Masukan Pemain Eksplosif di Babak Kedua Persib U-19 Lebih Optimal
Friday, 26 June 2015 | 18:20
Diklat Persib U-19 berhasil meraih 3 poin pertama dalam laga perdana Liga Ngabuburit 2015 dalam memperebutkan Piala Wali Kota Bandung dengan skor telak 4-0. Laga yang dihelat di Stadion Ahmad Yani Bandung, Jumat (26/6) itu, ke empat gol tercipta masing-masing oleh Rizki DG, Rizki Hidayat, dan sepasang gol dari Rendi Ridwan.
Pelatih Persib Budiman Yunus cukup mensyukuri akan kemenangan telak timnya. Meski menang dengan skor mencolok anak asuhnya dianggap kurang dalam performa fisik yang diinginkan. Kondisi tersebut dimaklumi karena skuat Maung Ngora dalam keadaan sedang berpuasa. “Kebugaran para pemain belum 100 persen, karena memang kondisi sedang puasa ya,” ucap Budiman saat ditemui usai laga.
Tanpa memaksakan kondisi yang sedang berpuasa, Budiman menginstruksikan para pemainnya untuk bermain santai terlebih dahulu di babak pertama. “Karena puasa babak pertama tadi panas emang strategi itu babak pertama saya instuksikan santai dulu,” ujarnya.
Tim Persib pun tampak lebih greget di babak di babak kedua Maung Ngora bermain optimal dan menekan. Dikatakan sang arsitek, hal itu memanglah starategi. Di babak kedua Persib memasukkan pemain yang mempunyai kecepatan. Itu diterapkan supaya Rizki Hidayat dan kolega bisa menusuk dan mengeksploitas pertahanan lawan.
“Memang strategi saya di babak kedua dengan memainkan pemain-pemain yang mempunyai kecepatan, yang bisa eksplosif menusuk pertahanan sengaja,” tutur pelatih yang sempat memperkuat Persija di masa karir pemainnya.


Diklat Persib U-19 berhasil meraih 3 poin pertama dalam laga perdana Liga Ngabuburit 2015 dalam memperebutkan Piala Wali Kota Bandung dengan skor telak 4-0. Laga yang dihelat di Stadion Ahmad Yani Bandung, Jumat (26/6) itu, ke empat gol tercipta masing-masing oleh Rizki DG, Rizki Hidayat, dan sepasang gol dari Rendi Ridwan.
Pelatih Persib Budiman Yunus cukup mensyukuri akan kemenangan telak timnya. Meski menang dengan skor mencolok anak asuhnya dianggap kurang dalam performa fisik yang diinginkan. Kondisi tersebut dimaklumi karena skuat Maung Ngora dalam keadaan sedang berpuasa. “Kebugaran para pemain belum 100 persen, karena memang kondisi sedang puasa ya,” ucap Budiman saat ditemui usai laga.
Tanpa memaksakan kondisi yang sedang berpuasa, Budiman menginstruksikan para pemainnya untuk bermain santai terlebih dahulu di babak pertama. “Karena puasa babak pertama tadi panas emang strategi itu babak pertama saya instuksikan santai dulu,” ujarnya.
Tim Persib pun tampak lebih greget di babak di babak kedua Maung Ngora bermain optimal dan menekan. Dikatakan sang arsitek, hal itu memanglah starategi. Di babak kedua Persib memasukkan pemain yang mempunyai kecepatan. Itu diterapkan supaya Rizki Hidayat dan kolega bisa menusuk dan mengeksploitas pertahanan lawan.
“Memang strategi saya di babak kedua dengan memainkan pemain-pemain yang mempunyai kecepatan, yang bisa eksplosif menusuk pertahanan sengaja,” tutur pelatih yang sempat memperkuat Persija di masa karir pemainnya.
