Memburu Peluang (Part I): Persib Kesulitan Kejar Poin
Friday, 02 November 2018 | 18:28

Selain menghadapi faktor teknis, Gomez akan menghadapi faktor keberuntungan di sisa laga musim 2018.
Terlalu ‘Ngebut’ dalam perolehan nilai di awal Liga 1 putaran 1 dan pertengahan putaran 2 membuat Persib lupa dan terlena. Sampai Persib mempunyai peluang untuk menjadi juara di musim kompetisi Liga 1 2018 ini membuat mereka alpa, bahwa target di awal hanya cukup menghuni minimal lima besar. Artinya, posisi lima di klasemen akhir pun tak apa-apa.
Lima besar merupakan target yang realistis. Atas pertimbangan, karena pelatih baru Mario Gomez yang baru mencicipi bagaimana sepakbola Indonesia, ditambah dengan materi pemain pas-pasan karena Maung Bandung kalah start soal perekrutan pemain.
‘Kagok Edan Juara Sakalian’ (Tanggung momen bagus juara sekalian) mulai menggema. Tagline tersebut mulai sering didengungkan, bersama ungkapan lucu-lucuan yang lain ala Urang Sunda, “Puncak Dingin” yang menghiasi tulisan-tulisan di sosial media. Memang benar, selagi ada momen terbaiknya, kenapa tak juara sekalian? Hal itu yang sedang berusaha digapai Supardi cs. untuk mengangkat trofi dan menambah label bintang tiga di emblem.
Target ralistis yang diusung manajemen klub pada awalnya memang difahami Bobotoh. Hingga seharusnya, tidak perlu ada kekecewaan berlebihan andai pada akhirnya Persib gagal meraih gelar akhir musim nanti, di tengah segala halangan rintang yang sepertinya sengaja dibuat untuk membuat Persib tidak dapat terbang terlalu jauh dari bumi. Persaingan kelihatannya masih terus akan berlangsung sampai garis finish. Menyisakan enam pertandingan dalam tulisan perburuan gelar part 1 ini, Gomez menyebut calon juara telah mengerucut kepada tiga klub paling atas, PSM, Persija, dan Persib.
Meski berada di posisi ketiga, sebenarnya Persib masih punya peluang besar untuk juara sekaligus melawan kemustahilan. Mereka tertinggal lima poin atas sang pemuncak klasemen Persija (kita anggap di sini Persija menang dalam pertandingan tunda lawan Persela). Serta tertinggal empat poin atas PSM.
Nasib Persib Bandung
Mari kita menatap ke depan. Persib wajib konsisten di enam laga terakhir dengan memenangkan seluruh pertandingan (18 poin). Harapan tentu saja, dua rival terdekat terpeleset saat menghadapi klub-klub besar lainnya atau klub yang juga berusaha berada di papan atas liga di akhir musim.
Tanpa menyepelekan klub-klub lain, tim yang bakal menyulitkan Atep dan kawan-kawan di laga sisa adalah ketika Persib jalani partai tandang Bhayangkara FC dan Persela. Itu lantaran, Persib mempunyai statistik buruk ketika melawan The Guardian serta Laskar Joko Tingkir.
Hasil di 5 pertemuan Persib vs Bhayangkara FC :
Liga 1 2018 – Persib 0-1 Bhayangkara FC (31/5/2018 di GBLA)
Liga 1 2017 – Bhayangkara FC 2-0 Persib (4/6/2017 di Patriot Bekasi)
Liga 1 2017 – Persib 1-1 Bhayangkara FC (24/9/2017 di Si Jalak Harupat)
ISC 2016 – Persib 2-1 Bhayangkata FC (12/10/2016 di Wibawa Mukti)
ISC 2016 – Bhayangkara FC 4-1 Persib (12/6/2016 di Gelora Delta)
Hasil di 5 pertemua Persela vs Persib di Surajaya Lamongan :
Liga 1 2017 – Persela 1-0 Persib (22/10/2017)
ISC 2016 – Persela 2-1 Persib (26/11/2016)
ISL 2013 – Persela 1-1 Persib (2/5/2013)
ISL 2012 – Persela 3-1 Persib (21/4/2012)
ISL 2010 – Persela 1-1 Persib (28/9/2010)
Di sisa laga lainnya, seharusnya Mario Gomez bisa mengatasi partai usiran lawan tim papan bawah PSMS dan Perseru, serta tampil habis-habisan melawan Barito Putera. Satu laga tandang melawan klub promosi PSIS mestinya bisa menjadi milik Persib. (Prediksi +12 poin)
Enam laga tersisa Persib :
Bhayangkara FC vs Persib (3/11/2018)
Persib vs PSMS (9/11/2018)
PSIS vs Persib (18/11/2018)
Persib vs Perseru (23/11/2018)
Persela vs Persib (1/12/2018)
Persib vs Barito Putra (9/12/2018)
Persija Jakarta
Di enam partai sisa, Persija harus mengurangi pertandingan mereka dengan usaha lebih. Usai tren positif di lima laga terakhir dengan kemenangan, mereka akan bertemu klub-klub papan atas lainnya di pertandingan berstatus tandang, yakni PSM dan Bali United. Namun, Macan Kemayoran percaya diri bila melihat statistik laga away musim ini. Dengan beruntung, Persija hanya menelan 3 kali kekalahan di partai tandang. Sisanya, mereka mendapat 6 kemenangan dan 5 hasil imbang.
Satu laga yang bakal menyulitkan mereka dalam waktu dekat adalah melawan Persebaya yang dikenal punya rivalitas tak kalah sengitnya dengan laga Persib vs Persija. Tiga laga lainnya, pertandingan kandang mereka diprediksi bakal dilalui dengan mudah melawan PS Tira, Sriwijaya FC, dan Mitra Kukar. (Prediksi +10 poin)
Enam laga tersisa Persija :
Persebaya vs Persija (4/11/2018)
Persija vs PS Tira (10/11/2018)
PSM vs Persija (16/11/2018)
Persija vs Sriwijaya FC (24/11/2018)
Bali United vs Persija (2/12/2018)
Persija vs Mitra Kukar (8/12/2018)
PSM Makassar
PSM tampaknya akan lebih kesulitan menjalani enam partai sisa di Liga 1. Selain bertemu Persija, PSM akan menghadapi Persipura dan Persebaya yang tengah bangkit dari keterpurukan. Selain karena akan berhadapan dengan Bali United dan Bhayangkara FC yang saat ini berjuang berada di papan atas, PSM akan harus melepaskan diri dari trauma kegagalan dan kekurang beruntungan mereka di musim lalu.
Dengan statistik 10 kemenangan di laga kandang, Juku Eja semestinya bisa membinasakan Persipura, Bali Unied, dan PSMS. Satu laga kandang lain yang akan membuat kelimpungan barangkali saat bentrok lawan Persija untuk memperebutkan posisi satu. Dua laga tandang sat melawan Persebaya dan Bhayangkara diyakini bakal menjadi sandungan besar. (Prediksi +10 poin)
Enam laga tersisa PSM :
PSM vs Persipura (4/11/2018)
Persebaya vs PSM (10/11/2018)
PSM vs Persija (16/11/2018)
PSM vs Bali United (25/11/2018)
Bhayangkara FC vs PSM (3/12/2018)
PSM vs PSMS (9/12/2018)
Alhasil, Persib diprediksi benar-benar akan kesulitan mengejar ketertinggalan mereka setelah menuai hasil di luar akal di beberapa terakhir. Mereka harus pandai memanfaatkan situasi saat rival-rivalnya menghadapi lawan-lawan berat ke depan. Satu hal yang menjadi modal saat memperbaiki hasil minor di lima pertandingan terakhir adalah sikap optimis. Pasalnya, kembalinya top scorer Ezechiel N’Douassel dan Jonathan Bauman ke tubuh tim membuat Gomez tak ragu menurunkan lagi kekuatan tim, sejak lawan Bhayangkara FC di pekan ke-29 Liga 1, Sabtu (3/11/2018) akhir pekan ini.
Hasil liga musim ini memang patut untuk dinantikan oleh Bobotoh. Apakah Persib mampu mengalahkan bukan saja lawan-lawannya, tetapi juga diri sendiri dan keberuntungan untuk meraih hasil terbaik? Mari kita tunggu hasilnya.
—
Ditulis oleh Yaser Adil, Jurnalis Simamaung, berakun Twitter @yasseradil dan Instagram @yasser_adil


Selain menghadapi faktor teknis, Gomez akan menghadapi faktor keberuntungan di sisa laga musim 2018.
Terlalu ‘Ngebut’ dalam perolehan nilai di awal Liga 1 putaran 1 dan pertengahan putaran 2 membuat Persib lupa dan terlena. Sampai Persib mempunyai peluang untuk menjadi juara di musim kompetisi Liga 1 2018 ini membuat mereka alpa, bahwa target di awal hanya cukup menghuni minimal lima besar. Artinya, posisi lima di klasemen akhir pun tak apa-apa.
Lima besar merupakan target yang realistis. Atas pertimbangan, karena pelatih baru Mario Gomez yang baru mencicipi bagaimana sepakbola Indonesia, ditambah dengan materi pemain pas-pasan karena Maung Bandung kalah start soal perekrutan pemain.
‘Kagok Edan Juara Sakalian’ (Tanggung momen bagus juara sekalian) mulai menggema. Tagline tersebut mulai sering didengungkan, bersama ungkapan lucu-lucuan yang lain ala Urang Sunda, “Puncak Dingin” yang menghiasi tulisan-tulisan di sosial media. Memang benar, selagi ada momen terbaiknya, kenapa tak juara sekalian? Hal itu yang sedang berusaha digapai Supardi cs. untuk mengangkat trofi dan menambah label bintang tiga di emblem.
Target ralistis yang diusung manajemen klub pada awalnya memang difahami Bobotoh. Hingga seharusnya, tidak perlu ada kekecewaan berlebihan andai pada akhirnya Persib gagal meraih gelar akhir musim nanti, di tengah segala halangan rintang yang sepertinya sengaja dibuat untuk membuat Persib tidak dapat terbang terlalu jauh dari bumi. Persaingan kelihatannya masih terus akan berlangsung sampai garis finish. Menyisakan enam pertandingan dalam tulisan perburuan gelar part 1 ini, Gomez menyebut calon juara telah mengerucut kepada tiga klub paling atas, PSM, Persija, dan Persib.
Meski berada di posisi ketiga, sebenarnya Persib masih punya peluang besar untuk juara sekaligus melawan kemustahilan. Mereka tertinggal lima poin atas sang pemuncak klasemen Persija (kita anggap di sini Persija menang dalam pertandingan tunda lawan Persela). Serta tertinggal empat poin atas PSM.
Nasib Persib Bandung
Mari kita menatap ke depan. Persib wajib konsisten di enam laga terakhir dengan memenangkan seluruh pertandingan (18 poin). Harapan tentu saja, dua rival terdekat terpeleset saat menghadapi klub-klub besar lainnya atau klub yang juga berusaha berada di papan atas liga di akhir musim.
Tanpa menyepelekan klub-klub lain, tim yang bakal menyulitkan Atep dan kawan-kawan di laga sisa adalah ketika Persib jalani partai tandang Bhayangkara FC dan Persela. Itu lantaran, Persib mempunyai statistik buruk ketika melawan The Guardian serta Laskar Joko Tingkir.
Hasil di 5 pertemuan Persib vs Bhayangkara FC :
Liga 1 2018 – Persib 0-1 Bhayangkara FC (31/5/2018 di GBLA)
Liga 1 2017 – Bhayangkara FC 2-0 Persib (4/6/2017 di Patriot Bekasi)
Liga 1 2017 – Persib 1-1 Bhayangkara FC (24/9/2017 di Si Jalak Harupat)
ISC 2016 – Persib 2-1 Bhayangkata FC (12/10/2016 di Wibawa Mukti)
ISC 2016 – Bhayangkara FC 4-1 Persib (12/6/2016 di Gelora Delta)
Hasil di 5 pertemua Persela vs Persib di Surajaya Lamongan :
Liga 1 2017 – Persela 1-0 Persib (22/10/2017)
ISC 2016 – Persela 2-1 Persib (26/11/2016)
ISL 2013 – Persela 1-1 Persib (2/5/2013)
ISL 2012 – Persela 3-1 Persib (21/4/2012)
ISL 2010 – Persela 1-1 Persib (28/9/2010)
Di sisa laga lainnya, seharusnya Mario Gomez bisa mengatasi partai usiran lawan tim papan bawah PSMS dan Perseru, serta tampil habis-habisan melawan Barito Putera. Satu laga tandang melawan klub promosi PSIS mestinya bisa menjadi milik Persib. (Prediksi +12 poin)
Enam laga tersisa Persib :
Bhayangkara FC vs Persib (3/11/2018)
Persib vs PSMS (9/11/2018)
PSIS vs Persib (18/11/2018)
Persib vs Perseru (23/11/2018)
Persela vs Persib (1/12/2018)
Persib vs Barito Putra (9/12/2018)
Persija Jakarta
Di enam partai sisa, Persija harus mengurangi pertandingan mereka dengan usaha lebih. Usai tren positif di lima laga terakhir dengan kemenangan, mereka akan bertemu klub-klub papan atas lainnya di pertandingan berstatus tandang, yakni PSM dan Bali United. Namun, Macan Kemayoran percaya diri bila melihat statistik laga away musim ini. Dengan beruntung, Persija hanya menelan 3 kali kekalahan di partai tandang. Sisanya, mereka mendapat 6 kemenangan dan 5 hasil imbang.
Satu laga yang bakal menyulitkan mereka dalam waktu dekat adalah melawan Persebaya yang dikenal punya rivalitas tak kalah sengitnya dengan laga Persib vs Persija. Tiga laga lainnya, pertandingan kandang mereka diprediksi bakal dilalui dengan mudah melawan PS Tira, Sriwijaya FC, dan Mitra Kukar. (Prediksi +10 poin)
Enam laga tersisa Persija :
Persebaya vs Persija (4/11/2018)
Persija vs PS Tira (10/11/2018)
PSM vs Persija (16/11/2018)
Persija vs Sriwijaya FC (24/11/2018)
Bali United vs Persija (2/12/2018)
Persija vs Mitra Kukar (8/12/2018)
PSM Makassar
PSM tampaknya akan lebih kesulitan menjalani enam partai sisa di Liga 1. Selain bertemu Persija, PSM akan menghadapi Persipura dan Persebaya yang tengah bangkit dari keterpurukan. Selain karena akan berhadapan dengan Bali United dan Bhayangkara FC yang saat ini berjuang berada di papan atas, PSM akan harus melepaskan diri dari trauma kegagalan dan kekurang beruntungan mereka di musim lalu.
Dengan statistik 10 kemenangan di laga kandang, Juku Eja semestinya bisa membinasakan Persipura, Bali Unied, dan PSMS. Satu laga kandang lain yang akan membuat kelimpungan barangkali saat bentrok lawan Persija untuk memperebutkan posisi satu. Dua laga tandang sat melawan Persebaya dan Bhayangkara diyakini bakal menjadi sandungan besar. (Prediksi +10 poin)
Enam laga tersisa PSM :
PSM vs Persipura (4/11/2018)
Persebaya vs PSM (10/11/2018)
PSM vs Persija (16/11/2018)
PSM vs Bali United (25/11/2018)
Bhayangkara FC vs PSM (3/12/2018)
PSM vs PSMS (9/12/2018)
Alhasil, Persib diprediksi benar-benar akan kesulitan mengejar ketertinggalan mereka setelah menuai hasil di luar akal di beberapa terakhir. Mereka harus pandai memanfaatkan situasi saat rival-rivalnya menghadapi lawan-lawan berat ke depan. Satu hal yang menjadi modal saat memperbaiki hasil minor di lima pertandingan terakhir adalah sikap optimis. Pasalnya, kembalinya top scorer Ezechiel N’Douassel dan Jonathan Bauman ke tubuh tim membuat Gomez tak ragu menurunkan lagi kekuatan tim, sejak lawan Bhayangkara FC di pekan ke-29 Liga 1, Sabtu (3/11/2018) akhir pekan ini.
Hasil liga musim ini memang patut untuk dinantikan oleh Bobotoh. Apakah Persib mampu mengalahkan bukan saja lawan-lawannya, tetapi juga diri sendiri dan keberuntungan untuk meraih hasil terbaik? Mari kita tunggu hasilnya.
—
Ditulis oleh Yaser Adil, Jurnalis Simamaung, berakun Twitter @yasseradil dan Instagram @yasser_adil

Bener..melawan diri sendiri kadang leuwih sulit
Inti ya haya pokus
Di setiap pertandinqan …
Percaya lah doa kami ada di belakang mu ..kita selalu yakin
Kau bisa pangeran biru ku tunjukan taringmu… sampai titik darah penghabisan
Ya betul dari dulu penyakit persib kalahkan diri sendiri. Sebenaenya pemain dab pelatih sdh bisa kalahkan diri sendir krn biasanya musim musim lalu persib kalo tandang minderan nyaris selalu kalah. Tapi diluae dugaan unsur lain yaitu bobotoh blm bisa kalahkan diri sendiri. Ya wayahna weh belajar dr pengalaman ini.