Pada Podcast Simamaung Episode 24 (ditayangkan 6 September 2020) terdapat pernyataan dari narasumber episode tersebut (Hevi Fauzan). Disebutkan bahwa setelah kemerdekaan Republik Indonesia, aset-aset KNIL sekitaran jalan yang saat ini nama pulau (Jalan Manado, Jalan Ambon, Jalan Bali, Jalan Lombok dan seterusnya) diakuisisi oleh Angkatan Darat saat itu dengan mendirikan Divisi Siliwangi. Termasuk diantaranya lapangan sepak bola yang kemudian akhirnya dibangun menjadi sebuah stadion pada 1954 sebagai bagian dari persiapan ulang tahun Divisi Siliwangi ke-10, yang diberi nama Stadion Siliwangi.
Penamaan Siliwangi erat dengan budaya Sunda karena salah satu nama yang dibanggakan oleh orang Sunda terkait dengan sejarah Prabu Siliwangi. Walaupun nantinya perbedaan cerita Prabu Siliwangi namun benang merah sejarah terkait penggunaan logo Maung yang sejatinya binatang asli Jawa Barat dengan nama ilmiah (subspecies) Panthera Tigris Sondaica yang pada akhirnya patut kita hormati sebagai bagian sejarah Persib Bandung yang mengakar dan menjadi cerita karena Stadion Siliwangi sendiri menjadi bagian dari estafet perkembangan Persib Bandung.
Diceritakan juga bagaimana pernah ada saksi sejarah pertandingan Persib Bandung melawan PSV Eindhoven seorang bapak tua dari Cianjur dan teman-temannya saat itu menggunakan angkutan umum untuk datang ke Stadion Siliwangi dan memiliki kebanggaan untuk menceritakan pertandingan tersebut kepada orang lain ataupun anak dan atau cucunya kelak. Persib Bandung menjadi sangat melekat dengan Stadion Siliwangi karena pada saat itu dianggap representatif dan termegah pada zamannya hingga akhirnya bertahap Persib Bandung pindah ke Stadion Si Jalak Harupat.
Kembali pada waktu lampau, saat Persib Bandung masih dikelola pemerintah kota Bandung dimana Persib Bandung sebagai karakter dan budaya yang mengakar karena dianggap mewakili identitas, semangat dan bagian hidup orang Sunda umumnya Jawa Barat. Level fanatisme yang terjadi sudah tidak terlihat dengan penggunaan identitas Persib Bandung namun terlihat dari antusiasme dan cara ekspresi Bobotoh yang menceritakan Persib Bandung dari masa ke masa sehingga jumlah Bobotoh berkembang dan membentuk kelompok-kelompok pendukung Persib Bandung.
Sehingga menimbulkan transisi sejarah cerita Persib Bandung dari Stadion Siliwangi ke Stadion Si Jalak Harupat hingga ke Stadion Gelora Bandung Lautan Api, namun transisi sejarah ini juga tetap melekat dan meninggalkan banyak cerita dukungan Bobotoh mendukung Persib Bandung. Banyak juga kita temukan fakta bahwa tidak semua Bobotoh yang datang ke Stadion dapat masuk menonton langsung. Namun saat ini kita hanya dapat mengenang romantisme bagaimana mendengarkan siaran tandang Persib Bandung melalui Radio RRI, memanjat pohon atau tiang lampu di Stadion Siliwangi untuk melihat pertandingan langsung dan hal lain yang menjadi kenangan dalam cerita mendukung Persib Bandung.
Memasuki era industri saat ini, kita belum melihat langkah PT Persib Bandung Bermartabat menjadikan Persib Bandung sebagai Intengible Heritage (Warisan budaya tak benda dalam konteks Persib Bandung sebagai nilai hidup dan turun temurun). Entah itu didaftarkan pada UNESCO ataupun sebagai bagian dari konsep PT Persib Bandung Bermartabat dalam mengelola fanatisme Bobotoh di tengah perpaduan pengelolaan era industri dari era budaya yang menjadikan jarak yang terlalu jauh saat ini.
Pengelolaan tiket, pengelolaan hubungan dengan kelompok Bobotoh dan cara interaksi dalam media sosial menjadi hal yang saat ini disorot oleh kelompok Bobotoh. Belum lagi konflik internal pelatih dan pemain yang menjadi bulan-bulanan bagi Bobotoh. Tentu hal ini sangat mengganggu dan membuat kharisma Persib Bandung sebagai budaya menjadi sangat rumit karena tuntutan industri dan rasa memiliki dari kelompok Bobotoh.
Salah satu yang dibutuhkan saat ini bagi pemain dan bagi pelatih baru Persib Bandung adalah memahami dan menunjukkan di lapangan semangat Persib Bandung dengan karakter dalam bermain sehingga identitas Persib Bandung muncul kembali sehingga dapat mengangkat moral elemen Persib Bandung, sebagai contoh kita sebagai Bobotoh akan selalu yakin Persib Bandung dapat menunjukkan semangat berjuang dalam bermain walaupun tertinggal gol. Kita dapat melihat pertandingan Persib Bandung melawan Arema Malang di Stadion Si Jalak Harupat pada 2014 yang berkesudahan 3-2, dimana saat babak pertama tertinggal 0-2, semangat dan karakter Tantan saat itu menjadi titik balik kemenangan, apakah pada saat itu Tantan menerima strategi khusus dari Djadjang Nurjaman? Dalam cerita yang kita tahu tidak ada, semangat moral dan karakter yang akhirnya menjadi pembeda.
Semoga masalah karakter dan semangat moral ini dapat diperbaiki setelah kekalahan melawan PSM Makassar kemarin dan dijawab oleh pelatih baru, mengembalikan karakter ini penting sebelum aplikasi strategi dalam konteks Persib Bandung. Saat ini melupakan pertandingan Persib Bandung menjadi hal yang mudah karena akses mendapatkan tiket menjadi panjang, menyaksikan pada televisi juga menjadi hal yang mudah ditinggalkan cukup dengan mengetahui hasil akhir. Semua terjadi karena jauhnya pengelolaan Persib Bandung dari fase budaya, konflik dengan kelompok Bobotoh adalah hal yang seharusnya tidak terjadi.
Kita juga berharap PT Persib Bandung Bermartarbat dapat mengubah pola pengelolaan untuk dapat lebih merangkul kelompok Bobotoh sehingga tidak menghilangkan landasan budaya sebelum akhirnya berbicara pengelolaan yang jauh lebih teknis dan lebih industrial.
Ditulis Yosha Rory, dengan akun Twitter @roryosha
ewon
22/09/2011 at 16:22
tak ush di permaslahkan yang penting punggawa biru harus siap tempur di medan laga..masalh eka no belakang emangnya pemain eka doang kan msh bnyak yang lainnya jg ada atep dkk….okeeeee..
maju terus pantang mundur,,,,,,,
jdilah juara no I se indonesia….
ddr
22/09/2011 at 17:00
GEUS AYEUNA MAH ULANG NGOMONG, NULIS, JEUNG INGET KA SI EBOL, LAMUN TERUS DIOMONGKEUN HANTEM DI CARITAKEUN BAKAL JADI BEUKI JUMAWA TAH SI ETA TEH…., SOK AYEUNA MAH MANAJEMEN BERE MASUKAN NU HADE KEUR PERSIB TEH, BIASANA NU LALJO MAH LEUWIH JELAS KAKURANGAN NU AYA…. PRUNGGGGG.
tukang komen
23/09/2011 at 00:17
Ari ebol / eka th saha ? *teu hayang inget si eta deui
king
23/09/2011 at 14:12
udah ga penting lagi untuk di bahas,,,bye bye ebol..,,,,goodluck
kucrut
23/09/2011 at 18:18
Aya nu KAOPAT kang…
Diiming-imingi masuk tim juara LSI…apanan si presdir persisam teh jadi ketua BLI (embung mundur ti persisam)..curiga mengusung persisam jadi juara ieu mah, jiga keur jaman Arema juara te gening…
asep
23/09/2011 at 22:54
mhun tonk d omongkn wae s ebol…jelema kitu mah te pantes aya di persib….pokonamah hidup persib…
haris
24/09/2011 at 09:41
Tapi tetep kudu meuli playmaker Kang jang ngeusian posisi si eta(* hoream nyebutkeun ngaranna). Suchao kumaha jadi dipanggil deui teu nyak? Pan lumayan masih keneh aya slot hiji. Lebar teu di mangpaatkeun tah. Kuduna kamari Gonzales tukeur jeung fagundes euy.
jb
25/09/2011 at 01:20
ah poko nma gez tonk ngmonk ke s.eta dei rujit
ahmad cndra smkn 1 majalaya
25/09/2011 at 01:22
EKA JOR MANTOG LIEUR…………………..????????
deri aditia
25/09/2011 at 10:10
ya mungkin “ebol”sudah jadi ikon persib,,,tapi tu haknya dia ,,,,kita tdak boleh memaksa,,,,,,yaang penting ,,,,mati satu tumbuh seribu,,,siapa tau persib tar punya ikon lagi yg lebih dari “ebol”,,,,
poko na mah persib ,,,,,,Go,Go,go go go go go go go go,,,,,””JUARA”
PErsib Nu Aing,,,,,,
chemonxs pecinta persib
25/09/2011 at 21:50
eka pecundang,
takut bersing ma tmn2 lain nya
atep
26/09/2011 at 15:53
aing mah mesing teu di bayar ge daek jadi pemain persib,,,,nu penting aing bisa nga bagjakeun warga jawa barat…jeung bisa mawa persib jadi juara…da pasti di bere madang ieuh ku kolot ge….
..ulah jiga si eka…milih duit daripada PERSIB….
dendi
26/09/2011 at 21:11
Twitter gw di bLock ma si ngERa keun kya PENGEMIS..hahahah
abie
28/09/2011 at 09:35
eka pergi tanda tak mampu bersaing….
ngerakeun lah ….
rexy
28/09/2011 at 16:46
eka penghianat besar bandung dan jabar !
musuh dalam selimut !
aing kecewa pisan k c ebol !
laknat siah eka balik deui k bandung mh !
mana makna dri kta yg prnah kmu ucapkan ” LOYALITAS TANPA BATAS” ? MANA ?????