Maung Mati Meninggalkan Belang
Wednesday, 13 January 2016 | 18:48
Akhir akhir ini aktivitas Pemain keluar dari Persib Bandung seolah menjadi berita yang biasa dan lumrah, mulai dari tidak kembalinya Vujovic, disambung Konate dan Spaso yang nyebrang ke negeri tetangga, sampai dengan yang terbaru adalah manuver balik kucing atau CLBK yang dilakukan gerbong Firman, Jupe, Supardi dan M Ridwan. Berbagai macam reaksi dari bobotoh (ada yang bersedih hati sampai dengan yang marah – marah) maupun dari pemain yang bersangkutan (ada yang biasa sampai yang berlebihan) juga seolah mengiri perpindahan pemain – pemain tersebut. Jika ada yang bertanya tentang reaksi saya terkait perpindahan pemain tersebut, maka dengan mantap saya akan menjawab “ Nya Geus santai we jang, ngan pemain nu kaluar da lain Persib nu bubar.”
Saya yakin banyak yang mengamini reaksi dan pernyataan saya tersebut karena kita adalah bobotoh Persib bukan bobotoh Vujovic, bobotoh Konate atau bobotoh firman. Nama Persib bandung jauh lebih besar dari nama semua pemain yang ada, pemain selalu datang dan pergi serta selalu ada berbagai nama pemain mulai dari Asep sampai degan Zainudin tapi hanya ada satu nama Persib Bandung.
Dibalik ketidak pedulian saya dengan perpindahan para “Pemain Juara” tersebut tersimpan sebuah asa yang haus akan jawaban. Asa tersebut selalu bertanya apa yang diwariskan dan ditinggalkan oleh para pemain yang pindah untuk Persib Bandung ? Pasti….banyak yang berkata mereka mewariskan trophy Juara ISL 2014 dan Piala Presiden 2015 atau seperti kata teman saya mereka hanya meninggalkan foto – foto kenangan narsis yang banyak terpampang di profil Instagram mereka.. ataukah mereka hanya meninggalkan bibit yang tertanam di mojang bandung… upsss…. Apakah hanya itu yang mereka tinggalkan untuk Persib Bandung, klub yang katanya mereka banggakan walaupun terpaksa harus pindah.
Jika saya bisa meminta bolehlah Firman Utina bisa mewariskan sifat kepemimpinannya kepada Lord Atep dan skill dalam mengatur permainannya kepada Gian Zola, Duet Supardi dan M Ridwan bisa menduplikasikan kekompakan mereka kepada Diaz dan Bow, Vujovic dan Jupe bisa menurunkan kekompakan mereka di garis pertahanan ke ??? siapa ya ???? ke pemain muda Persib bandung yang bakal menempati posisi itu. Yang menjadi masalah adalah apakah para pemain tersebut telah mewariskan atau diminta untuk mewariskan hal – hal tersebut ? Jika memang hal tersebut belum berjalan maka bersiaplah untuk menunggu gelar juara selama 20 tahun persis seperti sebelum kita mendapatkan gelar juara ISL dan mungkin kalau boleh sok tau saya kok agak pesimis jika kemampuan skill atau mental pemain yang pindah tersebut telah diwariskan kepada pemain yang ada sekarang.
Warisan skill atau mentalitas tersebut sangat dibutuhkan oleh Persib Bandung sebagai bentuk pengkaderan pemain muda atau lainnya, agar dapat mendapatkan performance yang jauh lebih baik. Konsep pewarisan skill tersebut akan lebih mantap jika dilaksanakan dengan konsep tutorial individual antara pemain senior dengan junior yang langsung diawwasi oleh tim pelatih dan manajerial klub seperti di permainan football manager itu. Dengan adanya konsep tutorial yang terkonsep dengan baik akan menghasilkan kaderisasi pemain yang baik pula sehingga Persib Bandung tidak usah merasa kehilangan atas seorang pemain.
Mungkin sekarang saya hanya bisa berharap bahwa para pemain yang sudah pindah tersebut telah mewariskan skill dan mentalitasnya kepada para pemain muda penggantinya sehingga klo boleh mengutip peribahasa yang ada “Maung Mati Meninggalkan Belang, Kalau Ga Meninggalkan Belang Jadinya Malah Jadi Meong”.
Tulisan ini merupakan tulisan pertama yang saya coba buat untuk berkontribusi pada Persib Bandung meski saya jauh berada di kota kretek Kudus. Saya seorang bobotoh persib yang tergabung dalam komunitas #bobotohBRI dan ber akun twitter @RezaNuh menyampaikan permohonan maaf bila ada kesalahan dalam penulisan yang saya buat.

Akhir akhir ini aktivitas Pemain keluar dari Persib Bandung seolah menjadi berita yang biasa dan lumrah, mulai dari tidak kembalinya Vujovic, disambung Konate dan Spaso yang nyebrang ke negeri tetangga, sampai dengan yang terbaru adalah manuver balik kucing atau CLBK yang dilakukan gerbong Firman, Jupe, Supardi dan M Ridwan. Berbagai macam reaksi dari bobotoh (ada yang bersedih hati sampai dengan yang marah – marah) maupun dari pemain yang bersangkutan (ada yang biasa sampai yang berlebihan) juga seolah mengiri perpindahan pemain – pemain tersebut. Jika ada yang bertanya tentang reaksi saya terkait perpindahan pemain tersebut, maka dengan mantap saya akan menjawab “ Nya Geus santai we jang, ngan pemain nu kaluar da lain Persib nu bubar.”
Saya yakin banyak yang mengamini reaksi dan pernyataan saya tersebut karena kita adalah bobotoh Persib bukan bobotoh Vujovic, bobotoh Konate atau bobotoh firman. Nama Persib bandung jauh lebih besar dari nama semua pemain yang ada, pemain selalu datang dan pergi serta selalu ada berbagai nama pemain mulai dari Asep sampai degan Zainudin tapi hanya ada satu nama Persib Bandung.
Dibalik ketidak pedulian saya dengan perpindahan para “Pemain Juara” tersebut tersimpan sebuah asa yang haus akan jawaban. Asa tersebut selalu bertanya apa yang diwariskan dan ditinggalkan oleh para pemain yang pindah untuk Persib Bandung ? Pasti….banyak yang berkata mereka mewariskan trophy Juara ISL 2014 dan Piala Presiden 2015 atau seperti kata teman saya mereka hanya meninggalkan foto – foto kenangan narsis yang banyak terpampang di profil Instagram mereka.. ataukah mereka hanya meninggalkan bibit yang tertanam di mojang bandung… upsss…. Apakah hanya itu yang mereka tinggalkan untuk Persib Bandung, klub yang katanya mereka banggakan walaupun terpaksa harus pindah.
Jika saya bisa meminta bolehlah Firman Utina bisa mewariskan sifat kepemimpinannya kepada Lord Atep dan skill dalam mengatur permainannya kepada Gian Zola, Duet Supardi dan M Ridwan bisa menduplikasikan kekompakan mereka kepada Diaz dan Bow, Vujovic dan Jupe bisa menurunkan kekompakan mereka di garis pertahanan ke ??? siapa ya ???? ke pemain muda Persib bandung yang bakal menempati posisi itu. Yang menjadi masalah adalah apakah para pemain tersebut telah mewariskan atau diminta untuk mewariskan hal – hal tersebut ? Jika memang hal tersebut belum berjalan maka bersiaplah untuk menunggu gelar juara selama 20 tahun persis seperti sebelum kita mendapatkan gelar juara ISL dan mungkin kalau boleh sok tau saya kok agak pesimis jika kemampuan skill atau mental pemain yang pindah tersebut telah diwariskan kepada pemain yang ada sekarang.
Warisan skill atau mentalitas tersebut sangat dibutuhkan oleh Persib Bandung sebagai bentuk pengkaderan pemain muda atau lainnya, agar dapat mendapatkan performance yang jauh lebih baik. Konsep pewarisan skill tersebut akan lebih mantap jika dilaksanakan dengan konsep tutorial individual antara pemain senior dengan junior yang langsung diawwasi oleh tim pelatih dan manajerial klub seperti di permainan football manager itu. Dengan adanya konsep tutorial yang terkonsep dengan baik akan menghasilkan kaderisasi pemain yang baik pula sehingga Persib Bandung tidak usah merasa kehilangan atas seorang pemain.
Mungkin sekarang saya hanya bisa berharap bahwa para pemain yang sudah pindah tersebut telah mewariskan skill dan mentalitasnya kepada para pemain muda penggantinya sehingga klo boleh mengutip peribahasa yang ada “Maung Mati Meninggalkan Belang, Kalau Ga Meninggalkan Belang Jadinya Malah Jadi Meong”.
Tulisan ini merupakan tulisan pertama yang saya coba buat untuk berkontribusi pada Persib Bandung meski saya jauh berada di kota kretek Kudus. Saya seorang bobotoh persib yang tergabung dalam komunitas #bobotohBRI dan ber akun twitter @RezaNuh menyampaikan permohonan maaf bila ada kesalahan dalam penulisan yang saya buat.

mantab kang @RezaNuh… diantos tulisan selanjutnya…. hirup persib…
Satuju lur, JUST and ONLY PERSIB!!
Bener pisan kang setuju sekali, persib tidak boleh terjebak dalam meraih prestasi dengan cara instan membeli semua pemain bintang tp tiru lah udinese klub yg konsisten membuat pemain biasa menjadi luar biasa.
Persib jangan menyerah dalam prestasi
kaluar/asup pamaen di klub batur nu aya di dunya sepakbola geus teu aneh…persib kudu profesional narima kanyataan ieu….dunya mola runtuh ditinggalkeun ku pamaen nu ayeuna kaluar ti persib…mudah2an dtg deui pamaen anyar nu leuwih hade ti ayeuna…bravo persib maju trs
Kalau pun ga diwariskan juga gapapa. Kalem aja, biar Mang Djanur dan Eric Thohir yang membina pemain-pemain muda.