaan, beda situasi, beda materi, beda pelatih dan beda semuanya. Mungkin pelatih mereka sekarang punya strategi lain lagi dan materi kita juga beda dulu ada ini-itu. Berkaca bolehlah tetapi Insya Allah mudah-mudahan kita bisa atasi,” tandasnya.

Tergantung situasi oge. Kumaha datangna gol. Lamun persib bisa nyieun gol di awal babak kahiji, peluang membuka kemenangan ku skor gede, terbuka lebar (prediksi kuring bisa 4-1 keur kemenangan persib).
Tapi lamun permainan permainan deadlock, aya bahan ngan bisa unggul ku agregat gol tandang (prediksi skor 1-0 keur persib)
Hasil pertandingan kahiji kamari, aya sesuatu nu salah. Mungkin faktor eksternal.
Kuring percaya, laga dikandang bakal beda.
Tinggal kumaha carana ngaramu strategi jeung memotivasi pemain.
Permainan diawal babak bakal krusial pisan. Semoga bisa cair komunikasi jeung kerjasama antar lini/antar pemain.
Goodluck persib!
Laga final geus ngantosan!
Busyet, si akang gelarna Prof kitu..
hahahahahay
di turutiiiiiiiin
Tong sieun Sib da ayeuna mah maen di kandang. basa mangkukna mah maen di Samarinda rada jiper teu berkembang maenna, da loba dibintihan ku pamaen PBFC. Karunya urang mah ningali Febri, malah Haryono oge dibintihan ku pamaen PBFC, tapi wasit teu daek ngaluarkeun kartu ( ngan boga kartu gapleh jigana mah ), mangkana pamaen PBFC na beuki wani maen keras cenderung kasar, da wasitna bageur teuing embung mere kartu. Bray geura tarung anu samangat maen di kandang tong sieun deui, bales bintih tah… tapi anu sportif.
Teu aya istilah misi berat. Anggap positif na pikirananan, yen ieu misi ringan, ngke bakal cair jeung bisa ngagolkeun loba ka gawang PBFC. Ayo Sib, lanjutkan sejarahmu utk selalu menang di kandang. Tinggal paehan gerak gerik si asri, si patrick jeung si botax. Pasti menang 3-0 buat persib.
Sok lah wak janur..bikin strategi mumpuni…permainan ciamik gol spektakuler berkelaas…smg suk
ses road to final..Hidup Persib.