Lupakan Kekalahan, Fokus ke Semifinal
Thursday, 30 October 2014 | 20:36
Satu keputusan kontoversial dari wasit Dodi Setia mewarnai partai Pelita Bandung Raya kontra Persib Bandung di Stadion Si Jalak Harupat, Kamis (30/10) sore. Kubu Persib menilai bahwa pihaknya berhak mendapat tendangan penalti setelah Konate Makan dijegal di dalam kotak terlarang.
Insiden tersebut terjadi saat Persib tertinggal satu bola. Konate dihadang 2 pemain PBR di dalam kotak penalti. Namun wasit tidak memberikan hadiah penalti dan menunjuk pelanggaran terjadi tipis di luar kotak terlarang. Persib pun gagal mendapat peluang untuk menyeimbangkan skor. Hasil akhirnya, Persib kalah 1-2.
Pelatih Persib Jajang Nurjaman mengungkapkan rasa kecewanya atas kejadian itu. Kendati demikian, ia ingin pasukannya segera melupakan kekalahan ini dan konsentrasi pada pertandingan selanjutnya melawan Arema Cronus di babak semifinal.
“Saya kecewa, harusnya kita mendapat penalti dan beberapa yang kurang pas dari keputusan wasit. Yang jelas hasil akhirnya seperti itu. Ke depan kami harus memperbaiki dan melupakan agar mempunyai mental baik untuk menghadapi partai semifinal,” ungkap Janur dalam konferensi pers di Stadion Si Jalak Harupat.
Janur menambahkan bahwa Persib bisa saja melayangkan surat protes kepada operator kompetisi, PT Liga Indonesia, atas kecurangan yang dialami timnya. Namun ia tidak yakin hasil protes itu akan memberi dampak baik. Itu karena jika protes dilakukan pun tidak akan mengubah hasil pertandingan sore tadi. Maka Janur memilih untuk melupakan kekalahan ini, lakukan evaluasi dan fokus pada partai semifinal.

Satu keputusan kontoversial dari wasit Dodi Setia mewarnai partai Pelita Bandung Raya kontra Persib Bandung di Stadion Si Jalak Harupat, Kamis (30/10) sore. Kubu Persib menilai bahwa pihaknya berhak mendapat tendangan penalti setelah Konate Makan dijegal di dalam kotak terlarang.
Insiden tersebut terjadi saat Persib tertinggal satu bola. Konate dihadang 2 pemain PBR di dalam kotak penalti. Namun wasit tidak memberikan hadiah penalti dan menunjuk pelanggaran terjadi tipis di luar kotak terlarang. Persib pun gagal mendapat peluang untuk menyeimbangkan skor. Hasil akhirnya, Persib kalah 1-2.
Pelatih Persib Jajang Nurjaman mengungkapkan rasa kecewanya atas kejadian itu. Kendati demikian, ia ingin pasukannya segera melupakan kekalahan ini dan konsentrasi pada pertandingan selanjutnya melawan Arema Cronus di babak semifinal.
“Saya kecewa, harusnya kita mendapat penalti dan beberapa yang kurang pas dari keputusan wasit. Yang jelas hasil akhirnya seperti itu. Ke depan kami harus memperbaiki dan melupakan agar mempunyai mental baik untuk menghadapi partai semifinal,” ungkap Janur dalam konferensi pers di Stadion Si Jalak Harupat.
Janur menambahkan bahwa Persib bisa saja melayangkan surat protes kepada operator kompetisi, PT Liga Indonesia, atas kecurangan yang dialami timnya. Namun ia tidak yakin hasil protes itu akan memberi dampak baik. Itu karena jika protes dilakukan pun tidak akan mengubah hasil pertandingan sore tadi. Maka Janur memilih untuk melupakan kekalahan ini, lakukan evaluasi dan fokus pada partai semifinal.

wios eleh ayeuna, nupenting di semifinal sareng final kengeng
Satuju !! kang janur… kanggo kapayun namah pami urang nuju unggul saenamah komentar urang teh “asor wae”.. bilih aya rasa Takabur … he he punteun wae .. nuhun
Itulah Kualitas Wasit Indonesia …. Semifinal pake wasit yg arab tea , bagus euy … al katiri
Jgn bikin tambah malu atuh jang. Pbr ge mineung dirugikeun wasit mah. Terima aja klo anda bingung harus melakukan apa saat tertinggal dan saat lawan bertahan. Jgn bs nya cari alasan trus nyalahin.
Euh abdul teu bisa maca beritana sugan
bener pisan, lamun alesan wasit mah sigana unggal nu eleh alesanna ku wasit….., coba mun ngagolkeun sing loba mah da anggeur menang….., nu jelas mah batur lewih alus…..pelatihna nu kudu mikir…..
Mental Juara., Mental juara.,Mental juara eta anu kudu ditanamkeun heula dihate sakabeh pamain., maen na ngotot jg militan.kahayangna gede pisan hayang jadi Juara.Bravo Persib !!
Laporkeun atuh ngarah aya perbaikan kango pssi na
Geus mah make pamaen inti, eleh deui. Di PBR aya Dias sareng Wildan, teu era Janur teh?
Saya kira mental pemaen udah bagus,cuma mata pelatih yang kurang cepat tanggap,harusnya bisa cepat melihat mana pemaen yg lagi lemah,itu harus cepat di ganti jangan di paksakan
Ya Allah semoga persib lolos ti semifinal jeung jadi juara LSI 2014.. Amin..
Di semifinal PERSIB & PBR sama-sama menang atas lawan-lawannya final-nya bisa di bandung juaranya persib
Anggap Aja Kekalahan kpleset daun pisang,skrg cuma bagaimana fokus ke semifinal heula,kembalikan semangat bertandingnya,cuma butuh 2 kali kemenangan untuk juara.tetep kerja keras dan doa.
Haryono kmrn main dibawah form terbaiknya….aga emosional,pdhl sblm2 nya Hariono sdh lbh kalem….
Komen berita na abdul halim lain ngomen nu komen, beleut di kukut