Connect with us

Berita Persib

Manajemen Temui Bobotoh dan Teken Petisi dengan Catatan

Published

on


Pihak manajemen Persib akhirnya bersedia menemui Bobotoh yang menggelar aksi unjuk rasa di depan Graha Persib pada Minggu (10/10) kemarin. Sekitar pukul 8 malam, Kuswara S Taryono selaku Komisaris PT PBB hadir. Dirinya hadir di hadapan Bobotoh untuk menyikapi tuntutan yang diberikan dalam petisi.

Aksi ini merupakan tindak lanjut dari pengajuan petisi Bobotoh yang berisikan lima poin tuntutan. Pihak manajemen pun bersedia mengindahkan mayoritas tuntutan yang ada di petisi tersebut. Seperti melakukan evaluasi terhadap tim, tidak mempolarisasi dan mengkotak-kotakan Bobotoh serta mengubah slogan tim dengan #PersibJuara.

“Poinnya, seperti yang semuanya ketahui, pertama tentu kami sudah menyampaikan kepada Bobotoh permohonan maaf terhadap performa Persib di series pertama. Walaupun sebetulnya posisi Persib ini masih berada di peringkat kelima dan posisinya tidak jauh dengan tim lain yang ada di atasnya, selisihnya (poin) tidak banyak,” kata Kuswara ketika diwawancara seusai aksi unjuk rasa tadi malam.

“Yang kedua, pada dasarnya kami tidak membedakan elemen Bobotoh, organisasi mana pun dan berasal dari mana pun. Tadi sudah kami sampaikan juga kepada yang menyampaikan aspirasi. Ketiga, tentang kaitannya dengan #MenangBersama ada usulan menjadi #PersibJuara dan itu usulan yang baik. Jadi nanti pada dasarnya sesuatu yang baik akan kami sampaikan kepada yang kompeten menanganinya,” lanjutnya.

Hanya satu poin tuntutan yang membuat manajemen merasa keberatan. Yaitu poin kedua tentang desakan #ReneOut dari tim. Kuswara menyebut manajemen masih dengan sikap yang sama seperti sebelumnya bahwa mereka masih mempertahankan Robert Rene Alberts sebagai pelatih kepala.

“Lalu menyangkut kaitannya pelatih, sudah kami sampaikan ketika preskon Selasa kemarin, pada dasarnya agar diberi kesempatan dulu. Karena masih dalam proses, masih panjang dan perlu konsentrasi tim ini menghadapi series kedua, tentunya dengan pertimbangan terukur,” ujarnya.

Untuk pembahasan poin kedua ini memang menghabiskan waktu hingga berjam-jam. Dikatakan Kuswara, ada hal yang perlu dibicarakan secara mendalam. Hingga akhirnya dia meneken petisi tersebut dengan ada catatan khusus soal tuntutan poin kedua tentang pemecatan pelatih.

“Intinya poin kedua, sesuai dengan apa yang kita sudah sampaikan di saat preskon. Bahwa agar bersabar dulu, tim masih perlu konsentrasi jelang series kedua berlangsung. Tentunya nanti kami akan melakukan evaluasi dari series kedua ini,” tutur pria yang merupakan pengacara itu.

“Itu yang menjadi salah satu poin pentingnya. Bobotoh mengusulkan, kami tahu, tetapi kan kami harus berpikir, mempertimbangkannya secara menyeluruh dan komprehensif. Jadi ada catatan,” lanjutnya.

Isi dari catatannya tersebut adalah khusus poin kedua, akan dilakukan evaluasi terhadap pelatih setelah series kedua. Menurutnya ini bentuk tanggung jawab klub serta upaya mereka menampung aspirasi dari Bobotoh. Jika di series kedua Persib tetap ompong, posisi Robert tentu tidak aman.

“Itu salah satunya. Jadi ibaratnya usulan Bobotoh kami tampung. Intinya kami juga akan melihat dan melakukan evaluasi tapi kaitannya itu hasil dari series kedua. Ya masih berjalan, sesuai dengan preskon yang kemarin,” tukasnya.

Advertisement
3 Comments

3 Comments

  1. KADU PROFESIONAL

    11/10/2021 at 14:51

    pertimbangan terukur, sabar hela urg ninggal 1-2 mahct seri kedua

  2. Bobotoh

    11/10/2021 at 19:06

    Siga kumaha mun PERSIB maen di Liga-2 ?

  3. Mang Adjat

    11/10/2021 at 21:07

    Mengenai poin 2 tentang pelatih, Rene Out, kieu we sebagai bobotoh urang saweran keur mere kompensasi ka bah Obet lamun rek diganti ku nu lain. Terus saweran deui keur ngontrak pelatih anyar misalna bah Gomez. Lamun teu mampu, wayahna percayakeun ka pelatih ayeuna

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Berita Persib

Ferarri Akan Tebus Kesalahannya di Putaran Pertama

Avatar photo

Published

on

Muhammad Ferarri bek Persija Jakarta siap menunjukkan fighting spirit menghadapi Persib Bandung dalam laga tunda pekan ke-28 Liga 1 2022-2023. Pertandingan akan semakin menarik karena suporter Persija Jakmania dipastikan bisa hadir di Stadion Patriot Candrabhaga Kota Bekasi, Jumat (31/3/2023).

Ferarri ingin mempersembahkan kemenangan melawan Persib dalam duel ‘el clasico’ Indonesia meski tahu persiapan timnya sangat singkat. Persija mengusung pembalasan atas kekalahan 0-1 mereka di putaran pertama lalu di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) 11 Januari 2023 lalu.

“Walaupun persiapan singkat kami siap memberikan yang terbaik di pertandingan besok dan Alhamdulillahnya juga ada suporter datang ke stadion dan Insya Allah kami ingin memberikan yang terbaik meraih tiga poin,” kata Ferarri.

Ferarri ingin menebus kesalahannya pada pertemuan Januari lalu. Ketika itu ia gagal mengawal Ciro Alves dengan baik hingga melepaskannya di dalam kotak penalti berujung gol kemenangan bagi lawan. Ia cukup menyesali momen tersebut dan berjanji tampil lebih baik.

“Ya dari saya ya sangat menyesal karena itu kesalahan saya sendiri, itu bukan suatu hal yang disengaja, murni kesalahan saya karena kondisi lapangan kurang bagus dan Insya Allah saya akan berikan lebih untuk tim,” ungkap pemain yang menjadi bagian skuad Timnas Indonesia U-19 ini.

Ia pula akan berusaha fokus disamping kekecewaanya gagal tampil di Piala Dunia U-20 2023, karena Indonesia dicoret FIFA sebagai tuan rumah. “Sedih dan kecewa karena hasil drawing dan Piala Dunia tidak jadi, saya mewakili para pemain sangat sedih. Saya hanya fokus dulu ke klub karena besok pertandingan cukup penting,” tandasnya.

Lanjut Membaca

Berita Persib

Kehadiran Jakmania Buat Persija Lebih Kuat Hadapi Persib

Avatar photo

Published

on


Persija Jakarta sudah siap menghadapi Persib Bandung meski persiapan mereka mepet karena baru bertanding Selasa (28/3/2023) melawan Persita Tangerang. Big match yang sempat tertunda di pekan ke-28 Liga 1 2022-2023 ini dipastikan bisa dihadiri Jakmania, suporter Persija di Stadion Patriot Candrabhaga Kota Bekasi, Jumat (31/3/2023) malam.

Paul Keenan pelatih fisik Persija menyebut duel melawan Persib sebagai laga sengit antara dua tim besar yang kini berada di papan atas klasemen. Walaupun Macan Kemayoran sudah kehilangan peluang juara musim ini, namun menang melawan Persib adalah sebuah kewajiban.

“Ini akan menjadi pertandingan yang sengit dan kami tahu itu. Pertandingan antara dua tim bagus di negara ini dan berada di papan atas klasemen. Mengenai persiapan kami hanya memiliki persiapan yang singkat karena baru bermain di tanggal 28. Kami hanya melakukan satu sesi latihan dan meski demikian tim sudah siap untuk memenangi pertandingan ini,” papar Paul.

H-1 pertandingan, manajemen Persija mampu mengusahakan supaya pertandingan bisa dihadiri Jakmania. Ini menjadi tambahan kekuatan Macan Kemayoran karena Persija bisa tampil lebih kuat jika suporternya memberi dukungan langsung di stadion.

“Kami juga senang karena bisa tampil di hadapan fans di stadion dan ini merupakan laga yang penting. Kami sudah menunjukkan ketika bermain di depan fans musim ini kami selalu bermain lebih kuat,” kata Paul.

Ia berharap tim asuhan Thomas Doll punya semangat dua kali lipat untuk mempersembahkan kemenangan bagi Jakmania. Muhammad Ferarri dkk akan bekerja keras demi membayar dukungan suporter dengan senyuman di akhir laga.

“Jadi saya harap mereka bisa membantu kami dan mendukung kami seperti apa yang biasanya selalu dilakukan. Kami selalu lebih kuat di depan mereka. Jadi kami sudah siap bertarung dan memenangkan pertandingan,” tukasnya.

Lanjut Membaca

Berita Persib

Dedi Ikut Rasakan Kekecewaan Pemain Tim Nasional U-20

Avatar photo

Published

on


Dukungan diberikan Dedi Kusnandar untuk adik-adiknya di tim Persib yang batal tampil di Piala Dunia U-20. Kabar dicopotnya Indonesia sebagai tuan rumah sudah diumumkan FIFA pada Rabu (29/3) malam. Keputusan ini berdampak pada batalnya Indonesia berpartisipasi di event internasional tersebut.

Mimpi Kakang Rudianto, Robi Darwis dan Ferdiansyah harus dikubur dalam-dalam. Dedi pun paham betul kekecewaan yang dirasakan para pemain muda Persib ini. Dia mengatakan pernah merasakan kondisi yang hampir sama pada tahun 2009 lalu saat bertugas mewakili Indonesia di Piala AFF U-19.

Saat itu seharusnya tim berkompetisi di Vietnam, tetapi gagal berangkat lantaran sempat merebak virus flu babi (H1N1). Oleh karena itu, Dedi mewajarkan betapa kecewa adik-adiknya apalagi skala kompetisinya ini jauh lebih besar.

“Ya pastinya situasi seperti ini sempat saya alami di situasi Kakang, Ferdi, Robi di saat kita mau tampil di event internasional, tapi tidak bisa, apalagi ini juga skalanya lebih besar lagi dan saya dapat merasakan lah perasaan mereka seperti apa,” ujarnya saat diwawancara, Kamis (30/3).

Namun dia mengingatkan bahwa ini bukan merupakan akhir dari segalanya dan karir para pemain muda masih sangat panjang. Dedi juga menyebut kemampuan dan talenta para pemain ini begitu besar. Dia pun mendoakan supaya anak-anak muda yang gagal tampil di Piala Dunia U-20 tetap memiliki karir yang cemerlang.

“Tapi seperti yang coach tadi bilang hidup harus terus berjalan apalagi karir mereka itu masih panjang dan tahu potensi mereka sangat besar, jadi jangan berkecil hati dan semoga ada hikmahnya di balik ini, mudah-mudahan ini menjadi lonjakan karir buat mereka dan tetap semangat,” jelasnya.

“Saya juga mendapatkan kabar itu sangat sedih, apalagi saya sebagai pemain maupun pecinta sepakbola Indonesia dengan adanya event skala besar ini tidak datang 2 kali kesempatan ini, mudah-mudahan ada yang lebih baik lagi buat sepakbola Indonesia,” tukasnya.

Lanjut Membaca
Advertisement

Advertisement

Komentar Bobotoh

Arsip

Trending