Like Father Like Son
Friday, 07 January 2011 | 21:41
Like Father Like Son. Ini bukan tentang film komedi atau tentang album hiphop. Namun tentang keinginan Nova Arianto yang bercita-cita ingin menjadi seorang pelatih sepakbola kelak, seperti ayahnya saat ini.
Nova memang belum akan gantung sepatu karena usinya masih terhitung produktif sebagai seorang pemain belakang. Bahkan saat ini ia masuk daftar pemain yang menjadi andalan tim nasional Indonesia. Hanya cedera saja yang membuatnya tidak ikut skuad Alfred Riedl di piala AFF beberapa saat lalu.
Namun jika bercerita akan masa depannya setelah tidak menjadi pemain, anak dari pelatih Persibo, Sartono Anwar tersebut berkeinginan untuk menekuni profesi sebagai pelatih seperti ayahnya saat ini. Bahkan untuk cita-cita tersebut, Nova sering berdiskusi dengan Sartono tentang segala hal yang menyangkut sepakbola.
“Seperti bapak, saya juga kelak ingin menjadi pelatih,” ungkap Nova sore tadi.
Sejak kecil, stoper Persib yang pada awal karirnya adalah seorang penyerang ini sudah ditanamkan prinsip-prinsip sepakbola oleh Sartono. Hingga akhirnya pada usia muda Nova masuk ke tim PSSI Baretti dan karirnya mulai menanjak sejak saat itu. Termasuk menjadi pemain terbaik Divisi I PSSI ketika memperkuat Persebaya yang dibawanya promosi ke divisi utama.
Kedekatannya dengan Sartono juga membuka komunikasi tentang Liga Primer Indonesia. Seperti yang sudah diberitakan, Sartono Anwar yang merupakan pelatih kepala Persibo Bojonegoro terancam kehilangan lisensi kepelatihannya karena Persibo berlaga di Liga bentukan pengusaha Arifin Panigoro tersebut.
“Saya sudah berbicara dengan Bapak. Ia mengatakan bahwa hal tersebut adalah resiko yang harus diambil Bapak karena klubnya memutuskan ikut LPI. Sebagai pelatih klub tersebut, ia harus ikut keputusannya,” jelas Nova mengutip perkataan Sartono.
Sebagai keluarga, Nova mengaku harus terus mendukung apapun yang menjadi pilihan ayahnya. Apalagi sebagai panutan sebelum dirinya juga menjalani karir sebagai pelatih, apa yang dilakukan ayahnya saat ini, kelak akan menjadi pengalaman bagi dirinya.
“Tapi saat ini konsentrasi saya masih tetap tercurah sebagai pemain. Baik itu di Persib ataupun di Tim Nasional. Saya juga belum tertarik ikut LPI,” sebut Nova.

Like Father Like Son. Ini bukan tentang film komedi atau tentang album hiphop. Namun tentang keinginan Nova Arianto yang bercita-cita ingin menjadi seorang pelatih sepakbola kelak, seperti ayahnya saat ini.
Nova memang belum akan gantung sepatu karena usinya masih terhitung produktif sebagai seorang pemain belakang. Bahkan saat ini ia masuk daftar pemain yang menjadi andalan tim nasional Indonesia. Hanya cedera saja yang membuatnya tidak ikut skuad Alfred Riedl di piala AFF beberapa saat lalu.
Namun jika bercerita akan masa depannya setelah tidak menjadi pemain, anak dari pelatih Persibo, Sartono Anwar tersebut berkeinginan untuk menekuni profesi sebagai pelatih seperti ayahnya saat ini. Bahkan untuk cita-cita tersebut, Nova sering berdiskusi dengan Sartono tentang segala hal yang menyangkut sepakbola.
“Seperti bapak, saya juga kelak ingin menjadi pelatih,” ungkap Nova sore tadi.
Sejak kecil, stoper Persib yang pada awal karirnya adalah seorang penyerang ini sudah ditanamkan prinsip-prinsip sepakbola oleh Sartono. Hingga akhirnya pada usia muda Nova masuk ke tim PSSI Baretti dan karirnya mulai menanjak sejak saat itu. Termasuk menjadi pemain terbaik Divisi I PSSI ketika memperkuat Persebaya yang dibawanya promosi ke divisi utama.
Kedekatannya dengan Sartono juga membuka komunikasi tentang Liga Primer Indonesia. Seperti yang sudah diberitakan, Sartono Anwar yang merupakan pelatih kepala Persibo Bojonegoro terancam kehilangan lisensi kepelatihannya karena Persibo berlaga di Liga bentukan pengusaha Arifin Panigoro tersebut.
“Saya sudah berbicara dengan Bapak. Ia mengatakan bahwa hal tersebut adalah resiko yang harus diambil Bapak karena klubnya memutuskan ikut LPI. Sebagai pelatih klub tersebut, ia harus ikut keputusannya,” jelas Nova mengutip perkataan Sartono.
Sebagai keluarga, Nova mengaku harus terus mendukung apapun yang menjadi pilihan ayahnya. Apalagi sebagai panutan sebelum dirinya juga menjalani karir sebagai pelatih, apa yang dilakukan ayahnya saat ini, kelak akan menjadi pengalaman bagi dirinya.
“Tapi saat ini konsentrasi saya masih tetap tercurah sebagai pemain. Baik itu di Persib ataupun di Tim Nasional. Saya juga belum tertarik ikut LPI,” sebut Nova.

jangan ikut-ikutan LPI jadi pengacau liga
Pengacau apa ??? Buka mata anda tentang LSI Persib adalah klub yang paling sering di rugikan kinerja PSSI selama liga di gelar .
Kalau ada yang menggagas kompetisi ke arah yang lebih baik kenapa tidak anda dukung ?
Legal atau Ilegal bukan urusan kita biarkan ada yang lebih berwenang untuk memutuskan , terbukti sekarang ini Kepolisian Indonesia lewat seluruh Kapolda nya harus memberikan ijin keramain di kompetisi LPI tsb dan 8 Februari 2011 Awal kompetisi di Gelar dan yang tdk kalah penting jadi banyak pilihan u nonton di ANTV ada LSI di Indosiar dan Metro ada LPI
Semoga LSI dan LPI bisa bergandeng tangan untuk mencipkan pemain terbaik di Indonesia .
pengurus pssi emang bobrok, tapi LPI juga bukan jalan keluar yang elegan. pikirkan oleh anda FIFA berencana memberikan sanksi, kalau sanksi itu hanya untuk LPI dan segala kroninya (klub, pemaen, pelatih) itu tidak masalah, tapi kalau sanksinya sepakbola Indonesia dibekukan secara keseluruhan, siapa yang rugi? tentu kita semua! saya sangat mendukung pengurus pssi (baca: nurdin halid dan kroninya) direformasi total. saya juga berharap persib tetap eksis dalam kompetisi legal yang diakui oleh FIFA, yaitu LSI. bravo persib! maju terus persepakbolaan nasional!
ini bukti kebobrokan pssi Bung… sudah sejak dlu sebenarnya pssi udah diberikan sanksi dr fifa, slh satunya pssi d pimpin oleh narapidana pdhl d aturan fifa jelas itu dilarang… kemungkinan terburuk adlah sanksi fifa, tp itu bs jadi pemacu utk perubahan radikal d tubuh pssi… FAIR PLAY bukan sekedar slogan, tp harus dilaksanakan!!!….
Kenapa kita ngga dukung aja LPI !!
emang LPI itu ILEGAL tapi prosedur di LPI itu profesional..
LPI tidak meminta uang sepeserpun kepada PSSI, apalagi dari APBD. jadi kenapa harus mencekal LPI. padahal LPI dibuat bukan untuk mencari popularitas, bukan untuk mencari keuntungan sepihak. tapi LPI dibuat dengan tujuan yang mulia yaitu memajukan sepakbola Indonesia.
bagaimana dengan PSSI ? 8 tahun Sepakbola kita di pimpin sama ‘Mantan Narapidana Korupsi’. seseorang yang tidak tahu apa itu sepakbola. apa anda ga merasa janggal dengan jadwal pertangingan yang amuradul. seperti PERSIB pada januari ini PERSIB harus tour keliling Indonesia dengan jangka waktu sebulan dan rengat waktu 4 hari dari setiap pertandingan, mending kalau Indonesia sebesar negara Italia. Pemain juga Manusia bukan Robot. Semoga dalam setiap Perjalanan PERSIB diberikan keselamatan oleh sang kholik dan dapat mem berikan kemenangan juga untuk para bobotoh sa alam dunya. Amin
PSSI dah baik bung pengurusnya ja y katro2… tgu setelah reformasi total PSSI oleh pemerintah… bubar tuh LPI…setidaknya dilebur nantinya jd satu ama LSI
kalo dibilang PSSI sarat politisasi(NH=Golkar), siapa bilang kalo pendiri LPI juga bukan orang politik ? AP seorang pengusaha mantan kader Moncong Putih yg sekarang merapat di Nasional Demokrat (calon partai di pemilu 2014)..dan bukan hal yang spesial kalo Metro TV ikut menyiarkan LPI( Nasdem=MetroTV) Sementara Menpora yg mendorong terus LPI=Demokrat… Kalo mau, semuanya harus bebas dari itu semua!! tapi tidaklah mudah, Che Guevara pernah berkata, SEPAKBOLA BUKAN HANYA SEBUAH PERMAINAN SEDERHANA, TAPI JUGA SEBUAH SENJATA REVOLUSI…
Yg bilang LPI pengacau, mungkin lagi kacau otaknya
saya setuju kang faisal selama nurdin masih berkuasa isl tidak akan pernah maju
legal henteuna mah kumaha bobotoh. presiden ge bisa diganti ku rakyat mah, pan ilegal.. ari geus diganti mah embung turun malah.. alabatan legal. urang dukung we lah, persib & bandung fc, duanana ge dulur…
ulah parasea, sok we dukung duanana, sanksi atawa hukuman mah lain urusan urang, urusan urang mah PERSIB sing meunang
selama LPI belum resmi, mending jalani dulu yang sudah ada meskipun PSSI sedikit merugikan persib.
persib mau maen di LPI ato SLI tidak jadi masalah.. yang jadi maslah adalah kekompakan tim… ayo persib bangung tim yang solid dan bisa memberikan yang terbaik….
saya setuju sm kang @Dumen.. comment anda walau singkat tp sangat bijak… saya bknya tidak setuju dengan adanya LPI, apalagi tujuanya untuk memajukan sepak bola indonesia knp tidak? tp yg harus di garis bawahi disini, tunggu aja sampai ijin LPI keluar.. baru kita dukung sepenuh nya.. bagaimanapun jg lebih tenang patuh terhadap aturan drpada menyalahi bukan?
bukannya bnyak liga akan lebih baik ??
mngkin saja tmbuh bibit baru d indonesia yg bisa
mngharumkan bangsa, tinggal saling pengertian saja
antara LPI dan PSSI..
BRAVO persibbb….
lah ngaributkeun LPI vs LSI, urg dukung persib nu bener lain raribut masalah nu lain urusan urang.. hidup persib!!
nagara bobrok… nepi maen bal oge disangkutkeun jeung pulitik.
dasar urang endonesa karehed kabeh. untung weh aink mah urang sunda lain urang endonesa hahahahaaaaa……..(=heureuy mode ON)
Noegraha Besoes dari jaman batu ampe jaman komputer masa kini dari dulu lum pernah diganti, bukan Nurdin Halid saja yang harus dipecat tanpa hormat di PSSI, tp dia juga harus ikut dibuang beserta staf2 PSSI yang kalah oleh duit suapan oknum-oknum birokrat.
LSI dan LPI, ujung-ujungnya politisasi sepakbola.
Lihat pembukaan LPI, jadi seperti pestanya Partai Demokrat, apalagi pak menteri olah raga berkomentar… legal…. legal…. di Indonesia legal.
Pantesan Ribut melulu, di LSI khan identik dengan Golkar.
Duh… iraha rek maju nya endonesia, lamun sepakbola geus dipolitisir.
Amazing works of art! Be the type of data that ought to be shared online. Shame on the internet for no for a longer time setting this particular article bigger! Come on through and also talk over with my site. Thank you Is equal to)