Mengenal Lebih Dekat Sosok Dejan
Thursday, 21 January 2016 | 21:58
Dejan Antonic yang biasa di panggil Dejan, kini mengarsiteki tim ‘maung bandung’. Bukan kali pertama ia menukangi sebuah tim asal Bandung. Sebelumnya, ia pernah bersama Pelita Bandung Raya (PBR) pada musim 2014-2015 walau tidak berhasil membawa Pelita Bandung Raya juara, setidaknya ia berhasil menembus semifinal ISL 2014 dengan pemain yang sering saya dengar dari kicauan para netizen di media sosial sih katanya ‘buangan’ dan ‘seadanya’. Hmm, jika memang benar Prestasi yang cukup baik juga bagi seorang Dejan membawa sebuah tim yang katanya, buangan. setahu saya juga ia sering memakai jasa pemain muda di setiap tim yang ia tukangi. Termasuk ketika di PBR.
Bersama Persib Bandung , tim yang selalu dihuni pemain bintang setiap tahunnya. Semoga saja Dejan bisa mengkolaborasikan pemain bintang dengan pemain muda, ditambah prestasi lebih gemirlang lagi bersama Persib Bandung dari pada saat ia menukangi PBR. Ya saya pikir, akan lebih mudah untuk Dejan membentuk sebuah tim ketika di Persib saat ini ketimbang saat di PBR, Persib lebih mempunyai daya tarik bagi pemain lain untuk di singgahi. Itu bisa mempermudah seorang Dejan meracik sebuah skenario dan membentuk sebuah kerangka tim. tak lupa Persib masih di perioritaskan oleh para pemain yang musim kemarin dan sebelum-sebelumnya bersama Persib. Hanya tinggal memanggil nya kembali jika jasanya dibutuhkan.
Dejan Antonic yang mengawali karir sepakbola nya di indonesia pada tahun 1996 ia mengawalinya sebagai pemain Persebaya Surabaya bersama dua rekan pemain asing lainnya, Dejan termasuk pemain asing pertama yang bermain untuk Persebaya Surabaya. Selain Persebaya Surabaya, Dejan juga pernah bergabung dengan klub indonesia lainnya seperti Persema,Persita dan Deltras. Awal saya mendengar seorang Dejan Antonic sebagai pelatih bukan pada tahun kolot, bukan era nya sepakbola aki nini saya. Tetapi pada Liga Indonesia musim 2012-2013 saat itu Dejan membesut Arema Indonesia. Walau saya cuek-cuek saja tidak terlalu suka atau mengagumi nya. Saya hanya sekedar tahu namanya.
Lalu, ketika awal musim Liga Indonesia 2014-2015 saat itu nama Dejan Antonic masuk bursa transfer pelatih Persib Bandung saya mulai mencari namanya di internet. Yang keluar info-info ketika ia melatih Pro Duta pada tahun 2013. Saat Masih berkiprah di kompetisi IPL, saat itu Dejan sempat memimpin timnya melakukan tur uji coba ke Jerman, Italia, dan Belanda. Uji coba bertajuk “Dare to Dream Tour 2013” berlangsung saat kompetisi IPL mengalami kemandekan. Di tiga negara itu Pro Duta di bawah arahan Dejan Antonic itu bertanding sebanyak lima kali. Hasilnya, menang atas TSV Winsen (7-0), kalah dari Hamburg SV (0-4), kalah dari Hamburg SV U-23 (0-4), kalah dari AS Roma Primavera (1-4), dan AS Pro Cisterna 1926. Bukan sebuah prestasi yang cukup bagus, hanya hebatnya dia mampu membawa tim yang kurang terkenal namanya juga saat itu berstatus sebagai tim Indonesia Premier League ke luar negeri, yang bisa menambah jam terbang bagi para pemainnya.
Di kancah internasional, Pemegang Lisensi UEFA “A” ini, ditunjuk oleh salah satu klub sepak bola terbesar di Hong Kong, Kitchee FC sebagai pelatih kepala dan berhasil menyabet tiga piala sekaligus pada dua tahun pertamanya menjabat sebagai pelatih, yakni Copa Liga Hong Kong 2005 dan Senior Shield Cup Hong Kong 2006 dan satu piala, Copa Liga Hong Kong pada tahun 2006. Dejan membantu Kitchee FC menuju babak kualifikasi Piala AFC 2008.
Dejan dinobatkan sebagai “Pelatih Terbaik 2006” dan juga ditunjuk sebagai pelatih Hong Kong League XI dalam turnamen bergengsi di Hong Kong, Carlsberg Cup. Setelah meninggalkan Kitchee FC, klub sepak bola profesional pendatang baru di Hong Kong, TSW Pegasus FC menunjuk Dejan sebagai Manajer Tim & Direktur di Bidang Perkembangan Pemain Muda. Dejan dipercaya untuk menjabat sebagai pelatih kepala Tim Nasional Hong Kong dalam persiapan untuk Babak Kualifikasi AFC Asian Cup 2011. Dan, Menangani Arema Indonesia selama 6 bulan, Dejan sudah dinobatkan oleh situs berita sepakbola terkenal, Goal.com, sebagai “Pelatih Terbaik 2011-2012” setelah membawa Arema Indonesia lolos ke babak perempat final di AFC Cup 2012 dan ikut membawa nama harum negara.
Prestasi dan perjalanan hidup dalam sepakbola seorang Dejan tidak mudah, terutama ketika di indonesia. ada kalanya ketika dibawah dan ada kalanya ketika di atas, jadi jangan terlalu berharap musim pertama di Persib akan berjalan mulus. Walaupun sepakbola indonesia sedang ruwet. Tidak masalah, ketika awal pertamanya melatih Arema pun saat itu keadaan sepakbola indonesia sedang tidak baik. Saat itu ketika kompetisi mengalami perpecahan yaitu ISL dan IPL. Tapi, Toh akhirnya berprestasi juga. Semoga apa yang diberikan dejan untuk Persib dapat diterima oleh bobotoh dan manajemen Persib. Sukses coach!
Ditulis oleh Rahmadi Refi Darmawan dengan akun twitter @Refidrmwn

Dejan Antonic yang biasa di panggil Dejan, kini mengarsiteki tim ‘maung bandung’. Bukan kali pertama ia menukangi sebuah tim asal Bandung. Sebelumnya, ia pernah bersama Pelita Bandung Raya (PBR) pada musim 2014-2015 walau tidak berhasil membawa Pelita Bandung Raya juara, setidaknya ia berhasil menembus semifinal ISL 2014 dengan pemain yang sering saya dengar dari kicauan para netizen di media sosial sih katanya ‘buangan’ dan ‘seadanya’. Hmm, jika memang benar Prestasi yang cukup baik juga bagi seorang Dejan membawa sebuah tim yang katanya, buangan. setahu saya juga ia sering memakai jasa pemain muda di setiap tim yang ia tukangi. Termasuk ketika di PBR.
Bersama Persib Bandung , tim yang selalu dihuni pemain bintang setiap tahunnya. Semoga saja Dejan bisa mengkolaborasikan pemain bintang dengan pemain muda, ditambah prestasi lebih gemirlang lagi bersama Persib Bandung dari pada saat ia menukangi PBR. Ya saya pikir, akan lebih mudah untuk Dejan membentuk sebuah tim ketika di Persib saat ini ketimbang saat di PBR, Persib lebih mempunyai daya tarik bagi pemain lain untuk di singgahi. Itu bisa mempermudah seorang Dejan meracik sebuah skenario dan membentuk sebuah kerangka tim. tak lupa Persib masih di perioritaskan oleh para pemain yang musim kemarin dan sebelum-sebelumnya bersama Persib. Hanya tinggal memanggil nya kembali jika jasanya dibutuhkan.
Dejan Antonic yang mengawali karir sepakbola nya di indonesia pada tahun 1996 ia mengawalinya sebagai pemain Persebaya Surabaya bersama dua rekan pemain asing lainnya, Dejan termasuk pemain asing pertama yang bermain untuk Persebaya Surabaya. Selain Persebaya Surabaya, Dejan juga pernah bergabung dengan klub indonesia lainnya seperti Persema,Persita dan Deltras. Awal saya mendengar seorang Dejan Antonic sebagai pelatih bukan pada tahun kolot, bukan era nya sepakbola aki nini saya. Tetapi pada Liga Indonesia musim 2012-2013 saat itu Dejan membesut Arema Indonesia. Walau saya cuek-cuek saja tidak terlalu suka atau mengagumi nya. Saya hanya sekedar tahu namanya.
Lalu, ketika awal musim Liga Indonesia 2014-2015 saat itu nama Dejan Antonic masuk bursa transfer pelatih Persib Bandung saya mulai mencari namanya di internet. Yang keluar info-info ketika ia melatih Pro Duta pada tahun 2013. Saat Masih berkiprah di kompetisi IPL, saat itu Dejan sempat memimpin timnya melakukan tur uji coba ke Jerman, Italia, dan Belanda. Uji coba bertajuk “Dare to Dream Tour 2013” berlangsung saat kompetisi IPL mengalami kemandekan. Di tiga negara itu Pro Duta di bawah arahan Dejan Antonic itu bertanding sebanyak lima kali. Hasilnya, menang atas TSV Winsen (7-0), kalah dari Hamburg SV (0-4), kalah dari Hamburg SV U-23 (0-4), kalah dari AS Roma Primavera (1-4), dan AS Pro Cisterna 1926. Bukan sebuah prestasi yang cukup bagus, hanya hebatnya dia mampu membawa tim yang kurang terkenal namanya juga saat itu berstatus sebagai tim Indonesia Premier League ke luar negeri, yang bisa menambah jam terbang bagi para pemainnya.
Di kancah internasional, Pemegang Lisensi UEFA “A” ini, ditunjuk oleh salah satu klub sepak bola terbesar di Hong Kong, Kitchee FC sebagai pelatih kepala dan berhasil menyabet tiga piala sekaligus pada dua tahun pertamanya menjabat sebagai pelatih, yakni Copa Liga Hong Kong 2005 dan Senior Shield Cup Hong Kong 2006 dan satu piala, Copa Liga Hong Kong pada tahun 2006. Dejan membantu Kitchee FC menuju babak kualifikasi Piala AFC 2008.
Dejan dinobatkan sebagai “Pelatih Terbaik 2006” dan juga ditunjuk sebagai pelatih Hong Kong League XI dalam turnamen bergengsi di Hong Kong, Carlsberg Cup. Setelah meninggalkan Kitchee FC, klub sepak bola profesional pendatang baru di Hong Kong, TSW Pegasus FC menunjuk Dejan sebagai Manajer Tim & Direktur di Bidang Perkembangan Pemain Muda. Dejan dipercaya untuk menjabat sebagai pelatih kepala Tim Nasional Hong Kong dalam persiapan untuk Babak Kualifikasi AFC Asian Cup 2011. Dan, Menangani Arema Indonesia selama 6 bulan, Dejan sudah dinobatkan oleh situs berita sepakbola terkenal, Goal.com, sebagai “Pelatih Terbaik 2011-2012” setelah membawa Arema Indonesia lolos ke babak perempat final di AFC Cup 2012 dan ikut membawa nama harum negara.
Prestasi dan perjalanan hidup dalam sepakbola seorang Dejan tidak mudah, terutama ketika di indonesia. ada kalanya ketika dibawah dan ada kalanya ketika di atas, jadi jangan terlalu berharap musim pertama di Persib akan berjalan mulus. Walaupun sepakbola indonesia sedang ruwet. Tidak masalah, ketika awal pertamanya melatih Arema pun saat itu keadaan sepakbola indonesia sedang tidak baik. Saat itu ketika kompetisi mengalami perpecahan yaitu ISL dan IPL. Tapi, Toh akhirnya berprestasi juga. Semoga apa yang diberikan dejan untuk Persib dapat diterima oleh bobotoh dan manajemen Persib. Sukses coach!
Ditulis oleh Rahmadi Refi Darmawan dengan akun twitter @Refidrmwn

Betul, kalo menurut saya jangan muluk-muluk langsung minta juara. Secara sekarang Persib juga sedang membentuk kembali fondasi tim setelah banyak ditinggal pemain era Jajang Nurjaman. Wajar kalo Dejan diberi kesempatan waktu untuk membentuk tim menjadi tim yang kuat dan kompak. Dulu juga Jajang Nurjaman tidak langsung juara. Tahun pertama membentuk fondasi tim dengan muka-muka baru. Tahun kedua hanya menambah beberapa orang pemain tanpa mengganggu fondasi yang sudah ada. Hasilnya juara. Bahkan seorang Sir Alex di tahun pertamanya saja di MU dapet peringkat ke 13 di klasmen akhir, ga langsung juara. Kita dukung saja yang terbaik bagi Persib.