Meski Tampil Buruk, Ini Alasan Janur Tetap Optimis
Friday, 03 March 2017 | 16:43
Kekalahan atas Pusamania Borneo FC kemarin ditambah penampilan yang buruk nyatanya masih disyukuri oleh Jajang Nurjaman. Menurutnya jauh lebih berbahaya ketika Maung Bandung kalah saat mereka tampil impresif. Menurutnya tersebut bisa mejadi patokan bahwa Pesut Etam sebenarnya tidak bermain padalevel yang setingkat di atas timnya.
“Untungnya kita kalah dalam keadaan main tidak bagus, Saya memiliki kepercayaan diri karena kita kalah dalam keadaan jelek. Tapi kalau kalah pada saat bermain bagus, itu artinya lawan juga bermain bagus. Tapi kalau kalah dengan permainan jelek kita masih punya harapan,” jelas Janur saat diwawancara di Bandara Husein Sastranegara, Jumat (3/3).
Menurutnya permainan buruk yang ditampilkan oleh skuat Persib ada andil dari faktor kelelahan yang menimpa anak asuhnya. Setelah memainkan laga 8 besar di Solo, Persib pulang dulu ke Bandung sebelum bertolak ke Samarinda. Berbeda dengan tim tuan rumah yang punya waktu recovery lebih banyak. Terbukti sebagian besar pemainnya bermain di bawah performa terbaiknya.
“Saya pikir perjalanan tapi mereka juga sama mungkin untungnya mereka ada satu hari lebih awal, kita kelihatan sekali kelelahan, sehingga ada 5 sampai 6 orang di bawah performa sehingga mempengaruhi kinerja tim secara keseluruhan,” ungkapnya.
Mengenai performa Angga Febrianto yang berperan sebagai striker utama, Janur belum puas dengan kinerjanya. Karena selain minim supply, pemain berusia 22 tahun itu tak banyak memberikan ancaman kepada duet stoper lawan. Imbasnya Janur pun akan merubah susunan ujung tombak di laga leg kedua sambil menunggu perkembanngan kesembuhan dari Sergio van Dijk.
“Kurang berkontribusi karena dalam 45 menit dia hanya beberapa kali menyentuh bola, dan kelihatan belum siap betul. Saya berpikir untuk merubah komposisi, pilihan lini depan sudah disiapkan,” terangnya.

Kekalahan atas Pusamania Borneo FC kemarin ditambah penampilan yang buruk nyatanya masih disyukuri oleh Jajang Nurjaman. Menurutnya jauh lebih berbahaya ketika Maung Bandung kalah saat mereka tampil impresif. Menurutnya tersebut bisa mejadi patokan bahwa Pesut Etam sebenarnya tidak bermain padalevel yang setingkat di atas timnya.
“Untungnya kita kalah dalam keadaan main tidak bagus, Saya memiliki kepercayaan diri karena kita kalah dalam keadaan jelek. Tapi kalau kalah pada saat bermain bagus, itu artinya lawan juga bermain bagus. Tapi kalau kalah dengan permainan jelek kita masih punya harapan,” jelas Janur saat diwawancara di Bandara Husein Sastranegara, Jumat (3/3).
Menurutnya permainan buruk yang ditampilkan oleh skuat Persib ada andil dari faktor kelelahan yang menimpa anak asuhnya. Setelah memainkan laga 8 besar di Solo, Persib pulang dulu ke Bandung sebelum bertolak ke Samarinda. Berbeda dengan tim tuan rumah yang punya waktu recovery lebih banyak. Terbukti sebagian besar pemainnya bermain di bawah performa terbaiknya.
“Saya pikir perjalanan tapi mereka juga sama mungkin untungnya mereka ada satu hari lebih awal, kita kelihatan sekali kelelahan, sehingga ada 5 sampai 6 orang di bawah performa sehingga mempengaruhi kinerja tim secara keseluruhan,” ungkapnya.
Mengenai performa Angga Febrianto yang berperan sebagai striker utama, Janur belum puas dengan kinerjanya. Karena selain minim supply, pemain berusia 22 tahun itu tak banyak memberikan ancaman kepada duet stoper lawan. Imbasnya Janur pun akan merubah susunan ujung tombak di laga leg kedua sambil menunggu perkembanngan kesembuhan dari Sergio van Dijk.
“Kurang berkontribusi karena dalam 45 menit dia hanya beberapa kali menyentuh bola, dan kelihatan belum siap betul. Saya berpikir untuk merubah komposisi, pilihan lini depan sudah disiapkan,” terangnya.

Made kambuh tidak berani maju berjibaku ambil bola, selalu bawah mistar cari aman supaya tidak cidera lg.