Meski Kecewa, Tantan Tidak Lupakan Jasa Manajer dan Wakil Manajer
Thursday, 02 July 2015 | 13:36
Manajemen PT Persib Bandung Bermartabat akhirnya memutuskan untuk membubarkan tim Persib yang mayoritas dihuni pemain pembawa gelar juara Indonesia Super League musim lalu. Hal tidak mengenakkan adalah saat para pemain ini digantung statusnya hingga Selasa (30/6) kemarin, padahal kenyataannya skuat sudah diputus kontrak sejak 15 Mei lalu.
Tantan, striker Persib yang kini berstatus mantan, cukup lapang dada menerima pemutusan kontrak dirinya serta pemain Maung Bandung lainnya. Meski sedikit kecewa karena adanya keterlambatan pemberitahuan putus kontrak, Tantan harus menerimanya sebagai pemain profesional. “Ya sebagai pemain profesional kita nerima aja apa yang diputuskan manajemen,” ucapnya.
Pemain 32 tahun itu tidak bisa menyembunyikan kesan-kesan bersama tim selama satu setengah musim ia merumput. Meski dalam keadaan tidak enak, ia akui adanya manajer Umuh Muchtar dan wakil manajer Mulyana bisa merangkul para pemain agar masih punya hati untuk tim yang sudah dua kali juara Liga Indonesia ini.
“Gimana ya, kalau kecewa mah pasti ada. Tapi Alhamdulillahnya kita masih ada manajer dan wakil manajer, Pak Haji Umuh dan Pak Haji Mulyana, yang bisa merangkul para pemain. Karena merekalah kita masih bisa berkumpul silaturahmi, meredakan kekecewaan,” beber Tantan.
Kini pemain asal Lembang itupun hanya bisa menunggu dan berharap ada pemanggilan kembali dari Persib untuk ikuti turnamen yang masih digodok. Sambil menunggu dirinya akan tetap melakukan latihan individu guna menjaga kebugarannya. “Ya sambil nungguin kepastian kita tetep latihan sendiri paling,” ucapnya.
Manajemen Persib dengan berat hati akhirnya harus membubarkan pemain. Hal itu adalah buntut dari perseteruan konflik antara Menpora dan PSSI tentang sepak bola Indonesia yang mengakibatkan kompetisi ISL 2015 dihentikan. Tak lama setelah itu sanksi FIFA menghampiri sepakbola Indonesia.


Manajemen PT Persib Bandung Bermartabat akhirnya memutuskan untuk membubarkan tim Persib yang mayoritas dihuni pemain pembawa gelar juara Indonesia Super League musim lalu. Hal tidak mengenakkan adalah saat para pemain ini digantung statusnya hingga Selasa (30/6) kemarin, padahal kenyataannya skuat sudah diputus kontrak sejak 15 Mei lalu.
Tantan, striker Persib yang kini berstatus mantan, cukup lapang dada menerima pemutusan kontrak dirinya serta pemain Maung Bandung lainnya. Meski sedikit kecewa karena adanya keterlambatan pemberitahuan putus kontrak, Tantan harus menerimanya sebagai pemain profesional. “Ya sebagai pemain profesional kita nerima aja apa yang diputuskan manajemen,” ucapnya.
Pemain 32 tahun itu tidak bisa menyembunyikan kesan-kesan bersama tim selama satu setengah musim ia merumput. Meski dalam keadaan tidak enak, ia akui adanya manajer Umuh Muchtar dan wakil manajer Mulyana bisa merangkul para pemain agar masih punya hati untuk tim yang sudah dua kali juara Liga Indonesia ini.
“Gimana ya, kalau kecewa mah pasti ada. Tapi Alhamdulillahnya kita masih ada manajer dan wakil manajer, Pak Haji Umuh dan Pak Haji Mulyana, yang bisa merangkul para pemain. Karena merekalah kita masih bisa berkumpul silaturahmi, meredakan kekecewaan,” beber Tantan.
Kini pemain asal Lembang itupun hanya bisa menunggu dan berharap ada pemanggilan kembali dari Persib untuk ikuti turnamen yang masih digodok. Sambil menunggu dirinya akan tetap melakukan latihan individu guna menjaga kebugarannya. “Ya sambil nungguin kepastian kita tetep latihan sendiri paling,” ucapnya.
Manajemen Persib dengan berat hati akhirnya harus membubarkan pemain. Hal itu adalah buntut dari perseteruan konflik antara Menpora dan PSSI tentang sepak bola Indonesia yang mengakibatkan kompetisi ISL 2015 dihentikan. Tak lama setelah itu sanksi FIFA menghampiri sepakbola Indonesia.

sing salabar ue lurah,,nuhun kna sagalana,,mhon mf lahir batin