Lebih Banyak Ciptakan Peluang, Janur: Kita Tidak Beruntung
Sunday, 19 January 2014 | 18:30
Meskipun tidak mampu mendulang 3 poin dari laga awalnya melawan Persiran Raja Ampat, tapi pelatih kepala Persib, Jajang Nurjaman mengatakan cukup puas dengan penampilan anak asuhnya dilapangan. Menurutnya Persib bisa menciptakan lebih banyak peluang walau dalam keadaan krisis pemain.
“Ya, memang seperti yang sudah diketahui pertandingan berakhir seri 0-0. Namun dibenak saya, saya cukup puas dengan penampilan Persib,” sebut Jajang Nurjaman saat memberikan komentarnya setelah pertandingan di Stadion Manahan, Solo.
“Dengan hanya 16 pemain karena banyak sekali yang sakit. Saya harus mengubah komposisi pemain diacak. Tapi rasanya kami lebih mendominasi, lebih banyak penciptakan peluang. Barangkali kita hanya tidak beruntung saja. Dengan pemain yang tersisa kita masih memberikan permainan yang bagus,” lanjut Janur, sapaan akrabnya.
Tentang jalannya pertandingan, pemain sayap Persib era 80-an ini menyoroti kinerja wasit yang memimpin pertandingan. Ia menilai keputusan-keputusan wasit kali ini banyak merugikan timnya. Dengan kartu kuning yang didapat Vujovic, Jufriyanto, dan Ferdinand, maka Persib hanya bisa menurunkan 13 pemain saja di laga kedua melawan Mitra Kukar, besok.
Sementara mengenai penampilan penyerang anyarnya Fortune Udo, Janur mengatakan bahwa permainan pemain asal Nigeria itu belum bisa dinilai bagus atau buruk karena baru saja bergabung latihan. Namun ia cukup optimis, kedepannya Udo bisa membantu tim Persib di Liga Super.

Meskipun tidak mampu mendulang 3 poin dari laga awalnya melawan Persiran Raja Ampat, tapi pelatih kepala Persib, Jajang Nurjaman mengatakan cukup puas dengan penampilan anak asuhnya dilapangan. Menurutnya Persib bisa menciptakan lebih banyak peluang walau dalam keadaan krisis pemain.
“Ya, memang seperti yang sudah diketahui pertandingan berakhir seri 0-0. Namun dibenak saya, saya cukup puas dengan penampilan Persib,” sebut Jajang Nurjaman saat memberikan komentarnya setelah pertandingan di Stadion Manahan, Solo.
“Dengan hanya 16 pemain karena banyak sekali yang sakit. Saya harus mengubah komposisi pemain diacak. Tapi rasanya kami lebih mendominasi, lebih banyak penciptakan peluang. Barangkali kita hanya tidak beruntung saja. Dengan pemain yang tersisa kita masih memberikan permainan yang bagus,” lanjut Janur, sapaan akrabnya.
Tentang jalannya pertandingan, pemain sayap Persib era 80-an ini menyoroti kinerja wasit yang memimpin pertandingan. Ia menilai keputusan-keputusan wasit kali ini banyak merugikan timnya. Dengan kartu kuning yang didapat Vujovic, Jufriyanto, dan Ferdinand, maka Persib hanya bisa menurunkan 13 pemain saja di laga kedua melawan Mitra Kukar, besok.
Sementara mengenai penampilan penyerang anyarnya Fortune Udo, Janur mengatakan bahwa permainan pemain asal Nigeria itu belum bisa dinilai bagus atau buruk karena baru saja bergabung latihan. Namun ia cukup optimis, kedepannya Udo bisa membantu tim Persib di Liga Super.

Waduh eta tipis men mwa pemaen tp ulh pantang meyerah bankit terum persib saya selalu mendukung mu jarak jauh
walaupun awalnya tidak setuju dg kiprah Djanur sebagai pelatih, tapi ari geus prung… da rek kumaha deui atuh… 100 persen saya dukung Djanur, semoga Persib juara
Siap neangan kambing hideung …gagal di iic
duduk tumaninah bari bengong
Komposisi pemain Persib, strategi dan pelatih lebih banyak menciptakan kritik, sebagai bobotoh kita memang tidak Beruntung.
menciptakan peluang untuk dikritik……he3x
lol
ceuk dewek mah salah janur keneh teu ngarotasi pamaen tiawal..kanote,ridwan,supardi,vujovic,jupe,tony,made..full teuing d paenkeuna d ba2k penyisihan grup,jd ceuk dewek mah pelatih teh teu yakin ataw memang bingung cara nu bener ngarotasi pamaen
heuuh mang satuju.
karunya pamaen na euy digeder terus
etpis
Maju terus persib tong hawatir 2 cadangan ge ges cukup nu penting main cantik
mental tandangna awon
mun hoyong juara mah kedah di benerkeun mental tandangna kang janur
#rindu juara
nur ari ngalamun wae mah ulah diuk di bench.. geus weee di imah bri di sarung
kepemimpinan wasit yg tak baik, jadwal iic yg tak manusiawi, cedera dan sakitnya pemain,…itu saja yg selalu dijadikan alasan pembenar terhadap hasil yg tidak baik. Seharusnya,persib sudah harus mengantisipasi terhadap jadwal turnamen ini,.aneh, baru sekarang ribut mengenai jadwal yg padat.Jika tim lain bisa mengantisipasi jadwal padat dg strategi rotasi pemain yg tepat, kenapa persib seperti yg paling dizhalimi???semua sama..tim lain pun mengalami hal yg sama,. tapI perbedaannya adalah strategi dalam antisipasi jadwal ini,.JANGAN SELALU MENGKAMBINGHITAMKAN KONDISI,LEBIH BAIK INTROPEKSI MENGENAI KEKURANGAN TIM INI SEBENARNYA..
januuuuuuuurrrrrr….. kaluar atuch di bech?????????????
kamariwe ngmngna optimis juara iic, ari geus ningali permainan batur alus kakara nyebut ssh, moal juara salama janur ngalatih persib mah, pemain nu geus aralusge malah dipiceun, gagantina lain lewih alus malah…? tingaliwe olangan kang ah….lieur