Marcio: Emosional? Yang Penting Ga Ada Kartu
Monday, 23 April 2012 | 12:54Striker Persib Bandung Marcio Souza dikenal dengan pemain bertempramen tinggi. Asal tidak berbuah kartu kuning atau kartu merah, bagi Marcio emosi di lapangan tidak masalah.
“Kan yang penting ga ada kartu. Sudah 3 pertandingan saya main dan ga ada kartu. Selalu ada emosi tapi tidak merugikan tim. Terutama jangan ada kartu merah untuk Persib, ya ga ada masalah. Yang penting di lapangan itu lebih kontrol dan konsentrasi untuk pertandingan,” ungkap Marcio.
Emosi yang sering muncul di lapangan, menurut Marcio karena tersulut motivasi untuk memenangi pertandingan. Seperti yang terjadi saat Persib melawan bekas klubnya, Persela Lamongan, Sabtu lalu, beberapa kali Marcio terlihat melakukan protes terhadap wasit dan merespon seruan penonton.
“Menurut kita sebagai pemain kan ga boleh lihat (penonton). Kita harus konsentrasi di lapangan aja, di situ ada 11 lawan 11. Jadi supporter itu ga ada masalah. Supporter itu hanya boleh teriak, ga bisa masuk lapangan, ga bisa ambil bola dan cetak gol,” ujar Marcio yang ditemui di Hotel Equator, usai tim latihan di Lapangan Brawijaya Surabaya.
Bagi pemain asal Brazil ini, kehadiran dan provokasi penonton tidak tidak mempengaruhi permainannya. Selama di lapangan, Marcio hanya honsentrasi pada rekan satu tim dan 11 pemain lawan.
Lawan Persib selanjutnya adalah melawan Arema Indonesia, di Stadion Kanjuruhan Malang, Rabu mendatang. Arema adalah klub yang dibela Marcio pada putaran satu Liga Super Indonesia musim ini. Sehingga disinyalir, seruan dari penonton pun akan diarahkan kepadanya.
“Di sana (Stadion Kanjuruhan) biasa. Penonton biasanya ga terlalu penuh juga. Tapi ga tau untuk pertandingan besok, penuh atau engga. Tapi aku sebisa mungkin akan membantu Persib untuk menang melawan Arema,” pungkasnya.

Striker Persib Bandung Marcio Souza dikenal dengan pemain bertempramen tinggi. Asal tidak berbuah kartu kuning atau kartu merah, bagi Marcio emosi di lapangan tidak masalah.
“Kan yang penting ga ada kartu. Sudah 3 pertandingan saya main dan ga ada kartu. Selalu ada emosi tapi tidak merugikan tim. Terutama jangan ada kartu merah untuk Persib, ya ga ada masalah. Yang penting di lapangan itu lebih kontrol dan konsentrasi untuk pertandingan,” ungkap Marcio.
Emosi yang sering muncul di lapangan, menurut Marcio karena tersulut motivasi untuk memenangi pertandingan. Seperti yang terjadi saat Persib melawan bekas klubnya, Persela Lamongan, Sabtu lalu, beberapa kali Marcio terlihat melakukan protes terhadap wasit dan merespon seruan penonton.
“Menurut kita sebagai pemain kan ga boleh lihat (penonton). Kita harus konsentrasi di lapangan aja, di situ ada 11 lawan 11. Jadi supporter itu ga ada masalah. Supporter itu hanya boleh teriak, ga bisa masuk lapangan, ga bisa ambil bola dan cetak gol,” ujar Marcio yang ditemui di Hotel Equator, usai tim latihan di Lapangan Brawijaya Surabaya.
Bagi pemain asal Brazil ini, kehadiran dan provokasi penonton tidak tidak mempengaruhi permainannya. Selama di lapangan, Marcio hanya honsentrasi pada rekan satu tim dan 11 pemain lawan.
Lawan Persib selanjutnya adalah melawan Arema Indonesia, di Stadion Kanjuruhan Malang, Rabu mendatang. Arema adalah klub yang dibela Marcio pada putaran satu Liga Super Indonesia musim ini. Sehingga disinyalir, seruan dari penonton pun akan diarahkan kepadanya.
“Di sana (Stadion Kanjuruhan) biasa. Penonton biasanya ga terlalu penuh juga. Tapi ga tau untuk pertandingan besok, penuh atau engga. Tapi aku sebisa mungkin akan membantu Persib untuk menang melawan Arema,” pungkasnya.

Eeh…kalah parasea ieu teh! Geus ceuk urg mah nenggeulan si robi weh
apa eeh eehh???
si robi mah teu dosa nanaon. nu dosa gede mah si persib lover’s
si eta ngajag majarkeun si umuh teh kumis na palsu
memang palsu pan kumsi na? eh kumisna. wkwkwkwk
#muhrinho
ari maneh malah parasea,teu era emang ku aing???,teu era emang di seungseurikeun budak thejack.ari maneh boro2 jeung budak thejack,jeung sasama bobotoh ge raribut. dasaaaaar……