Menanti Duel Hariono-Tony di Persija vs Persib
Tuesday, 09 July 2019 | 20:22
Laga Persija vs Persib akan selalu dinanti setiap musimnya. Rivalitas dan gengsi tinggi akan tersaji Rabu (10/7/2019) ini di Gelora Bung Karno Jakarta, dalam lanjutan Liga 1.
Pertemuan dua sekawan yang kini menjadi lawan Hariono dan Tony Sucipto menjadi salah satu momen yang dinantikan. Bagaimana duo pemain asal Jawa Timur ini dikenal sangat akrab satu sama lain, mengingat selama di Persib dikenal teman satu kamar.
Tony berpisah dengan Persib sejak awal musim ini guna menyebrang ke Persija, meninggalkan kenangan termasuk teman dekatnya yang sering berjumpa di setiap hari.
Tapi bagi Tony, 90 menit pertandingan nanti akan menjadi situasi berbeda. Kini ia adalah seorang oranye Persija yang berbeda baju dengan biru Hariono. Mereka musuh selama pertandingan dan menunjukkan profesionalisme.
“Kalau masalah temen sekamar sama Mas Hariono, yang pasti sekarang kita beda baju, beda warna, ya pasti kita profesional. Kita enggak lihat itu meskipun temen sekamar, tapi rivalitas 90 menit di lapangan, jadi kita enggak melihat temen sekamar ataupun persahabatan,” beber Tony.
Disisi lain Tony lanjut memaparkan, tak mau membesar-besarkan rivalitas antara Persija dan Persib. Karena menurutnya, media lah yang membesar-besarkan rivalitas hingga bisa keluar batas.
“Kalau 2010 sama sekarang pun hampir sama karena rivalitas. Rivalitas kebanyakan itu kan media yang membesar-besarkan, tapi kalau kejadian di lapangan sih enggak ada, sama, jadi pertandingan di lapangan seperti biasa,” paparnya.

Laga Persija vs Persib akan selalu dinanti setiap musimnya. Rivalitas dan gengsi tinggi akan tersaji Rabu (10/7/2019) ini di Gelora Bung Karno Jakarta, dalam lanjutan Liga 1.
Pertemuan dua sekawan yang kini menjadi lawan Hariono dan Tony Sucipto menjadi salah satu momen yang dinantikan. Bagaimana duo pemain asal Jawa Timur ini dikenal sangat akrab satu sama lain, mengingat selama di Persib dikenal teman satu kamar.
Tony berpisah dengan Persib sejak awal musim ini guna menyebrang ke Persija, meninggalkan kenangan termasuk teman dekatnya yang sering berjumpa di setiap hari.
Tapi bagi Tony, 90 menit pertandingan nanti akan menjadi situasi berbeda. Kini ia adalah seorang oranye Persija yang berbeda baju dengan biru Hariono. Mereka musuh selama pertandingan dan menunjukkan profesionalisme.
“Kalau masalah temen sekamar sama Mas Hariono, yang pasti sekarang kita beda baju, beda warna, ya pasti kita profesional. Kita enggak lihat itu meskipun temen sekamar, tapi rivalitas 90 menit di lapangan, jadi kita enggak melihat temen sekamar ataupun persahabatan,” beber Tony.
Disisi lain Tony lanjut memaparkan, tak mau membesar-besarkan rivalitas antara Persija dan Persib. Karena menurutnya, media lah yang membesar-besarkan rivalitas hingga bisa keluar batas.
“Kalau 2010 sama sekarang pun hampir sama karena rivalitas. Rivalitas kebanyakan itu kan media yang membesar-besarkan, tapi kalau kejadian di lapangan sih enggak ada, sama, jadi pertandingan di lapangan seperti biasa,” paparnya.

antara bubuk jeung busuk maneh mah sib, kagok edan lah degradasikeun tahun ayeuna mah, ulah manajemen nu mikirna duit jeung bati, bari tim acak acakan karasa pas liga mulai lieur sorangan elehan wae bari eleh maenna butut.
#Hidup_Manajemen
#Hidup_Bati
#BelaanHargaDiriPersib
#Degradasi
Kdu quartet EGEM (Eze+Gevorkyan+Estebant+Mihelic)
eleh , draw atawa menang ?? tetep dukung biru
angger pemaen kudu evaluasi di puteran 2
nu kadele hade mah si eze hungkul , cuma goreng ku emosi si eta teh , aya patner alus, Bauman di tonjok… kuduna peringatan keras ka si eze teh..
Sbtulnya duet eze+bauman nyetel mlah bsa top skor mun teu disanksi/dikartu/dll mah !
Doa yg terbaik,
moga hari ini hari nya buat PERSIB Bandung untuk menang 3 point.
main cantik, tetap fokus 90 menit.
Boss’ kasih ksempatan dari mnit prtama maenya wat fret butuan tunjukan skillnya, v simpannya diposisi specialnya, sy rsa tdak bkal mngecewakan da. Skedar saran… persib nu bandung
Ayo Persib tetap semangat..Kalah Menang tetap mendukungmu sampai akhir..#PersibBagus
Haryono meunang buuk wungkul