
Muhammad Budiana terpilih sebagai Ketua Umum KONI Jawa Barat peridode 2022-2026. Dia mengalahkan dua kandidat lainnya pada pemilihan di gelaran Musyawarah Olahraga Provinsi (Musorprov) KONI Jabar 2022. Musorprov ini sendiri diselenggarakan di Hotel Grand Asrilia, Kamis (22/12) hingga Jumat (23/12) dini hari.
Agenda pemilihan melibatkan 100 voters yang terdiri dari 65 cabor, 27 KONI daerah, 6 Badan Fungsional, 1 KONI Jawa Barat dan 1 KONI Pusat. Sebenarnya untuk agenda pemilihan dijadwalkan pada Jumat (23/12) pagi. Tapi peserta setuju jika dipercepat menjadi Kamis (22/12) malam.
Dalam pemilihan Ketum baru suksesor Ahmad Saefudin yang lengser usai menjabar selama dua periode, ada tiga nama yang menjadi kandidat. Selain Budiana, ada Daud Achmad dan Arief Prayitno yang bersaing untuk menduduki posisi ketua. Syarat pemenang dalam pemilihan ini adalah calon yang bisa mendapat suara 50 persen plus 1.
Pada pemilihan pertama, Budiana memimpin dengan 45 suara, disusul Daud 40 suara, lalu Arief 13 suara dan 2 adalah suara tidak sah. Akhirnya dilakukan pemilihan putaran kedua dan hanya Budiana dan Daud yang bersaing. Akhirnya Budiana keluar sebagai pemilik suara terbanyak setelah mengumpulkan 52 suara dan unggul 4 suara dari Daud.
Terpilih sebagai Ketua, Budiana mengatakan bahwa proses dia ada di posisi itu butuh waktu lama. Memang gelaran Musorprov hanya satu hari, tapi dirinya ditempa sebagai kader yang disiapkan ketua terdahulu. Pasalnya Budiana berada di kepengurusan KONI selama dipimpin oleh Ahmad Saefudin selama dua periode.
Beragam program sudah disiapkan untuk dieksekusi oleh KONI Jabar di bawah komandonya. Apa yang sudah dijalankan dengan bagus di era kepemimpinan Ahmad Saefudin akan dipertahankan dan coba dikembangkan olehnya. Tentunya tujuan utamanya untuk mewujudkan misi meraih hattrick dalam gelaran PON.
“Tentunya banyak bagian yang dilanjutkan, ditambah dan dikembangkan. Tentu dengan memperhatikan konteks pembinaan prestasi, perkembangan ilmu olahraga atau sport science yang luar bisa perkembangannya. Hal ini ditempuh untuk mempertahankan juara umum di multievent PON Aceh Sumut,” ujarnya saat diwawancara.
“Lalu hal lain yang harus dilakukan oleh kepengurusan 2022-2026 itu adalah program.program KONI Jabar harus menuju ke capaian besar. Capaian besar yang dimaksud adalah PON. Sehingga kalau kita tuju kesana maka yang disebut KONI Jabar semakin siap menghadapi multievent apapun yang diikutinya,” lanjutnya.
Mengenai target jangka pendek, dia menyiapkan program untuk Pelatda PON sebelum memulai babak kualifikasi di tengah tahun 2023. Selain itu, dia juga akan menjalin komunikasi dengan para pemangku kebijakan dan membangun relasi yang baik dengan pihak-pihak terkait.
“Januari saja harus membuat pelatda PON. Juni-Juli akan ada pra PON atau babak kualifikasi PON. Jadi tidak ada tidur siang bagi kepengurusan 2022-2026, artinya harus segera bergerak. Saya akan bersilahturahmi dengan kepala daerah, Pak Gubernur, pada unsur forkopimda yang terkait dan mohon arahan pada KONI pusat dan kepemilikan olahraga Jabar seperti FPOK UPI dan unsur-unsur lainnya,” tukasnya.
Komentar Bobotoh