Manajer PSS Apresiasi Performa Pasukannya
Thursday, 18 February 2016 | 20:34
Menghadapi tim yang berada satu kasta di atas tidak lantas membuat nyali PSS Sleman. Hal itu dikatakan oleh manajer tim, Arif Yuli Wibowo bahwa mereka tampil berani meladeni permainan Persib. Dia pun angkat topi dengan kerja keras anak asuhnya yang sanggup menahan skuat Maung Bandung dengan skor 1-1 di babak pertama. Meski akhirnya papan skor di Stadion Kapten I Wayan Dipta menunjukan mereka mesti takluk 4-2.
“Kalau pertandingan tadi kita apresiasi teman-teman kita, PSS Sleman bisa menunjukan bahwa PSS bisa main bola mengimbangi Persib. Di babak pertama kita bisa imbang tapi akhirnya kita keteteran di babak kedua,” ujar Arif dalam jumpa pers usai pertandingan, Kamis (18/2).
Menurutnya yang menjadi alasan timnya tidak bisa tampil konsisten adalah faktor fisik. Terbukti di babak kedua, lini pertahanan Elang Jawa mulai kendor dan membuat serangan Persib lebih lancar. Penetrasi serta umpan terobosan pun dengan mudah masuk ke kotak penalti PSS. Alhasil Ali Barkah pun harus memungut bola dari gawangnya lebih banyak ketimbang di babak pertama.
“Kita kedodoran fisik, kita akui itu. Memang Persib tadi sedikit lebih siap dan lebih bagus main hari ini,” ujarnya.
PSS sendiri mengikuti Bali Island Cup tidak dengan komposisi terbaiknya. Itu karena pelatih kepala, Herry Kiswanto dilarang mendampingi anak asuhnya bertanding. Itu buntut dari sanksi yang diberikan oleh PSSI kepada PSS dan Herkis akibat aksi sepakbola gajah yang dilakukan pada 2014 lalu. Hal itu menurut Arif cukup mengganggu kesiapan timnya.
“Kita juga kemarin dapat suratnya mendadak panitia memutuskan tidak memperkenankan mencantumkan teman-teman kita yang kena sanksi. Kita hormati walau di detik-detik akhir pemberitahuannya,” pungkasnya.

Menghadapi tim yang berada satu kasta di atas tidak lantas membuat nyali PSS Sleman. Hal itu dikatakan oleh manajer tim, Arif Yuli Wibowo bahwa mereka tampil berani meladeni permainan Persib. Dia pun angkat topi dengan kerja keras anak asuhnya yang sanggup menahan skuat Maung Bandung dengan skor 1-1 di babak pertama. Meski akhirnya papan skor di Stadion Kapten I Wayan Dipta menunjukan mereka mesti takluk 4-2.
“Kalau pertandingan tadi kita apresiasi teman-teman kita, PSS Sleman bisa menunjukan bahwa PSS bisa main bola mengimbangi Persib. Di babak pertama kita bisa imbang tapi akhirnya kita keteteran di babak kedua,” ujar Arif dalam jumpa pers usai pertandingan, Kamis (18/2).
Menurutnya yang menjadi alasan timnya tidak bisa tampil konsisten adalah faktor fisik. Terbukti di babak kedua, lini pertahanan Elang Jawa mulai kendor dan membuat serangan Persib lebih lancar. Penetrasi serta umpan terobosan pun dengan mudah masuk ke kotak penalti PSS. Alhasil Ali Barkah pun harus memungut bola dari gawangnya lebih banyak ketimbang di babak pertama.
“Kita kedodoran fisik, kita akui itu. Memang Persib tadi sedikit lebih siap dan lebih bagus main hari ini,” ujarnya.
PSS sendiri mengikuti Bali Island Cup tidak dengan komposisi terbaiknya. Itu karena pelatih kepala, Herry Kiswanto dilarang mendampingi anak asuhnya bertanding. Itu buntut dari sanksi yang diberikan oleh PSSI kepada PSS dan Herkis akibat aksi sepakbola gajah yang dilakukan pada 2014 lalu. Hal itu menurut Arif cukup mengganggu kesiapan timnya.
“Kita juga kemarin dapat suratnya mendadak panitia memutuskan tidak memperkenankan mencantumkan teman-teman kita yang kena sanksi. Kita hormati walau di detik-detik akhir pemberitahuannya,” pungkasnya.
