Meski Terprovokasi, Panpel Pastikan Laga Kemarin Lancar
Sunday, 27 September 2015 | 16:09
Laga panas terjadi di Stadion Si Jalak Harupat, Sabtu (26/9) kemarin, saat Persib Bandung menjamu Pusamania Borneo FC. Beberapa kali bobotoh pun mulai terpancing untuk bertindak anarkistis karena provokasi PBFC, terutama sang pelatih, Iwan Setiawan. Meski begitu General Coordinator laga kandang Persib, Budi Bram Rachman mengatakan bahwa secara keseluruhan pertandingan kemarin berjalan lancar.
“Yang pasti Alhamdulillah berjalan tidak ada apa-apa, bertindak sportif. Mungkin kalau ada itu insiden juga itu karena suporter terpengaruh, bahkan bukan hanya suporter, yang lain juga bisa melihat provokasi tim lawan,” ujar Bram saat ditemui awak media seusai laga.
Saat peluit panjang tanda pertandingan usai dibunyikan, kendaraan taktis (rantis) dari pihak kepolisian pun langsung masuk ke sisi lapangan. Tujuannya untuk mengangkut awak Pesut Etam keluar dari stadion. Dikatakan oleh Bram bahwa kondisi itu bukan atas permintaan tim tamu. Tapi menjadi kebijakan pihak kepolisian untuk memastikan Hamka Hamzah dan kawan-kawan tetap aman.
“Ya itu memang sudah arahan kepolisian, Pak Kapolda langsung berikan arahan. Itu hasil analisis, jadi mungkin itu bisa dilihat pihak kepolisian situasi seperti ini,” ujarnya.
Laga ini juga menyedot animo tinggi bobotoh. Tiket yang ludes terjual pada H-2 pertandingan tidak membuat suporter menyerah pergi ke stadion. Untuk itu panpel sengaja menyiapkan 2 layar lebar masing-masing di depan tribun Timur dan Barat. Tujuannya supaya bobotoh yang tidak memiliki tiket tidak memaksakan masuk dan memilih menonton di giant screen tersebut.
“Pengalaman dari pertandingan sebelumnya layar lebar membantu. Emosi penonton juga bisa teralihkan. Meski tidak punya tiket, penonton ingin dekat dengan stadion karena ingin merasakan auranya,” tukasnya.


Laga panas terjadi di Stadion Si Jalak Harupat, Sabtu (26/9) kemarin, saat Persib Bandung menjamu Pusamania Borneo FC. Beberapa kali bobotoh pun mulai terpancing untuk bertindak anarkistis karena provokasi PBFC, terutama sang pelatih, Iwan Setiawan. Meski begitu General Coordinator laga kandang Persib, Budi Bram Rachman mengatakan bahwa secara keseluruhan pertandingan kemarin berjalan lancar.
“Yang pasti Alhamdulillah berjalan tidak ada apa-apa, bertindak sportif. Mungkin kalau ada itu insiden juga itu karena suporter terpengaruh, bahkan bukan hanya suporter, yang lain juga bisa melihat provokasi tim lawan,” ujar Bram saat ditemui awak media seusai laga.
Saat peluit panjang tanda pertandingan usai dibunyikan, kendaraan taktis (rantis) dari pihak kepolisian pun langsung masuk ke sisi lapangan. Tujuannya untuk mengangkut awak Pesut Etam keluar dari stadion. Dikatakan oleh Bram bahwa kondisi itu bukan atas permintaan tim tamu. Tapi menjadi kebijakan pihak kepolisian untuk memastikan Hamka Hamzah dan kawan-kawan tetap aman.
“Ya itu memang sudah arahan kepolisian, Pak Kapolda langsung berikan arahan. Itu hasil analisis, jadi mungkin itu bisa dilihat pihak kepolisian situasi seperti ini,” ujarnya.
Laga ini juga menyedot animo tinggi bobotoh. Tiket yang ludes terjual pada H-2 pertandingan tidak membuat suporter menyerah pergi ke stadion. Untuk itu panpel sengaja menyiapkan 2 layar lebar masing-masing di depan tribun Timur dan Barat. Tujuannya supaya bobotoh yang tidak memiliki tiket tidak memaksakan masuk dan memilih menonton di giant screen tersebut.
“Pengalaman dari pertandingan sebelumnya layar lebar membantu. Emosi penonton juga bisa teralihkan. Meski tidak punya tiket, penonton ingin dekat dengan stadion karena ingin merasakan auranya,” tukasnya.

Apa kata saya , seblum nya sy sdh mengatakan ,hanya alloh lah yg lebih tinggi segala nya , kita yg ada di bumi ini hanya merencana ,tapi. Perkataan si iwan itu seolah olah melebihi tuhan seakan dia akan memenangkan nya (alloh) MULUT MU HARIMAU MU IWAN….!!!