Lewat Drama Adu Penalti, PBFC Jadi Penantang Persib di Semifinal
Sunday, 26 February 2017 | 07:28
Pusamania Borneo FC melaju ke babak semifinal Piala Presiden 2017 usai mengalahkan Madura United melalui drama adu penalti. PBFC menang setelah di waktu normal hanya bermain imbang 0-0. Laga yang mentas di Stadion Manahan, SOlo, Sabtu (25/2) itu pun dimenangi Pesut Etam setelah unggul 5-4 dalam duel tos-tosan. Adalah bek tengahnya, Facrudin Aryanto yang gagal menunaikan tugasnya.
Dengan hasil ini, PBFC akan menantang tim yang sudah lebih dulu mendapatkan tiket 4 besar, Persib Bandung. Sebelumnya pasukan Maung Bandung sanggup menyingkirkan Mitra Kukar dengan skor tipis 3-1.
Turun dengan kekuatan lapis keduanya, PBFC tidak mau bermain secara terburu-buru. Mereka bermain sabar dan lebih banyak menunggu pasukan lawan untuk bermain keluar dengan membuat celah di belakang. Namun Madura sendiri tidak terpancing pola yang diterapkan oleh pelatih Ricky Nelson tersebut sehingga minim peluang tercipta.
Hanya sejumlah tendangan spekulasi yang dilakukan masing-masing kesebelasan dengan tujuan memberi shock therapy. Dari kubu Madura, gelandang serang, Slamet Nurcayono yang mencoba peruntungan lewat sepakan jarak jauh. Sedangkan PBFC meenebar ancaman lewa Abdul Aziz. Namun arah tendangan kedua pemain tersebut tidak tepat sasaran.
Memasuki babak kedua, kedua tim pun masih sama-sama sulit membuat peluang berbahaya. Barisan pertahanan PBFC yang dikawal duet asing, Dirkir Glay dan Yamashita Kunihiro memang cukup solid. Hal itu yang membuat Greg Nwokolo dan kolega kerepotan membuka tembok tebal di depan gawang Pesut Etam.
Perlahan tembok PBFC pun mulai goyah karena ada peluang emas dari Bayu Gatra hasil kreasi Slamet namun sundulannya masih melambung. Sedangkan gol Greg pada menit 80 dianulir wasit karena dirinya sudah lebih dulu berada dalam posisi offside. Partai hidup mati ini pun harus dituntaskan lewat drama adu penalti.
Semua berjalan lancar bagi PBFC karena seluruh eksekutor mampu menjalankan tugasnya dengan baik. Tercatat Yamashita Kunihiro, Tamsil Sijaya, Michael Orah, Fandi Ahmad dan Dirkir Glay mampu mempercaya kiper lawan. Situasi serupa pun nyaris diraih oleh Madura United karena 4 algojo pertama mampu menyarangkan bola.
Namun nasib berkata lain ketika bek timnas, Fachrudin maju sebagai penendang kelima. Sepakan pelan ke arah kanan mampu dibaca oleh Wawan Hendrawan dan sekaligus menjadi akhir dari pertandingan ini.
Laga semifinal perdana rencananya akan dihelat pada 2 Maret mendatang. PBFC menurut regulasi saat drawing pekan lalu sudah ditetapkan akan menjadi tuan rumah terlebih dahulu. Baru Persib yang akan balik menjamu lawannya di leg kedua pada 5 Maret.

Pusamania Borneo FC melaju ke babak semifinal Piala Presiden 2017 usai mengalahkan Madura United melalui drama adu penalti. PBFC menang setelah di waktu normal hanya bermain imbang 0-0. Laga yang mentas di Stadion Manahan, SOlo, Sabtu (25/2) itu pun dimenangi Pesut Etam setelah unggul 5-4 dalam duel tos-tosan. Adalah bek tengahnya, Facrudin Aryanto yang gagal menunaikan tugasnya.
Dengan hasil ini, PBFC akan menantang tim yang sudah lebih dulu mendapatkan tiket 4 besar, Persib Bandung. Sebelumnya pasukan Maung Bandung sanggup menyingkirkan Mitra Kukar dengan skor tipis 3-1.
Turun dengan kekuatan lapis keduanya, PBFC tidak mau bermain secara terburu-buru. Mereka bermain sabar dan lebih banyak menunggu pasukan lawan untuk bermain keluar dengan membuat celah di belakang. Namun Madura sendiri tidak terpancing pola yang diterapkan oleh pelatih Ricky Nelson tersebut sehingga minim peluang tercipta.
Hanya sejumlah tendangan spekulasi yang dilakukan masing-masing kesebelasan dengan tujuan memberi shock therapy. Dari kubu Madura, gelandang serang, Slamet Nurcayono yang mencoba peruntungan lewat sepakan jarak jauh. Sedangkan PBFC meenebar ancaman lewa Abdul Aziz. Namun arah tendangan kedua pemain tersebut tidak tepat sasaran.
Memasuki babak kedua, kedua tim pun masih sama-sama sulit membuat peluang berbahaya. Barisan pertahanan PBFC yang dikawal duet asing, Dirkir Glay dan Yamashita Kunihiro memang cukup solid. Hal itu yang membuat Greg Nwokolo dan kolega kerepotan membuka tembok tebal di depan gawang Pesut Etam.
Perlahan tembok PBFC pun mulai goyah karena ada peluang emas dari Bayu Gatra hasil kreasi Slamet namun sundulannya masih melambung. Sedangkan gol Greg pada menit 80 dianulir wasit karena dirinya sudah lebih dulu berada dalam posisi offside. Partai hidup mati ini pun harus dituntaskan lewat drama adu penalti.
Semua berjalan lancar bagi PBFC karena seluruh eksekutor mampu menjalankan tugasnya dengan baik. Tercatat Yamashita Kunihiro, Tamsil Sijaya, Michael Orah, Fandi Ahmad dan Dirkir Glay mampu mempercaya kiper lawan. Situasi serupa pun nyaris diraih oleh Madura United karena 4 algojo pertama mampu menyarangkan bola.
Namun nasib berkata lain ketika bek timnas, Fachrudin maju sebagai penendang kelima. Sepakan pelan ke arah kanan mampu dibaca oleh Wawan Hendrawan dan sekaligus menjadi akhir dari pertandingan ini.
Laga semifinal perdana rencananya akan dihelat pada 2 Maret mendatang. PBFC menurut regulasi saat drawing pekan lalu sudah ditetapkan akan menjadi tuan rumah terlebih dahulu. Baru Persib yang akan balik menjamu lawannya di leg kedua pada 5 Maret.

baheula PBFC perempat final, Mitra Kukar di Semifinal, Alhamdulillah lolos lancar ka final tuluy juara.
Taun ieu Mitra Kukar di perempat final, PBFC di semifinal, mudah mudahan siga taun kamari lolos oge ka final tuluy juara.
Amin
Ayo coach janur sareng sadaya armada Persib perjuangkeun, bobotoh sa alam dunya insyaallah ngadukung sagala rupa dukungan, boh ka stadion, boh ningtong di TV bahkan ku du’a anu kapihatur
Sadaya pemaen persib kedah ngasah lumpat sareng najong bola ka gawang …. 😀
Syaban …sing bener nulis artikel sia teh. Maenya 3-1 skor tipis. Gagabah …
Nepi ka ayeuna can direvisi keneh, kumaha ari anjeun
Waspada saat maen tandang lawan borneo. Agregat selisih gol sangat penting.
Ulah loba teuing kabobolan nya, sib?!
Hehehehe…
Pokona mah ulah salempang! Hasil di samarinda, ke dibales dibandung!
Matak (lamun tea mah) elehna tong gede teuing…
Jeehh…
Kapiheulaan ku si alo!