Masih Ingin Bertahan, Diogo Serahkan Nasib Kepada Janur dan Agen
Tuesday, 20 December 2016 | 08:59
Diogo Alves Ferreira menjadi pemain yang paling terpukul ketika peluit panjang tanda pertandingan usai dibunyikan dalam laga melawan Arema Cronus. Karena ini bisa saja menjadi moment terakhirnya berseragam Persib mengingat kontrak Diogo sudah rampung. Dia juga terlihat berkaca-kaca usai laga ketika berkumpul dengan rekan-rekan setimnya.
Mengenai masa depannya di tim, Diogo mengatakan dirinya masih belum tahu apakah akan tetap bertahan atau pergi. Karena semua keputusan merupakan otoritas Jajang Nurjaman yang sedang merancang kerangka tim untuk musim depan. Sampai saat ini pemain asal Australia tersebut masih belum mendapatkan kepastian soal nasibnya untuk kompetisi musim 2017.
“Saya tidak tahu, saya sangat senang jika bisa bertahan tapi itu bukan kebijakan saya, itu menjadi milik pelatih dan manajemen. Ada beberapa opsi di depan tapi saya senang jika tetap berada disini. Kita belum tahu bagaimana kelanjutannya,” ungkap Diogo kepada wartawan.
Disinggung mengenai hasratnya untuk tetap berada di Bandung, pemain bertahan 28 tahun itu mengatakan dirinya kerasan berada di Kota Kembang. Namun kembali Diogo tidak mau banyak berpolemik dan menyerahkan masa depannya kepada klub dan agen yang menaunginya. Meski harapan masih ada karena Janur mulai mempertimbangkan merubah rencana perombakan yang sebelumnya sudah ada di kantongnya.
“Saya tidak tahu itu bukan tergantung saya tapi tergantung manajemen dan pelatih berbicara pada agen saya. Dan setelah banyak pekan dialui disini saya menikmati Persib, saya menikmati berada di Bandung, buat saya ini adalah klub terbesar di Indonesia,” beber Diogo.
Dikatakan oleh Diogo, separuh musim yang dilalui bersama Persib adalah pengalaman yang fantastis. Finish di peringkat 5 pun baginya bukan hal yang buruk dan tetap dianggap sebagai musim yang positif. Karena sejak kedatangan dia, permainan tim terus menunjukan perkembangan ke arah yang positif. Selain itu meskipun perlahan tapi duetnya bersama Vladimir Vujovic bisa mencatatkan 7 cleansheet.
“Saya rasa begitu, kami memang lambat (beradaptasi) ketika memulai, tapi perlahan mulai bisa memahami satu sama lain. Seperti saya katakan tadi bahwa sejak 11 laga mulai dipasang bersama kami bisa mendapat 7 cleansheet itu sangat bagus,” terang Diogo.

Diogo Alves Ferreira menjadi pemain yang paling terpukul ketika peluit panjang tanda pertandingan usai dibunyikan dalam laga melawan Arema Cronus. Karena ini bisa saja menjadi moment terakhirnya berseragam Persib mengingat kontrak Diogo sudah rampung. Dia juga terlihat berkaca-kaca usai laga ketika berkumpul dengan rekan-rekan setimnya.
Mengenai masa depannya di tim, Diogo mengatakan dirinya masih belum tahu apakah akan tetap bertahan atau pergi. Karena semua keputusan merupakan otoritas Jajang Nurjaman yang sedang merancang kerangka tim untuk musim depan. Sampai saat ini pemain asal Australia tersebut masih belum mendapatkan kepastian soal nasibnya untuk kompetisi musim 2017.
“Saya tidak tahu, saya sangat senang jika bisa bertahan tapi itu bukan kebijakan saya, itu menjadi milik pelatih dan manajemen. Ada beberapa opsi di depan tapi saya senang jika tetap berada disini. Kita belum tahu bagaimana kelanjutannya,” ungkap Diogo kepada wartawan.
Disinggung mengenai hasratnya untuk tetap berada di Bandung, pemain bertahan 28 tahun itu mengatakan dirinya kerasan berada di Kota Kembang. Namun kembali Diogo tidak mau banyak berpolemik dan menyerahkan masa depannya kepada klub dan agen yang menaunginya. Meski harapan masih ada karena Janur mulai mempertimbangkan merubah rencana perombakan yang sebelumnya sudah ada di kantongnya.
“Saya tidak tahu itu bukan tergantung saya tapi tergantung manajemen dan pelatih berbicara pada agen saya. Dan setelah banyak pekan dialui disini saya menikmati Persib, saya menikmati berada di Bandung, buat saya ini adalah klub terbesar di Indonesia,” beber Diogo.
Dikatakan oleh Diogo, separuh musim yang dilalui bersama Persib adalah pengalaman yang fantastis. Finish di peringkat 5 pun baginya bukan hal yang buruk dan tetap dianggap sebagai musim yang positif. Karena sejak kedatangan dia, permainan tim terus menunjukan perkembangan ke arah yang positif. Selain itu meskipun perlahan tapi duetnya bersama Vladimir Vujovic bisa mencatatkan 7 cleansheet.
“Saya rasa begitu, kami memang lambat (beradaptasi) ketika memulai, tapi perlahan mulai bisa memahami satu sama lain. Seperti saya katakan tadi bahwa sejak 11 laga mulai dipasang bersama kami bisa mendapat 7 cleansheet itu sangat bagus,” terang Diogo.

MARCOS & DIOGO jelas terlihat kontribusinya, maenya rek diganti ku pemain yg “Belum tentu cocok” dengan tim secara keseluruhan??
kang ikene alus komposisi na,ngan kirang na teu kedah nganggo pora sareng Rahmat Hidayat ( menurut saya ieu mah 🙂 )
Coach : Djanur
GK : M Natshir, I made, M Ridwan.
CB : Vlado, Hansamu, Yanto basna, Jujun
LB : Manahati Lestusen, Dias Angga
RB : Tony, Abduh L
DMF :Diogo F, Hariono
CMF : Marcos F, Dedi Kusnandar, Kim Jefry, Gian Zola, M Taufiq
RMF : Febri H, Zulham Z
LMF : Irfan Bachdim, Atep
CF : Patrick Cruz, Sergia Van D, Yandi Sofyan
Jatah asia harus tetep terpakai sayamg banget duet udah padu cleanshet tercapai harusnya tetap dipakai
Kahayang na rupa rupa nya di denge kn th..
Nya sok ath ngiringan mng mh lah.. Salam biru…
tos we kng pmain mh nua aya maen kn tng neangan dei nu anyr mngpng tos nytl maena tos alus
Opatanna pemain asia weh…. rungsing aing
Ulah pipilih neangan nu leuwih, ari koceplak meunang nu cebak,nu ahirna gigit jari
Kade we Wa janur..bisi loba nyeleksi pamaen asing Anyar..Marcos Jeung Diogo teu jelas nasibnya.bisi kaburu dicokot ku tetangga sebelah.da geus jelas Hade jeng laloyal..