Menpora Bekukan PSSI
Saturday, 18 April 2015 | 13:35
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, akhirnya mengeluarkan surat keputusan yang ditandatangani Jumat (17/8) dan dirilis hari ini (18/4) bernomor 01307 mengenai sanksi administratif kepada induk sepak bola tertinggi Indonesia, PSSI. Dalam surat tersebut menyatakan bahwa PSSI dibekukan dari segala kegiatan keolahragaan yang dilaksanakannya, termasuk hasil keputusan Kongres Luar Biasa yang sedang dilaksanakan Sabtu (18/4) hari ini.
“Ya, benar kami telah mengeluarkan surat tersebut,” ungkap Gatot Dewa Broto, juru bicara Kementrian Pemuda dan Olahraga seperti dikutip dari CNN Indonesia.
Menpora memberikan mosi tidak percaya kepada PSSI akan sanksi ini, karena pemerintahan Indonesia tidak mengakui akan seluruh kegiatan PSSI. Surat tersebut dikeluarkan dengan ditandatangani Menpora, berkaitan surat peringatan dan teguran yang dilayangkan Imam Nahrawi sebelumnya sebanyak 3 kali tak juga digubris PSSI. Hal ini berkaitan dengan masih diikutsertakannya Arema Cronus dan Persebaya Surabaya di kompetisi QNB League.
“Demikian antara lain isi surat tersebut. Alasan-alasan yang disebutkan adalah secara de facto dan de jure sampai dengan tenggat batas waktu yang telah ditetapkan dalam tiga teguran tertulis, PSSI nyata-nyata secara sah dan meyakinkan telah terbukti mengabaikan dan tidak mematuhi kebijakan Pemerintah melalui Teguran Tertulis dimaksud,” papar Gatot.
Dalam surat pun tercantum, seluruh jajaran pemerintahan di tingkat pusat maupun di tingkat daerah, termasuk Kepolisian Negara Republik Indonesia, tidak dapat lagi memberikan pelayanan dan fasilitas kepada kepengurusan PSSI dan seluruh kegiatan keolahragaannya. Artinya, surat rekomendasi menggelar pertandingan, statusnya menjadi tidak resmi dan tidak sah.
Lebih lanjut dalam surat itu menjelaskan Pemerintah akan membentuk Tim Transisi yang mengambil alih hak dan kewenangan PSSI sampai dengan terbentuknya kepengurusan PSSI yang kompeten. Meskipun demikian, seluruh laga QNB League 2015, Divisi Utama, I, II dan III tetap berjalan dengan supervisi dari KONI dan KOI bersama Asprov PSSI dan klub setempat.

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, akhirnya mengeluarkan surat keputusan yang ditandatangani Jumat (17/8) dan dirilis hari ini (18/4) bernomor 01307 mengenai sanksi administratif kepada induk sepak bola tertinggi Indonesia, PSSI. Dalam surat tersebut menyatakan bahwa PSSI dibekukan dari segala kegiatan keolahragaan yang dilaksanakannya, termasuk hasil keputusan Kongres Luar Biasa yang sedang dilaksanakan Sabtu (18/4) hari ini.
“Ya, benar kami telah mengeluarkan surat tersebut,” ungkap Gatot Dewa Broto, juru bicara Kementrian Pemuda dan Olahraga seperti dikutip dari CNN Indonesia.
Menpora memberikan mosi tidak percaya kepada PSSI akan sanksi ini, karena pemerintahan Indonesia tidak mengakui akan seluruh kegiatan PSSI. Surat tersebut dikeluarkan dengan ditandatangani Menpora, berkaitan surat peringatan dan teguran yang dilayangkan Imam Nahrawi sebelumnya sebanyak 3 kali tak juga digubris PSSI. Hal ini berkaitan dengan masih diikutsertakannya Arema Cronus dan Persebaya Surabaya di kompetisi QNB League.
“Demikian antara lain isi surat tersebut. Alasan-alasan yang disebutkan adalah secara de facto dan de jure sampai dengan tenggat batas waktu yang telah ditetapkan dalam tiga teguran tertulis, PSSI nyata-nyata secara sah dan meyakinkan telah terbukti mengabaikan dan tidak mematuhi kebijakan Pemerintah melalui Teguran Tertulis dimaksud,” papar Gatot.
Dalam surat pun tercantum, seluruh jajaran pemerintahan di tingkat pusat maupun di tingkat daerah, termasuk Kepolisian Negara Republik Indonesia, tidak dapat lagi memberikan pelayanan dan fasilitas kepada kepengurusan PSSI dan seluruh kegiatan keolahragaannya. Artinya, surat rekomendasi menggelar pertandingan, statusnya menjadi tidak resmi dan tidak sah.
Lebih lanjut dalam surat itu menjelaskan Pemerintah akan membentuk Tim Transisi yang mengambil alih hak dan kewenangan PSSI sampai dengan terbentuknya kepengurusan PSSI yang kompeten. Meskipun demikian, seluruh laga QNB League 2015, Divisi Utama, I, II dan III tetap berjalan dengan supervisi dari KONI dan KOI bersama Asprov PSSI dan klub setempat.

ndak kebagian jatah paling
pembekuan pssi ibarat obat,pahit tapi menyembuhkan..mantaaaaap..lanjutkan pa menpora
ganti peresidena ku jose morinho gura..
alus lah di bekukeun…meh malikir !!
Ya pssi memang parah tapi menpora strategi ke fifa nya sdh ada blm?jgn mengorbankan pelaku sepakbola dgn skorsing tahunan .malah bisa mundur pisan kitu mah
Alhamdulillah lah eweuh pssi
alus lah euweuh pssi meh anteng maen Ps2 at Ps3 aing mah lahhhhh
Pilihan terbaik baik daripada pssi dipimpin oleh mafioso……, hancur sekarang tapi berkembang kemudian…..bae lah satuju aing mah….
LAMUN CERDAS MAH SEMUA TINDAKAN ITU DILAKUKAN KETIKA KOMPETSI BLM DIMULAI, KLUB UDAH KONTRAK PEMAIN TERUS DIOBOK OBOK BUKANNYA INI PKI…?
abi mah teu ngadukung PSSI atow menpora, abi mah karyawan.. aya liga teu aya liga alhamdulillah gajian, ai ISL kmh? teu aya liga ? kumaha pemaenna? gajian?
kumaha klubna? kenging artos timana? ulah dugi ka pemaen jd korban.. bebas lah dek dibekukeun diduruk ge, tp kudu aya pemikiran nepi ka propesi pemaen bola, kumaha itu ieu na..
salam,