Lihat Perjuangan, Herrie Yakin Indonesia Raih Emas
Thursday, 24 August 2017 | 18:14
Tim Nasional Indonesia berhasil menekuk Kamboja dalam laga akhir Grup B SEA Games Malaysia Kamis (24/8/2017) sore di Stadion Shah Alam Malaysia dengan sko 2-0. Hasil ini cukup melangkahkan mereka ke babak semi final, karena laga menentukan lainnya antara Vietnam vs Thailand berkahir dengan kekalahan Vietnam dengan skor 3-0
Caretaker Persib Herrie Setyawan yang tengah menjalani kursus kepelatihan A AFC, mengamati bahwa peluang Indonesia meraih emas di ajang multicabang itu terbuka lebar. Febri Hariyadi cs. telah berhasil melewati beberapa ujian di babak penyisihan grup.
Mulai dengan menahan imbang raja sepakbola Asia Tenggara Thailand 1-1. Kemudian menahan imbang gempuran tim unggulan Vietnam 0-0. Pada partai puncak mereka pula bungkam Kamboja 2-0.
Kemenangan atas Kamboja buat Indonesia lolos sebagai runner-up grup dan harus meladeni Timnas Malaysia sebagai juara Grup A. Partai bergengsi di semi final mengingat dua suporter negara ini sering melakukan perang urat syaraf sebelum bertanding.
Herrie melihat para punggawa Merah Putih generasi SEA Games 2017 sangat potensial dan prospek. Perjuangan tak pernah menyerah hingga babak penentuan patut diapresiasi dan dibanggakan.
“Berbeda dengan SEA Games sebelumnya, ini semuanya pemain yang punya prospek bagus, dari belakang, tengah, depan, pemain muda potensial, Timnas kita patut kita banggakan,” ujar Herrie.
Febri cs dianggap berpeluang besar lolos hingga final dan meraih emas. Melihat perjuangan anak-anak muda, Herrie juga teringat saat perjuangan dirinya memberi emas di SEA Games 1991 Manila Filipina. Perhelatan selanjutnya, ia pula berhasil mencetak gol dalam ajang yang sama ketika perhelatan 1993 di Singapura.
Melihat perjuangan di fase grup, Herrie mengamati Indonesia bisa melaju hingga final. “Lihat dari pertandingan yang sudah dijalani melawan tim kuat, progresnya ada, lawan Thailand, Vietnam juga. Ini modal untuk terus melaju, yakin dan harus dapat emas,” ujarnya.

Tim Nasional Indonesia berhasil menekuk Kamboja dalam laga akhir Grup B SEA Games Malaysia Kamis (24/8/2017) sore di Stadion Shah Alam Malaysia dengan sko 2-0. Hasil ini cukup melangkahkan mereka ke babak semi final, karena laga menentukan lainnya antara Vietnam vs Thailand berkahir dengan kekalahan Vietnam dengan skor 3-0
Caretaker Persib Herrie Setyawan yang tengah menjalani kursus kepelatihan A AFC, mengamati bahwa peluang Indonesia meraih emas di ajang multicabang itu terbuka lebar. Febri Hariyadi cs. telah berhasil melewati beberapa ujian di babak penyisihan grup.
Mulai dengan menahan imbang raja sepakbola Asia Tenggara Thailand 1-1. Kemudian menahan imbang gempuran tim unggulan Vietnam 0-0. Pada partai puncak mereka pula bungkam Kamboja 2-0.
Kemenangan atas Kamboja buat Indonesia lolos sebagai runner-up grup dan harus meladeni Timnas Malaysia sebagai juara Grup A. Partai bergengsi di semi final mengingat dua suporter negara ini sering melakukan perang urat syaraf sebelum bertanding.
Herrie melihat para punggawa Merah Putih generasi SEA Games 2017 sangat potensial dan prospek. Perjuangan tak pernah menyerah hingga babak penentuan patut diapresiasi dan dibanggakan.
“Berbeda dengan SEA Games sebelumnya, ini semuanya pemain yang punya prospek bagus, dari belakang, tengah, depan, pemain muda potensial, Timnas kita patut kita banggakan,” ujar Herrie.
Febri cs dianggap berpeluang besar lolos hingga final dan meraih emas. Melihat perjuangan anak-anak muda, Herrie juga teringat saat perjuangan dirinya memberi emas di SEA Games 1991 Manila Filipina. Perhelatan selanjutnya, ia pula berhasil mencetak gol dalam ajang yang sama ketika perhelatan 1993 di Singapura.
Melihat perjuangan di fase grup, Herrie mengamati Indonesia bisa melaju hingga final. “Lihat dari pertandingan yang sudah dijalani melawan tim kuat, progresnya ada, lawan Thailand, Vietnam juga. Ini modal untuk terus melaju, yakin dan harus dapat emas,” ujarnya.

Pemain yang berpotensi terprovokasi adalah Hansamu Yama, Marinus, Hanif, Hargianto dan Rezaldi nu kieu jangan dipake lagi ngarugikeun tim — poho eukeur ngabela negara. Conto keur Persib tah memangna gagah jeung wanian mun galak di lapangan teh?