Menpora dan PSSI Pantau SJH Sambut Piala Dunia U-20 2021
Sunday, 29 November 2020 | 13:52
Progres kesiapan Stadion Si Jalak Harupat (SJH) untuk menggelar laga Piala Dunia U-20 2021 dipantau oleh Menpora dan PSSI. Dipimpin oleh Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali, Sabtu (28/11) kemarin, stadion berkapasitas 27 ribu pasang mata itu diperiksa sejauh mana proses perbaikannya.
Menurutnya ini adalah bentuk penerapan dari Inpres nomor 3 tahun 2019 soal Percepatan Pembangunan Sepakbola Nasional. Stadion Si Jalak harupat sendiri merupakan satu dari enam venue yang disiapkan oleh Indonesia sebagai tuan rumah di gelaran akbar sepakbola dunia itu.
“Kita melihat beberapa lapangan dalam rangka implementasi Inpres 3 tahun 2019 tentang persepakbolaan nasional sesuai instruksi bapak presiden. Prestasi sepakbola semakin bagus dan maju maka ada hal-hal yang harus dibenahi dan termasuk dari situ sarana-prasarana,” ujar Zainudin ketika ditemui awak media.
Ada alasan kenapa homebase Persib Bandung itu jadi stadion yang dipilih oleh Indonesia sebagai venue. Pengalaman di Asian Games 2018 lalu tentu menjadi pertimbangan yang tak bisa diabaikan. Selain itu animo sepakbola yang fanatik di Bandung juga turut menjadi alasan.
“Si Jalak Harupat salah satu yang menjadi prioritas dari kegiatan sepakbola kita dan pada saat Asian Games Si jalak Harupat jadi tempat ya. Dan penggemar sepakbola di Bandung kita sudah kenal dan itu yang menjadi konsep,” terang dia.
Dalam kunjungan ini, Menpora juga turut didampingi pihak PSSI. Wakil Ketua Umum, Iwan Budianto menjelaskan alasan kedatangan mereka dalam pemantauan kesiapan venue gelaran Piala Dunia U-20 2021. Mereka menjadi perpanjangan tangan dari FIFA dalam menyiapkan fasilitas stadion yang sesuai dengan kriteria.
“Jadi kalau persentase terkait dengan fisik itu yang bisa mengukur berapa jumlahnya dari Kementrian PUPR dan Bupati Bandung juga. Khususnya untuk klaster Bandung ini ada satu venue utama dan empat lapangan latihan. Ada tiga lapangan latihan di bawah PUPR. Dua diantaranya dari Bupati,” tutur Iwan.
“Kami disini PSSI sebagai technical delegation. Jadi kami lebih ke apa yang diminta FIFA itu yang akan kami mintakan ke pemerintah pusat dan daerah,” kata mantan CEO Arema FC tersebut.

Progres kesiapan Stadion Si Jalak Harupat (SJH) untuk menggelar laga Piala Dunia U-20 2021 dipantau oleh Menpora dan PSSI. Dipimpin oleh Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali, Sabtu (28/11) kemarin, stadion berkapasitas 27 ribu pasang mata itu diperiksa sejauh mana proses perbaikannya.
Menurutnya ini adalah bentuk penerapan dari Inpres nomor 3 tahun 2019 soal Percepatan Pembangunan Sepakbola Nasional. Stadion Si Jalak harupat sendiri merupakan satu dari enam venue yang disiapkan oleh Indonesia sebagai tuan rumah di gelaran akbar sepakbola dunia itu.
“Kita melihat beberapa lapangan dalam rangka implementasi Inpres 3 tahun 2019 tentang persepakbolaan nasional sesuai instruksi bapak presiden. Prestasi sepakbola semakin bagus dan maju maka ada hal-hal yang harus dibenahi dan termasuk dari situ sarana-prasarana,” ujar Zainudin ketika ditemui awak media.
Ada alasan kenapa homebase Persib Bandung itu jadi stadion yang dipilih oleh Indonesia sebagai venue. Pengalaman di Asian Games 2018 lalu tentu menjadi pertimbangan yang tak bisa diabaikan. Selain itu animo sepakbola yang fanatik di Bandung juga turut menjadi alasan.
“Si Jalak Harupat salah satu yang menjadi prioritas dari kegiatan sepakbola kita dan pada saat Asian Games Si jalak Harupat jadi tempat ya. Dan penggemar sepakbola di Bandung kita sudah kenal dan itu yang menjadi konsep,” terang dia.
Dalam kunjungan ini, Menpora juga turut didampingi pihak PSSI. Wakil Ketua Umum, Iwan Budianto menjelaskan alasan kedatangan mereka dalam pemantauan kesiapan venue gelaran Piala Dunia U-20 2021. Mereka menjadi perpanjangan tangan dari FIFA dalam menyiapkan fasilitas stadion yang sesuai dengan kriteria.
“Jadi kalau persentase terkait dengan fisik itu yang bisa mengukur berapa jumlahnya dari Kementrian PUPR dan Bupati Bandung juga. Khususnya untuk klaster Bandung ini ada satu venue utama dan empat lapangan latihan. Ada tiga lapangan latihan di bawah PUPR. Dua diantaranya dari Bupati,” tutur Iwan.
“Kami disini PSSI sebagai technical delegation. Jadi kami lebih ke apa yang diminta FIFA itu yang akan kami mintakan ke pemerintah pusat dan daerah,” kata mantan CEO Arema FC tersebut.
