Lebarkan Sayap, Kini Dado Bisnis Kos-Kosan
Thursday, 24 September 2015 | 21:24
Bisnis sampingan sedang gencar dilakukan gelandang Persib, Dedi Kusnandar di tengah-tengah kesibukan dia sebagai pesepakbola. Setelah membuka kafe Dado de’Ceker and Wing’s, kini dia meneruskan usaha orangtuanya dalam usaha kos-kosan. Dia membangun tempat indekos di kawasan Jatinangor dan salah satunya bertempat di Jalan Jatinangor, Ciseke Besar nomor 42. Menurutnya, di tempat kostnya Dedi mengutamakan kualitas dan kenyamanan untuk penghuninya.
“Perawatannya harus diperhatikan, kita juga harus menjaga kualitas. Misalnya soal kasur, saya ambil yang menurut kualitas bagus, setiap 2 tahun lah minimal nanti diganti,” kata kala dijumpai di rumahnya belum lama ini.
Total pemain yang akrab disapa Dado itu mempunyai 15 kamar. Selain itu dia juga menyewakan 3 buah ruko untuk dikontrakan. Pemain bernomor punggung 11 itu mengatakan bahwa maraknya kampus di Jatinangor menjadi penyebab dia memburu mahasiswa rantau sebagai penghuni tempat kosnya. Dado pun siap membantu keinginan para penghuni agar mereka betah.
“Kadang mahasiswa pengen dicat dan ada permintaan, bisa memesan warna cat disesuaikan,” katanya.
Mengenai harga, Dado mengatakan dia berusaha menyesuaikan dengan kantong mahasiswa. Meski secara fasilitas, Dedi mengaku sudah memberikan kebutuhan yang saat ini dibutuhkan oleh mahasiswa selain untuk tempat tinggal. Dia menyediakan akses internet agar mahasiswa tidak perlu mengeluarkan dana tambahan ketika mencari data untuk tugas merek.
“Paling harga sewanya sekitar Rp. 11 sampai 12 juta per tahun, tapi masih bisa nego, atau bisa juga bayarnya per bulan. Selain kasur disediakan juga lemari, meja belajar, kamar mandi di dalam, internet, dan air PDAM,” bebernya.
Saat ini sendiri beberapa universitas yang berada di Jatinangor sedang memasuki tahun ajaran baru. Sehingga moment ini dimanfaatkan oleh Dado untuk memburu penghuni guna memenuhi kamar yang tersedia. Mengenai kendala saat banyak mahasiswa yang telat membayar iuran, mantan punggawa Persebaya itu mengaku kerap memberikan kelonggaran.
“Alhamdulillah sampai sekarang yang (bayarnya) telat engga terlalu lama, tapi kita juga suka kasih kelonggaran,” tukasnya.


Bisnis sampingan sedang gencar dilakukan gelandang Persib, Dedi Kusnandar di tengah-tengah kesibukan dia sebagai pesepakbola. Setelah membuka kafe Dado de’Ceker and Wing’s, kini dia meneruskan usaha orangtuanya dalam usaha kos-kosan. Dia membangun tempat indekos di kawasan Jatinangor dan salah satunya bertempat di Jalan Jatinangor, Ciseke Besar nomor 42. Menurutnya, di tempat kostnya Dedi mengutamakan kualitas dan kenyamanan untuk penghuninya.
“Perawatannya harus diperhatikan, kita juga harus menjaga kualitas. Misalnya soal kasur, saya ambil yang menurut kualitas bagus, setiap 2 tahun lah minimal nanti diganti,” kata kala dijumpai di rumahnya belum lama ini.
Total pemain yang akrab disapa Dado itu mempunyai 15 kamar. Selain itu dia juga menyewakan 3 buah ruko untuk dikontrakan. Pemain bernomor punggung 11 itu mengatakan bahwa maraknya kampus di Jatinangor menjadi penyebab dia memburu mahasiswa rantau sebagai penghuni tempat kosnya. Dado pun siap membantu keinginan para penghuni agar mereka betah.
“Kadang mahasiswa pengen dicat dan ada permintaan, bisa memesan warna cat disesuaikan,” katanya.
Mengenai harga, Dado mengatakan dia berusaha menyesuaikan dengan kantong mahasiswa. Meski secara fasilitas, Dedi mengaku sudah memberikan kebutuhan yang saat ini dibutuhkan oleh mahasiswa selain untuk tempat tinggal. Dia menyediakan akses internet agar mahasiswa tidak perlu mengeluarkan dana tambahan ketika mencari data untuk tugas merek.
“Paling harga sewanya sekitar Rp. 11 sampai 12 juta per tahun, tapi masih bisa nego, atau bisa juga bayarnya per bulan. Selain kasur disediakan juga lemari, meja belajar, kamar mandi di dalam, internet, dan air PDAM,” bebernya.
Saat ini sendiri beberapa universitas yang berada di Jatinangor sedang memasuki tahun ajaran baru. Sehingga moment ini dimanfaatkan oleh Dado untuk memburu penghuni guna memenuhi kamar yang tersedia. Mengenai kendala saat banyak mahasiswa yang telat membayar iuran, mantan punggawa Persebaya itu mengaku kerap memberikan kelonggaran.
“Alhamdulillah sampai sekarang yang (bayarnya) telat engga terlalu lama, tapi kita juga suka kasih kelonggaran,” tukasnya.

Tempat kos2an punya kang dado deket tempat kosan saya nih
sae atuh tapi keukedah mahal mahal ingat dompet mhs