Manfaatkan Panasnya Situasi, Persija Provokasi Lawan
Friday, 09 May 2014 | 12:10
Pertandingan Persib Bandung versus Persija Jakarta selalu berjalan dengan suhu tinggi. Intrik di dalam dan di luar lapangan pun kerap tidak terhindarkan. Sudah banyak cerita tentang begitu panasnya lagi ini ditambah rivalitas 2 kelompok supporter. Situasi inilah yang coba dimanfaatkan oleh para pemain Persija untuk memprovokasi anak-anak Bandung dalam duel yang bertajuk El Clasico Indonesia itu.
Dikatakan oleh Manajer Persib, Umuh Muchtar, bahwa pihak Persija pada pertandingan kemarin mencoba terus memancing emosi para pemain dan penonton yang hadir. Umuh mengatakan, dalam beberapa kesempatan, para pemain Macan Kemayoran pun melakukan protes meski tidak ada pelemparan dan mengancam untuk walk out ketika ada keputusan wasit yang merugikan mereka.
“Ya mungkin tadi pun juga Persija maaf-maaf, tidak ada pelemparan apa-apa tapi mereka lari seakan ada pelemparan, itu sudah menandakan provokasi-provokasi. Bahkan wasitnya pun jadi terbawa arus dan seperti takut sama pemain,” kata Umuh dalam wawancara di Stadion Si Jalak Harupat, Kamis (8/5). “Ya itu lihat sendiri, sudah jelas mereka salah tapi jadi berhenti.”
Bagi pelatih kepala Persib, Jajang Nurjaman, dirinya menilai bahwa wajar bila para pemainnya nampak emosional selama pertandingan bahkan saat pertandingan usai. Tetapi dirinya kecewa dengan keputusan Persija yang bermain melalui cara yang seperti itu untuk menghentikan laju permainan Persib. Pelatih berusia 56 tahun ini mengungkapkan bahwa pihak Persija memang sengaja memanfaatkan situasi panas laga ini. Dan provokasi pun sudah dilakukan sejak H-1 atau saat technical meeting di kantor PT Persib Bandung Bermartabat.
“Manuasiawi ya emosi kalau terpancing, tapi kita tekan. Saya ingatkan supaya tidak terpancing. Mereka dari techical meeting aja mereka udah provokasi, “kalau ada satu lemparan saja kita mau mundur, mau narik”. Psy war terus. Kejadian tadi, baru satu kejadian wasit dianggap salah, sudah mau narik. Ya menurunkan tempo dengan segala cara,” ungkapnya.

Pertandingan Persib Bandung versus Persija Jakarta selalu berjalan dengan suhu tinggi. Intrik di dalam dan di luar lapangan pun kerap tidak terhindarkan. Sudah banyak cerita tentang begitu panasnya lagi ini ditambah rivalitas 2 kelompok supporter. Situasi inilah yang coba dimanfaatkan oleh para pemain Persija untuk memprovokasi anak-anak Bandung dalam duel yang bertajuk El Clasico Indonesia itu.
Dikatakan oleh Manajer Persib, Umuh Muchtar, bahwa pihak Persija pada pertandingan kemarin mencoba terus memancing emosi para pemain dan penonton yang hadir. Umuh mengatakan, dalam beberapa kesempatan, para pemain Macan Kemayoran pun melakukan protes meski tidak ada pelemparan dan mengancam untuk walk out ketika ada keputusan wasit yang merugikan mereka.
“Ya mungkin tadi pun juga Persija maaf-maaf, tidak ada pelemparan apa-apa tapi mereka lari seakan ada pelemparan, itu sudah menandakan provokasi-provokasi. Bahkan wasitnya pun jadi terbawa arus dan seperti takut sama pemain,” kata Umuh dalam wawancara di Stadion Si Jalak Harupat, Kamis (8/5). “Ya itu lihat sendiri, sudah jelas mereka salah tapi jadi berhenti.”
Bagi pelatih kepala Persib, Jajang Nurjaman, dirinya menilai bahwa wajar bila para pemainnya nampak emosional selama pertandingan bahkan saat pertandingan usai. Tetapi dirinya kecewa dengan keputusan Persija yang bermain melalui cara yang seperti itu untuk menghentikan laju permainan Persib. Pelatih berusia 56 tahun ini mengungkapkan bahwa pihak Persija memang sengaja memanfaatkan situasi panas laga ini. Dan provokasi pun sudah dilakukan sejak H-1 atau saat technical meeting di kantor PT Persib Bandung Bermartabat.
“Manuasiawi ya emosi kalau terpancing, tapi kita tekan. Saya ingatkan supaya tidak terpancing. Mereka dari techical meeting aja mereka udah provokasi, “kalau ada satu lemparan saja kita mau mundur, mau narik”. Psy war terus. Kejadian tadi, baru satu kejadian wasit dianggap salah, sudah mau narik. Ya menurunkan tempo dengan segala cara,” ungkapnya.

Tong medulikeun teuing tim batur, nu nggeus mah nggeus weh, ayeunamah fokus kanu persiapan kanggo putaran 2 sareng 8 besar.. Persib juara!
Situasi seperti itu bisa terjadi kapan dan dimana saja, kini saatnya Persib lebih berbenah diri memperbaiki segala kekurangan termasuk memperkuat mental pemain agar tidak mudah terprovokasi lawan.
Rea ngomong janur ..nanti juga lamun Persib main tandang KA GBK sarua wae rea ngulur waktu …
punten ah..tp iraha teuing ninggali persib maen akting?asanamah can pernah,katinggali pas keur maen tandang persib tara maen akting,ngulur2 waktu atw negatif football,parkir bus dsb…..persib tara make cara negatif kitu punten ah bilih lepat nu penting mah rek eleh rek menang Persib tong make taktik bertahan….
Daripada nyalah nyalahkeun batur nu geus puguh salah. Mending instrospeksi tim sorangan. Bebenah. Sangkan bisa juara.
Keun we batur mah boga cara masing masing. Antepkeun we.
ah dari tahun lalu juga Persita begitu… yang penting Persib harus bisa mencari jalan keluarnya
Introspeksi..introspeksi..ngaca..ngaca..
borokokok
sekedar masukan buat kang janur jangan terlalu banyak komentar ke media yg justru membuat fans persib menilai kang janur pelatih yg cemen seperti anak kecil mengadu ka indung na pada saat tersakiti.da klo persib meunang walaupun di provokasi lawan apakah kang janur akan berkomentar yg sama? saya rasa tidak…inti na kudu lapang dada ..rek meunang rek eleh rek seri.nu penting fight dana bebenah diri.carekan tah pemain nu diving.perbaiki mental pemain jeung pelatih.
Kalem kalem Ulah silih salahkeun,Kalem aya
#ABAH
Saruana Tim jng suporterna Prsj mah!!Antepkeun weh dejek Usep mah, eta ge bagian ti provokasi! Iraha Persib waktu technical meeting nagancam2? Iraha bobotoh ngarogahala rombongan Tim batur? Iraha Persib mateni batur? Iraha bobotoh datang ka Jkt nyieun ribut?