Melihat Eksistensi Persib di ISL Musim Ini Sangat Mengecewakan

Oleh : Andri Irianto

Melihat eksistensi Persib yang memilik predikat klub besar di Isl musim ini bagi saya sungguh sangat mengecewakan. Untuk tim sekelas Persib Bandung yang memilik kelebihan financial ( bisa kita lihat berapa banyak logo sponsor yang menempel di jersey Persib ) dan materi pemain yang menurut saya tidak sepantasnya membawa Persib di papan tengah klasemen Isl 2010 – 2011. Entah mengapa keluhan ini sungguh sulit sampai di telinga para petinggi Persib yang saya berfikir apakah Persib hanya digunakan untuk kepentingan bisnis semata ? . Terlepas dari hal itu saya ingin mencibir line up Persib musim ini sebagai line up yang tidak efektif setelah era para pemain Polandia yang datang ke kubu Persib beberapa tahun silam. Beberapa perekrutan yang dilakukan pihak menejemen Persib kurang efektif di awal musim dan kegagalan tersebut berdampak kepada mental setiap pemain hingga sekarang. Sedikit saya ingin menulis tentang hal – hal minus di kubu Persib musim ini :

1. Kurang konsistennya pihak menejemen Persib untuk memilih staff kepelatihan. ( 1 musim = 3 pelatih )
2. Mental Pemain yang sering labil sehingga mudah terprovokasi pihak pihak tertentu
3. Kurangnya keharmonisan antara pemain, staff kepelatihan, supporter ( bobotoh ) dan menejemen. Hal tersebut menyebabkan ketegangan di kubu Persib dan membuat mental setiap aspek tersebut egois. Insiden seperti penolakan Darko oleh para pemain untuk melanjutkan sebagai pelatih Persib, perkelahian antara Christian Gonzales dan Staff Persib hingga sika anarkis Bobotoh yang belum bisa dihilangkan hingga saat ini.

Tapi setelah saya berfikir, bagaimanapun juga saya tidak akan bisa berbicara lebih banyak karena saya tidak secara jelas memahami permasalahan intern di kubu Persib. Namun, saya memiliki impian yang menurut saya masih realistis yaitu mengemukakan ide dalam line up tim Persib untuk musim depan dilihat dari performa beberapa pemain yang mencuri perhatian saya beberapa waktu ini yang semoga tidak membuat beberapa pihak tersinggung. Seperti inilah skuad impian saya untuk Persib di musim 2011 – 2012 :

klik untuk memperbesar gambar (red.)

Review Per Lini

Penjaga Gawang :

Saya memasukan Nama Chairul Fahmi kiper dari negara tetangga kita yaitu Malaysia karena penampilanya di piala Aff Cup kemarin sungguh memukau. Setelah tampil gemilang di beberapa pertandingan sebelumnya, ia berhasil tampil sebagai kiper berkharisma tinggi hingga membuat tendangan pinalti Firman Utina di final tidak bisa melewati garis gawang kubu Malaysia dan dia masih berumur 21 tahun, Sungguh prospek yang cerah bagi Malaysia. Kiper penggantinya adalah seorang kiper veteran Persib Cecep Supriatna yang di musim ini sering mengambil posisi kipper starter dari Markus Horison karena memiliki gerakan reflek yang cepat dan yang paling penting adalah ia memiliki loyalitas yang sangat besar terhadap Persib.

Lini Belakang :

Lini inilah yang sering di kritik oleh banyak orang karena koordinasi setiap pemain belakang kurang berjalan dengan baik. Beberapa kali gol yang bersarang ke gawang Persib dikarenakan kelalaian para pemain belakang. Tetap mencantumkan nama Maman Abdurahman karena menurut saya dialah pemain belakang Persib yang mempunyai performa konsisten di setiap perbandingan meskipun sering blunder, sampai saat ini dia adalah bek tengah Indonesia yang paling agresif bagi saya dan mampu membuyarkan konsentrasi serangan lawan. Dia berduet dengan seorang Bio Phaulin, bek tangguh Persipura yang memiliki karakter jauh berbeda dengan Maman Abdurahman. Hanya 3 kata yang bisa mendeskripsikan Bio Phaulin yaitu keras, ngotot dan tanpa kompromi. Bila suatu saat Maman Abdurahman telat melakukan penjagaan maupun blunder, Bio Phaulin adalah seorang pemain yang tepat untuk menutup ruang yang ia tinggalkan meskipun harus berurusan dengan 2 orang pemain sekalipun. Di 2 posisi bek sayap saya menaruh kepercayaan terhadap M. Nasuha di kiri dan Ricardo Salampessy di kanan. M. Nasuha adalah seorang bek sayap yang dikenal agresif,tak kenal lelah dan ia selalu siap membantu serangan tanpa melupakan kewajibanya untuk menjaga sektor pertahanan. Mulai menarik perhatian saat ia mengemban tugas sebagai bek sayap kiri timnas Indonesia di piala AFF kemarin. Sedangkan Ricardo Salampessy adalah bek kanan yang sungguh pintar, gaya permainanya terlihat sangat efektif dan memeliki postur yang ideal untuk seorang bek di Indonesia. Beberapa kali dipanggil TImnas dan pernah menjadi pemain terbaik Liga Indonesia karena ke apikanya menjaga pertahanan.

Lini Tengah :

1 lagi pemain yang mencuri perhatian saya disaat piala Aff berlangsung. Ahmad Bustomi, seorang gelandang bertahan yang benar benar militan dan serba bisa. Ia pintar mematahkan serangan maupun menyalurkan bola ke lini depan tim dan jangan lupakan pergerakanya dari lini kedua untuk mencetak gol. Di gelandang tengah saya menyimpan Eka Ramdani dan Milaj Radovic karena kedua pemain inilah yang benar benar dibutuhkan Persib. Eka Ramdani adalah icon Persib, memiliki visi serangan yang baik, agresif, umpan datar maupun lambungnya terukur, set pieces berbahaya dan loyalitas tinggi terhadap Persib. Pergerakanya di lini pertahanan laan sering membuat rongga untuk para penyerang medapatkan posisi yang ideal untuk mencetak gol.Sedangkan Radovic berperan untuk mendelay bola Persib dan sesegera mungkin menyalurkan bola nya ke pemain lain dengan umpan terukurnya.Ia sangat berbahaya dalam hal set pieces dan tendangan langsung. 3 gol ke gawang Persiwa dan 2 assist yang berbuah gol ke gawang Persipura kemarin adalah bukti nyata kapasitas seorang Montenegro untuk menguasai alur alur bola Persib meskipun ia sudah berumur 35 tahun.

Penyerang :

2 penyerang sayap dan 1 target man, Greg Nwokolo di kiri, Airlangga Sutjipto di kanan dan Christian Gonzales sebagai target men adalah impian saya untuk memperkuat starting eleven Persib di musim depan. Greg Nwokolo seorang striker yang memiliki daya jelajah tinggi dan cerdik dalam melihat ruang gerak setiap pemain yang menjaganya. Memiliki akselerasi yang cukup untuk seorang penyerang sayap dan memiliki tehnik yang mumpuni. Ia sanggup memberikan bola bola matang terhadap El Loco untuk mencetak gol dengan lebih mudah karena ia sering menarik bek lawan untuk meninggalkan postnya. El Loco, Striker paling subur di sejarah liga Indonesia meskipun sudah berumur ia memiliki insting kelas dunia dan tendangan yang mematikan. Sudah tidak ada lagi yang meragukan El Loco, Di Ibaratkan Bola yang jatuh ke kakinya di dalam kotak pinalti maupun luar kotak pinalti dalam jarak 20 -25 meter 80% bisa dijadikan gol oleh striker yang dikenal juga tangguh dalam pertarungan dengan bek lawan. Satu lagi pemain dalam starting eleven Persib yaitu Airlangga Sutjipto. Memiliki kecepatan, agresif, ngotot dan pergerakan tanpa bola yang sering menguntungkan pihak persib. Nyaris seperti Greg Nwokolo, dia sering menghancurkan konsentrasi lawan sehingga secara terpaksa lawan menjatuhkanya dan Persib sering  mendapatkan keuntungan dari bola bola mati akibat pelanggaran yang dibuat lawan terhadap Airlangga tersebut karena mereka memiliki Radovic dan Eka Ramdani yang mempunyai kapasitas diatas standar dalam hal bola mati.

Review Pemain Cadangan :

Banyak nama pemain muda disitu seperti Wildansyah, Irwan Wijasmara, Munadi, Angga dias putra dan Rudi Geofani dengan maksud Persib memiliki semangat muda dan regenerasi yang baik di tim. Patut dicatat, Jejen Zaenal, Munadi dan Rudi Geofani beberapa tahun kedepan akan menjadi tulang punggung Persib jika mereka tidak dijual. Sedangkan Abdul Rahman, Amiruddin dan Ferdinand Sinaga adalah beberapa pemain yang memiliki kualitas untuk mendukung berjalan baiknya formasi Jaya Hartono yang kembali dipanggil karena menurut saya dialah orang yang paling tepat untuk memegang tanggung jawab sebagai pelatih Persib. Oia satu lagi, Lupakan Boaz Salossa karena sekarang Lukas Mandowen memiliki prospek lebih cerah dibanding dia. Berposisi sama seperti Boaz Salossa, kecepatanya sebanding dengan Okto Maniani dari Sriwijaya FC.

Andri Irianto <andri.irianto@yahoo.co.id>

Pendapat yang dinyatakan dalam tulisan ini sepenuhnya merupakan pendapat pribadi penulis, tidak mencerminkan pendapat redaksi Simamaung.