Majal 2 Musim Terakhir, Ini Alasan Carlton Cole
Friday, 31 March 2017 | 18:23
Carlton Cole datang ke Persib dengan rekam jejak sebagai jebolan akademi Chelsea dan lama bermain di West Ham United. Tapi Cole juga memiliki catatan buruk sejak dilepas The Hammers pada musim 2015 silam. Bersama Celtic FC, Cole hanya bermain sebanyak 4 kali di satu musim tanpa sekalipun menyarangkan bola ke gawang lawan.
Cole berkilah bahwa dia mandul di Celtic lantaran bergabung dengan tim pada akhir bursa transfer. Hal itu yang membuat dia sulit beradaptasi dan kerepotan menjalin chemistry dengan rekan setimnya. Selain itu, ada masalah yang menimpa Cole dengan pihak kepelatihan yang membuatnya banyak diparkir di bangku cadangan.
“Pertama saat saya bergabung Celtic saya datang telat dan ketika saya mulai fit, saya mengalami cedera. Butuh waktu lama untuk memulihkan kondisi dan ketika saya mulai siap tampil disana ada masalah politik di tim,” beber Cole kepada wartawan di Grha Persib.
Ketika dia sudah mulai tune in dengan tim, pemain berusia 33 tahun itu mengalami cedera yang membuat ambisinya untuk tampil harus tertuda. Dia pun sulit menemukan irama bermainnya di Skotlandia dan imbasnya menit bermainnya terbatas. Cole cuma mampu mengoleksi satu assist selama di liga dan satu gol di SFA Cup.
“Saat saya mulai fit saya dituntut untuk cetak gol setiap laaga dan lawan selalu menekan saya. Setelah itu, saya juga cedera lagi di latihan sehingga saya jarang bermain,” tuturnya.
Setelah gagal bersama Celtic, Cole pun hijrah ke Liga Amerika pada 2016. Dirinya bergabung dengan tim Sacramento Republic di United Soccer League alias kompetisi kasta kedua di Negeri Paman Sam. Kembali Cole minim menit tampil dan masih majal untuk urusan mencetak gol. Meski begitu dia yakin bisa moncer lagi di Indonesia.
“Saat bersama Sacramento, saya hanya bermain 4 kali di akhir musim di Amerika. Tetapi saya bisa bermain selama satu musim disini tapi saya harus kerja keras,” tukasnya.

Carlton Cole datang ke Persib dengan rekam jejak sebagai jebolan akademi Chelsea dan lama bermain di West Ham United. Tapi Cole juga memiliki catatan buruk sejak dilepas The Hammers pada musim 2015 silam. Bersama Celtic FC, Cole hanya bermain sebanyak 4 kali di satu musim tanpa sekalipun menyarangkan bola ke gawang lawan.
Cole berkilah bahwa dia mandul di Celtic lantaran bergabung dengan tim pada akhir bursa transfer. Hal itu yang membuat dia sulit beradaptasi dan kerepotan menjalin chemistry dengan rekan setimnya. Selain itu, ada masalah yang menimpa Cole dengan pihak kepelatihan yang membuatnya banyak diparkir di bangku cadangan.
“Pertama saat saya bergabung Celtic saya datang telat dan ketika saya mulai fit, saya mengalami cedera. Butuh waktu lama untuk memulihkan kondisi dan ketika saya mulai siap tampil disana ada masalah politik di tim,” beber Cole kepada wartawan di Grha Persib.
Ketika dia sudah mulai tune in dengan tim, pemain berusia 33 tahun itu mengalami cedera yang membuat ambisinya untuk tampil harus tertuda. Dia pun sulit menemukan irama bermainnya di Skotlandia dan imbasnya menit bermainnya terbatas. Cole cuma mampu mengoleksi satu assist selama di liga dan satu gol di SFA Cup.
“Saat saya mulai fit saya dituntut untuk cetak gol setiap laaga dan lawan selalu menekan saya. Setelah itu, saya juga cedera lagi di latihan sehingga saya jarang bermain,” tuturnya.
Setelah gagal bersama Celtic, Cole pun hijrah ke Liga Amerika pada 2016. Dirinya bergabung dengan tim Sacramento Republic di United Soccer League alias kompetisi kasta kedua di Negeri Paman Sam. Kembali Cole minim menit tampil dan masih majal untuk urusan mencetak gol. Meski begitu dia yakin bisa moncer lagi di Indonesia.
“Saat bersama Sacramento, saya hanya bermain 4 kali di akhir musim di Amerika. Tetapi saya bisa bermain selama satu musim disini tapi saya harus kerja keras,” tukasnya.

Tingalikeun heula we ke pas di Liga 1…….bere penilaian alus jeung henteu na di lapangan…Ayeuna mah da can apal maenna kumaha mun jeung pemaen nu lainna.
Speed dina Ps1 essien madep keneh,tinggal R1 L1 X