
Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Teddy Tjahjono, mengambil sisi positif dari situasi kompetisi Liga Indonesia yang hingga pertengahan Januari (2021) ini belum ada kepastian. Sambil terus melakukan koordinasi izin keamanan dari pihak kepolisian, periode musim kompetisi dirasa bisa diubah menyamakan kalender kompetisi Eropa.
Teddy mengusulkan Liga Indonesia di depan menjadi edisi 2021/2022. Ini akan berdampak baik untuk seluruh klub, terutama soal pencarian pemain asing berkualitas. Akan ada kesamaan waktu jendela transfer Indonesia dan Benua Eropa.
“Terus yang saya tekankan tadi, kita kan ada kesempatan nih, kalender kita ikutin kalender kompetisi Eropa yang buat 2021/2022, kalau menurut saya itu demi kebaikan kita semua buat transfer window pemain, jadwal transfer window,” papar Teddy.
Ia pula mengamati jika wakil Indonesia di kompetisi Asia seperti Liga Champions Asia dan AFC Cup sering didaftarkan terlambat. Pasalnya Indonesia kerap mengakhiri kompetisi di bulan Desember untuk menentukan juara.
“Wakil Indonesia ke AFC dam Champions League, kan sekarang ini kita selalu telat karena kompetisi selesai Desember sedangkan pendaftaran bulan November,” lanjut Teddy.
“Nah dengan kita mengikuti kalender Eropa akan ada banyak manfaatnya sebetulnya. Kemudian saat itu sudah diketok palu oleh PSSI dan PT LIB, oke untuk tahun 2021-2022 (misalnya) kita ikuti kalender Eropa dengan sistem promosi degradasi yang sesuai,” tambahnya.
Andai hal itu bisa terjadi, pelaksana tinggal memikirkan waktu kekosongan jadwal sambil mempersiapkan musim baru 2021/2022. Bisa melanjutkan kompetisi 2020 dengan mengubah format menjadi dua wilayah atau diisi dengan turnamen pra musim dan lain sebagainya.
“Nah untuk mengisi kekosongan di Februari sampai Agustus, apa nih yang mau kita isi, karena sepakbola harus tetap berjalan. Nah ngisinya gimana nih, apakah kita isi yang kompetisi 2020 atau karena mepet puasa dll, bisa dengan format yang berbeda, dua wilayah misalkan. Apapun kita akan sepakati asalkan sepakbola berjalan. Kalau berhenti itu dampaknya jauh lebih besar dari pada kita lanjut,” bebernya.
Komentar Bobotoh