Connect with us

Water Break

Menanti Ledakan Hehanusa

Published

on

#WilujengSumping

Seperti biasa, hestek ini menghiasi status di beberapa akun sosial media yang memberitakan sepak terjang Persib Bandung. Sudah sekian lama hestek ini mengiringi kedatangan pemain baru di klub sepakbola asal Bandung ini. Mungkin sepuluh tahun yang lalu, atau lebih.

Dalam Bahasa Sunda, kata “wilujeng sumping” mempunyai arti “selamat datang”. Hestek wilujeng sumping selalu dipakai oleh akun-akun seputar Persib, karena juga mewakili kearifan lokal Sunda yang katanya terkenal ramah. Siapapun pemainnya, dari manapun asalnya, apakah Orang Sunda, Indonesia, atau Urang Deungeun ti luar nagari. Semua disambut dengan frasa wilujeng sumping, dan tentu dibarengi doa-doa dan harapan.

Dalam anekdot Urang Sunda, kata ini lebih sering dipakai dibanding kata “welcome” misalnya. Selain karena tidak bercita rasa lokal, kata ini secara humor suka diplesetkan oleh sebagian orang Sunda dengan arti “keset”.

Dicari, bek kiri murni

Wilujeng sumping, ucapan ini tidak lupa ditujukan kepada Muhammad Rezaldi Hehanusa yang datang dari tim asal Ibukota. Kedatangan pemain yang suka dipanggil “Bule” tersebut, dilakukan untuk memenuhi kebutuhan Persib akan pemain yang berposisi di bek sayap, terutama bek kiri. Dalam satu wawancara, Luis Milla selaku pelatih kepala membutuhkan seorang bek sayap murni pasca cederanya David Rumakiek dan Zalnando.

Kabarnya, Rezaldi didatangkan dari klub Ibukota dengan prosedur yang jarang dilalukan di Indonesia yakni sistem transfer. Sistem ini jarang dilakukan karena kondisi sepakbola Indonesia yang semrawut, seperti ketidakjelasan baik jadwal liga berjalan, maupun rencana liga musim setelahnya.

Di tengah kondisi ini, Persib berani mengambil Rezaldi dengan transfer yang nilainya disembunyikan. Selain transfer ini, Persib juga berani melakukan kontrak jangka panjang dengan Daisuke Sato dan Teja Paku Alam. Musim depan mah, kumaha engke weh …

Nama Hehanusa di Bandung

Nama Hehanusa merupakan nama yang seharusnya tidak asing di persepakbolaan Bandung. Ada satu Hehanusa yang menjadi legenda buat Persib Bandung, adalah Simon Hehanusa.

Dalam buku Persib Juara karya Endan Suhendra dan Persib Undecover karya Aqwam Hanifan dan Novan Herfiyana, Simon Hehanusa menjadi penjaga gawang yang membawa Persib juara di kompetisi Perserikatan 1961. Simon menjadi bagian tim Persib juara bersama Hermanus, Djudju Sukandar, Ishak udin, Iljas Hadade, Rukma Sudjana, Fatah Hidayat, Sunarto, Thio Him Tjhiang, Kwee Kiat Sek, Ade Dana, Hengki Timisela, Wowo Sunaryo, Nazar, Omo Suratmo, Suhendar, Pietje, dan Henky Timisela. Tim ini dibesut oleh pelatih asal Maluku, Cornelles Tomasowa.

Saat itu, Persib menjadi juara setelah menyingkirkan tim-tim perserikatan seperti PSM, Persija, Persebaya, PSMS, Persema, dan PSIS.

Sayang, sampai tulisan ini dibuat, penulis belum tahu apakah ada hubungan keluarga di antara Simon dan Rezaldi.

Tiba dengan mentalitas juara

Mau tidak mau, kita harus mengakui bahwa Rezaldi merupakan salah satu bek berbakat di Indonesia. Selain punya kemampuan yang bagus, Bule mempunyai mentalitas yang bagus pula. Di musim 2018, dia menjadi kunci saat Persija Jakarta merebut tropi Liga Satu. Setahun sebelumnya, pemain kelahiran 1995 ini didapuk menjadi pemain muda terbaik di Liga Satu musim 2017.

Prestasi ini membuat pemain yang pernah menghuni SSB Akademi Sepakbola Intinusa Olah Prima (ASIOP) ini terpanggi ke tim nasional Indonesia. Di bawah asuhan Luis Milla, dia sempat membela tim nasional Indonesia sejak tahun 2017. Menit bermain Bule mulai terpangkas akibat cedera yang dialaminya. Di musim 2022/2023, Bule hanya mencicipi 4 kali pertandingan saja.

Kehadiran Bule menjadi pekerjaan rumah kepada tim pelatih untuk memolesnya menjadi pemain yang siap tempur. Satu hal yang perlu dilakukan Luis Milla saat ini adalah mengembalikan kepercayaan diri dan performanya bermain. Dengan mentalitas juara dan label pemain nasional, Rezaldi seharusnya bisa bersaing dengan pemain Persib seperti Frets Butuan, Zalnando dan David Rumakiek untuk mengisi slot bek kiri Persib.

Warna baru dan harapan

Kedatangan Bule akan memberi warna baru di permainan Persib Bandung musim ini. Pemain yang akan menggunakan nomor punggung 56 tersebut mempunyai atribut permainan yang lengkap. Dia dapat bermain sebagai bek sayap modern yang bisa membantu penyerangan. Sosok pemain yang memang dibutuhkan oleh Persib Bandung sekarang.

Secara tim, kedatangannya juga akan menambah kedalaman skuat Tim Maung Bandung musim ini. Jika kembali ke performa terbaiknya, bukan tidak mungkin Bule akan menjadi idola baru di Bandung.

Bahkan, Bule bisa menjadi pemain legenda, seperti halnya Simon Hehanusa. Mudah-mudahan …

Penulis merupakan jurnalis di simamaung.com, kontributor di tirto.id, penikmat Sejarah Bandung, dan penulis di sejarahbandung.id. Berakun Twitter dan Instagram @pahepipa.

Advertisement
Mangga Komentar di Dieu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sejarah Maung

Makassar, dan Senjakala Karir Frans Hukom

Published

on

Persib Bandung akan berhadapan dengan Persatuan Sepakbola Makassar (PSM), Selasa, 14 Februari 2023. Pertemuan dua tim mantan perserikatan ini akan menghadirkan permainan yang menarik. Secara klasemen, kedua tim sama-sama berada di papan atas dan sedang berlomba menjadi terbaik di Indonesia musim 2022/2023 ini. (more…)

Lanjut Membaca

Berita Persib

Fitrul Dwi Rustapa, Mempertahankan Tradisi Sepakbola Garut Selatan

Published

on

“Saya mendengar mitos, siapapun yang belatih di situ (Lapangan Ibrahim Ajie, Cikajang) akan menjadi pemain liga atau nasional. Sebetulnya, di manapun, di lapangan manapun, tetep harus ada misi dan karakter dan keinginan jadi pemain. Tidak semua pemain Cikajang bisa jadi pemain, mungkin karena misi dan karakternya, tidak kesampaian” – Adeng Hudaya kepada Simamaung.

Baca juga: Adeng Hudaya, Kapten Juara dari Cikajang

Persib Bandung merekrut penjaga gawang baru untuk menghadapi liga musim 2022. Penjaga gawang yang diumumkan, Senin (18/04) tersebut adalah Fitrul Dwi Rustapa. Mantan penjaga gawang Persipura ini diumumkan sehari setelah Persib mengumumkan pelepasan penjaga gawang senior, Deden Natshir.

Fitrul merupakan penjaga gawang asal Bungbulang, Kabupaten Garut. Bungbulang merupakan salah satu kecamatan di bagian selatan kabupaten yang dahulu terkenal dengan julukan Swiss van Java. Seperti biasa, para pemain Garut Selatan tidak lepas dari keberadaan lapangan yang diyakini mempunyai tuah di sana, Lapangan Ibrahim Ajie.

Seperti yang dikatakan Adeng Hudaya, ada semacam mitos bahwa para pemain yang pernah bermain di Ibrahim Ajie akan menjadi pemain Persib Bandung atau pemain nasional. Di Cikajang ini, lahir beberapa pemain Persib yang membela tim nasional Indonesia sekaligus membawa Persib juara di kompetisi nasional. Di antara pemain yang lahir dari budaya sepakbola di Cikajang adalah Adeng Hudaya.

Keberhasilan Adeng Hudaya dan rekan-rekannya menembus kancah pesepakbolaan nasional tersebut menguatkan mitos yang beredar di Bobotoh, kalau Cikajang merupakan penghasil pesepakbola andal. Lebih dari itu, pemain Cikajang selalu membawa tuah untuk bisa membawa Persib juara.

Mitos ini dipatahkan oleh Adeng Hudaya sendiri. Kapten Persib Bandung yang mengembalikan tropi Perserikatan ke tanah Pasundan di tahun 1986 ini seolah melakukan desakralisasi terhadap kesucian sepakbola Cikajang. Adeng menolak, kalau Cikajang mempunyai mitos yang diyakini bisa menjadikan seorang pemain yang pernah bermain di sana menjadi besar. Adeng mengatakan, bahwa misi dan karakter pemainlah yang berperan dalam menentukan perjalanan karir mereka. Apakah mereka mempunyai karakter dan semangat untuk maju dan mempunyai mental menjadi seorang juara atau tidak, terlepas dari mana pemain itu berasal.

Baca juga: Kultur Sepakbola Ala Cikajang

Misi dan karakter inilah yang membedakan Fitrul Dwi Rustapa dengan pemain lainnya. Menurut mantan pelatih Persigar Garut, Oded Sutarna, Fitrul merupakan sosok penjaga gawang yang selain berbakat, juga mempunyai keinginan untuk maju.

“Ada beberapa pemain Garut yang layak main di Liga Satu, tapi sudah rezekinya buat Fitrul bisa bermain di sana. Fitrul merupakan pemain yang rajin, disiplin, dan berbakat,” ujar Oded Sutarna setelah dihubungi oleh Simamaung.com.

Penjaga gawang kelahiran tahun 1995 ini sebenarnya sangat jarang menjadi perbincangan Bobotoh. Sebagai pemain asal Sunda, jalan yang dilalui Fitrul memang cukup berliku. Sebelum hijrah ke luar Pasundan, Fitrul meniti karir di daerah kelahirannya, Garut. Fitrul menempa kemampuannya sebagai penjaga gawang, saat berlatih di Sekolah Sepak Bola (SSB) Family di Lapangan Ibrahim Ajie, Cikajang.

“Kalau berlatih ke Cikajang, Fitrul biasanya naik motor dari Bungbulang, atau diantar oleh orang tuanya,” tutur pria yang di tahun 2022 ini menangani Roksi FC, tim Liga 3 Jabar ini.

Perjalanan Fitrul pun cukup panjang untuk menjadi kiper di klub kebanggaan Jawa Barat. Fitrul pernah berlaga membela Bungbulang di partai final Porkab Garut tahun 2012 melawan Persijang Cikajang. Fitrul juga pernah meloloskan Garut ke Porprov Bekasi dan menjadi penjaga gawang Persigar Garut. Dari Garut, tekad Fitrul untuk menjadi penjaga gawang papan atas Indonesia tersalurkan di tim junior, Persegres U21[1]. Di musim 2017, barulah Fitrul mulai menapakkan karirnya di kompetisi sepakbola tertinggi Indonesia setelah direkrut tim Persegres Gresik United (PGU) senior.

Sebagai penjaga gawang, karir di PGU saat itu mungkin merupakan satu pilihan karir paling buruk. Dalam satu musim, PGU kemasukan 104 gol dari lawan-lawannya. Salah satu penampilan PGU terburuk adalah ketika mereka dikalahkan Sriwijaya FC dengan skor 2-10. Dalam pertandingan tersebut, Fitrul masuk di awal babak kedua ketika papan skor sudah menunjukkan angka 1-6.

Buruknya penampilan PGU di liga tidak membuat Fitrul patah arang, pun tidak membuat tim liga lainnya berpaling untuk mendapatkan pemain yang dirasa mempunyai potensi itu. Terlebih, catatan football-tribe.com menyatakan bahwa Fitrul menjadi salah satu penjaga gawang dengan penyelamatan terbanyak di liga[2].

Di musim selanjutnya, karir Fitrul diselamatkan oleh tim besar Indonesia asal Papua, Persipura Jayapura. Terus menjadi penghangat bangku cadangan tidak membuat semangat Fitrul untuk surut. Musim 2021/22, kesempatan yang ditunggu akhirnya datang.

Di musim 2021/22, Fitrul membela Persipura sebanyak 26 pertandingan. Kembali, nasib berkata lain. Tim yang dibela Fitrul akhirnya harus kandas dan terdegradasi. Satu hal yang membuat Fitrul tetap dilirik adalah banyaknya penyelamatan yang dilakukan oleh penjaga gawang bernomor punggung 1 ini. Menurut catatan Lapangbola.com, Fitrul masuk dalam 10 besar penjaga gawang dengan penyelamatan terbanyak di Liga Satu 2021/22[3].

Penampilan apik ini membuat pelatih kiper Persib, Passos memberi rekomendasi kepada timnya untuk merekrut penjaga gawang asal Garsela ini. Keberhasilan Fitrul menembus skuat Persib, mensahihkan pendapat sang Legenda Adeng Hudaya, bahwa misi dan karakterlah yang akan menentukan nasib pemain sepakbola.

“Tidak semua pemain Cikajang bisa jadi pemain, mungkin karena misi dan karekternya, tidak kesampaian” ujar legenda Persib Bandung, Adeng Hudaya.

Misi dan karakter yang kuat itulah yang telah membawa Fitrul menjadi penjaga gawang level atas dengan penampilan yang terbilang stabil. Mudah-mudahan, Fitrul Dwi Rustapa, penjaga gawang dari Bungbulang ini bisa terus berkibar, dan membawa prestasi tertinggi buat Persib Bandung.

[1] Sinar Kiper Muda di Balik Prestasi Kelam Persegres, https://www.cnnindonesia.com/olahraga/20171113200125-142-255404/sinar-kiper-muda-di-balik-prestasi-kelam-persegres

[2] Persipura Jayapura Rekrut Kiper Potensial dari Garut, Fitrul Dwi Rustapa, https://football-tribe.com/indonesia/2018/02/22/persipura-rekrut-fitrul-dwi-rustapa/

[3] Top Save, Liga Satu Indonesia 2021, https://live.lapangbola.com/tournaments/stats_save/145

Ditulis oleh Hevi Fauzan, Bobotoh, Manajer Konten di Simamaung.com. Berakun Twitter dan Instagram di @Pahepipa

Lanjut Membaca

Breaking News

Makna Pesan di Balik Lagu Kuburan ‘We Will Stand Behind You’

Avatar photo

Published

on

Kuburan Band, Bandung, 2021

“Kau takkan kalah pantang menyerah,
Bobotoh mendukungmu
Kau takkan kalah pantang menyerah,
we are stay behind you,”
Persib We’ll Stay Behind You – Kuburan

Grup band asal Bandung ini telah satu dekade lebih berdiri, meramaikan belantika musik Indonesia. Hits berjudul ‘Lupa-Lupa Ingat’ berhasil menembus jajaran top tangga lagu tanah air. Eh sebentar, sebelum lagu itu, band yang digawangi Resa, Raka, Aum, Denny, Udhe, dan Surya, rupanya pernah membuat karya khusus yang mereka tujukan guna mendukung Persib, klub kebanggaan yang diagungkan di kota kreatif Bandung. Lagu tersebut berjudul We Will Stay Behind You.

Lagu itu diciptakan tidak lepas dari latar belakang personilnya yang berasal dari Bandung sebagai penyuka Persib. Terutama Denny Kuburan sang bassist, sebagai Bobotoh sering menonton pertandingan ke stadion sejak ia di bangku SMA.

Bandung yang disebut memiliki kata sifat kreatif sebagai barometer musik Indonesia, memunculkan pemikiran-pemikiran yang kerap menyalurkan atau menumpahkan inspirasi kepada lirik dan lagu. Kuburan lewat Denny menumpahkan apa yang ada dalam pikirannya saat itu sebagai pendukung Persib yang selalu berada di belakang perjuangan Maung Bandung.

“Bandung itu sangat kaya dengan musisi, Kuburan saat itu kepikirannya gini, ada enggak ya lagu yang bikin kita bisa nyanyi di stadion bareng. Pemikiran sederhananya gitu, bikin lagu yang menggemanya bisa di stadion. Akhirnya saya ah mau coba-coba bikin deh awalnya itu reff-nya dulu ‘Persib Maung Bandung’ itu awalnya yang saya ciptakan, baru aja verse-nya, lalu dimasukin melody dari teman-teman, dimasukin segala macam,” cerita Denny kepada SIMAMAUNG.

Pada 2007 karya We Will Stand Behind You rilis dalam mini album berjudul ‘Triangle’ bersamaan lagu ‘Gemes’, dan ‘Monkey Love’ featuring Arina Mocca. Lagu tentang Persib itu lantas hanya populer dari telinga ke telinga, sampai hal yang tak terkira datang dua tahun selanjutnya.

Band bergenre metal hidrolik dengan musik bertema jenaka dan kocak itu go nasional dengan tembang ‘Lupa-Lupa Ingat’ tahun 2009. Kuburan pernah diundang Ketua Viking Heru Joko tampil di luar stadion Si Jalak Harupat (untuk bermain musik di bus Fanshop) saat matchday, namun gagal tampil karena dianggap tak berizin oleh kepoilisian.

Kegagalannya tampil itu buat Kuburan hanya bisa menonton pertandingan Persib saja dengan riasan make-up menyeramkan khas di wajah mereka, masuk stadion jadi pusat perhatian. Panpel berulang kali memutarkan lagu milik mereka ‘We Will Stand Behind You’, tak dikira rupanya Bobotoh se-stadion sudah lantang menyanyikan. Atmosfer tersebut menghadirkan haru, rupanya lagu yang mereka ciptakan dua tahun sebelumnya kini populer di tengah-tengah Bobotoh.

“Pertama kali dinyanyikan di stadion justru setelah kita go nasional ngeluarin lupa-lupa ingat, kan itu (lagu Persib) dirilis 2007 tuh, kita (personil) masuk stadion bareng 2009 ternyata sudah pada hapal lagunya dinyanyiin. Jadi selama 2007 sampai 2009 sudah pada hapal lagu itu. Di situ saya pribadi ngeluarin air mata oh gini ternyata rasanya dinyanyiin satu stadion,” kesan Denny.

Denny Kuburan, Bandung, 2021

Dinyanyikannya lagu tersebut satu stadion sebenarnya sesuai makna yang ingin Kuburan band sampaikan untuk Persib. Dinyanyikannya dengan lantang dan seruan sebagai pesan bahwa Persib tidak akan pernah sendirian. Akan selalu ada ribuan orang mendukung di belakang tim, agar tak usah takut, tak usah ragu mengalahkan lawan-lawannya.

“Lagu ini sebenarnya kita menempatkan diri sebagai Bobotoh, aing pendukung Persib. Posisinya saya Bobotoh, we will stand behind you yang akan selalu berada di belakang kamu. Sok weh berjuang, kamu berjuang saja, anda berjuang saja, saya ada di belakang, kami akan selalu berdiri di belakang kamu,” begitu pesannya.

“Posisinya saya Bobotoh yang ada di stadion, kalau dinyanyikan di stadion seperti itu ‘terus kau bertarung we are stay behind you’ jadi memang kita yang support Persib di belakang,” jelas Denny.

Bait, lirik, lagunya pun menggema 7 November 2014 di seisi stadion Jakabaring Palembang. Ya, di final Indonesia Super League (ISL) Persib vs Persipura. Para Bobotoh yang hadir dengan penuh semangat dan lantang memberikan suntikan semangat untuk pemain salah satunya dengan menyanyikan lagu ini. Konon lagu We Will Stand Behind You selalu diputar di ruang ganti menjelang Persib 2014 masuk lapangan.

Kuburan punya mimpi, andai judul lagu itu bisa terpampang di pintu stadion tempat Persib masuk. Menjadi identitas khas sekaligus pengingat pemain-pemain Persib bahwa akan selalu ada Bobotoh di belakang yang mendukung perjuangan mereka.

Kuburan Band, Bandung, 2021

“Terus kenapa judulnya we will stand behind you, dulu mah mimpinya pengen kaya Liverpool dengan ‘You’ll Never Walk Alone’, kita punya nih ‘We Will Stay Behind You’. Kalau YNWA beberapa klub bola menyanyikan lagu itu, lagunya ada diganti liriknya, dinyanyikan banyak klub bola sama nadanya. Kalau saya mah bikin nada sendiri khusus buat Persib,” ujar Denny.

“Setelah satu stadion dinyanyiin pengennya dibikin tuh di pintu stadion, ke aya tulisan eta urang ajukeun weh (nanti ada tulisan itu kita mengajukan saja). Jadi pas Persib masuk stadion di pintu ada tulisan itu, pemain Persib melewati itu filosofinya begitu,” paparnya.

Denny mewakili Kuburan berharap akan ada lagu-lagu tentang Persib ke depannya yang lebih bagus dan bisa dikenang. Sampai 2021 ini juga sudah banyak lagu yang mengangkat tentang Persib. Unsur yang menurutnya harus dikedepankan adalah membawa semangat kepada pemain Persib dan bisa dengan lantang diserukan Bobotoh sebagai pemain ke-12 memberikan energi tambahan.

“Tapi intinya si lagu itu harus bisa membawa semangat ke Persibnya, lalu tetap menjadikan Bandung sebagai barometer kreativitas,” harapnya.

Ditulis oleh Adil Nursalam, jurnalis Simamaung, berakun Twitter @yasseradil dan Instagram @yasser_adil.

Lanjut Membaca
Bir kaç senedir çalıştığım iş yerinde patronla aram çok iyi porno izle Patron ara sıra beni evine gönderiyor ve oradaki işleri yapmamı istiyor porno gif Karısına yardım ediyorum türk porno evde bozulan şeyleri tamir ediyorum porno bahçe işlerini hallediyorum porno izle Yeri geliyor çamaşırları bile yıkıyorum bedava porno Tabi evlerine gittiğim zaman karısıyla yalnız oluyoruz sex patronum tüm gün şirkette oluyor porno izle Herifin karısı 44 yaşında olmasına rağmen çok çekici seksi birisi porno resimler İlgimi çekiyor fakat işimi kaybetmek istemediğim için kadına bakmamaya çalışıyorum porno İşim bittikten sonra salonda televizyon bakıyordum porno indir bu sırada patronun karısı iç çamaşırlarıyla yanıma gelip karşımda durdu porno sikimi açıp yalamaya başladı porno ve ağzına boşaldım.
Advertisement

Komentar Bobotoh

Arsip

Trending