Manajer Persib Harap Adanya KLB dan Generasi Baru di PSSI
Wednesday, 23 January 2019 | 09:36
Persib diketahui menjadi satu dari tiga tim yang tidak menyetujui pemakzulan ketua PSSI Edy Rahmayadi dalam Kongres PSSI di Bali pada Minggu (20/1/2019) lalu. Alasannya adalah sang pengganti Joko Driyono yang sebelumnya menjabat wakil ketua secara otomatis naik jabatan menjadi ketua walau berstatus PLT atau pelaksana tugas.
Manajer Persib Umuh Muchtar menyerukan Kongres Luar Biasa (KLB) untuk memilih ketua umum PSSI baru. Tentu ini tidak akan mudah, lantaran tim Exco PSSI harus bergerak menginisiasi, jika mereka diam saja voters yang diisi oleh klub-klub Liga 1, Liga 2, dan Liga 3, dan Asprov PSSI harus bersuara sama minimal 2/3 suara sesuai statuta PSSI pasal 30.
“Bagaimana pun juga banyak yang tidak puas ya kemarin (di Kongres), maksudnya kalau Pak Edy menyerahkankan itu untuk sementara (kepada wakil ketua Joko Driyono). Mudah-mudahan setelah Pemilihan Presiden (17 April) cepet ada KLB ya,” ungkap Umuh ditemui Selasa (22/1/2019) di Bandara Husein Sastranegara Bandung.
Umuh menekankan agar adanya muka-muka baru di jajaran PSSI dengan memotong generasi lama yang terbukti tidak lebih baik dari sebelumnya. Beberapa kasus di bawah Edy Rahmayadi bermunculan, seperti kasus meninggalnya suporter hingga isu-isu yang terbukti atas pengaturan skor di Liga 2 dan Liga 3 sampai saat ini.
“Jadi ada pergantian lagi semua. Jadi (pengurus PSSI) tidak kembali pada muka-muka lama lagi begitu. Kita sudah susah, susah reformasi begitu. Jadi maksud saya ada muka muka baru di PSSI, muka baru yang benar benar baru dan saya dukung pada Satgas (mafia sepakbola melanjutkan tugasnya),” beber Umuh.

Persib diketahui menjadi satu dari tiga tim yang tidak menyetujui pemakzulan ketua PSSI Edy Rahmayadi dalam Kongres PSSI di Bali pada Minggu (20/1/2019) lalu. Alasannya adalah sang pengganti Joko Driyono yang sebelumnya menjabat wakil ketua secara otomatis naik jabatan menjadi ketua walau berstatus PLT atau pelaksana tugas.
Manajer Persib Umuh Muchtar menyerukan Kongres Luar Biasa (KLB) untuk memilih ketua umum PSSI baru. Tentu ini tidak akan mudah, lantaran tim Exco PSSI harus bergerak menginisiasi, jika mereka diam saja voters yang diisi oleh klub-klub Liga 1, Liga 2, dan Liga 3, dan Asprov PSSI harus bersuara sama minimal 2/3 suara sesuai statuta PSSI pasal 30.
“Bagaimana pun juga banyak yang tidak puas ya kemarin (di Kongres), maksudnya kalau Pak Edy menyerahkankan itu untuk sementara (kepada wakil ketua Joko Driyono). Mudah-mudahan setelah Pemilihan Presiden (17 April) cepet ada KLB ya,” ungkap Umuh ditemui Selasa (22/1/2019) di Bandara Husein Sastranegara Bandung.
Umuh menekankan agar adanya muka-muka baru di jajaran PSSI dengan memotong generasi lama yang terbukti tidak lebih baik dari sebelumnya. Beberapa kasus di bawah Edy Rahmayadi bermunculan, seperti kasus meninggalnya suporter hingga isu-isu yang terbukti atas pengaturan skor di Liga 2 dan Liga 3 sampai saat ini.
“Jadi ada pergantian lagi semua. Jadi (pengurus PSSI) tidak kembali pada muka-muka lama lagi begitu. Kita sudah susah, susah reformasi begitu. Jadi maksud saya ada muka muka baru di PSSI, muka baru yang benar benar baru dan saya dukung pada Satgas (mafia sepakbola melanjutkan tugasnya),” beber Umuh.

Jokdri jadi ketum jiga wasit merangkap pemain
Jika seandainya persib bandung bisa rekrut pemain jepang u19
TAKEFUSA KUBO
Pasti lini depan persib akan semakin tajam
kudu konsisten Wa ari ka pssi kudu perombakan, ari persib keukeuh hyg ngukut louding atep
Rek kumaha nginisiasi… Mayoritas klub,di sokong dana ku pssi(jokdri cs)…
Wa hoyong te janten ketua pssi? pami hoyong ku abi didoaken.