Lampu Hijau dari Pelatih untuk Melepas Gian Zola
Thursday, 12 August 2021 | 15:48
Pelatih Persib Robert Alberts tampaknya memberikan lampu hijau kepada Gian Zola untuk hengkang dari Persib. Zola besar kemungkinan akan berbaju Persela Lamongan di Liga 1 2021/2022, Laskar Joko Tingkir cukup serius kembali menggunakan jasa gelandang jebolan Persib ini seperti tahun 2018 lalu.
Robert mengatakan kepindahan Zola ke klub lain dan memastikan bakal mendapatkan banyak menit bermain adalah hal yang dibutuhkan si pemain. Zola kini sudah berusia 23 tahun, ia akan meninggalkan status pemain muda yang diemban selama beberapa tahun terakhir. Sudah seharusnya ia melangkah maju ke level senior dan diandalkan klub.
“Ini adalah kebutuhan bagi perkembangan Zola. Setelah diberi label sebagai talenta muda selama beberapa tahun dalam karier internasional, tapi perlu dilihat perbedaan antara talenta muda dan bagaimana dia masuk ke level senior. Bisa dilihat berapa banyak pemain U-20 atau U-23 tapi tidak bisa masuk ke tim nasional senior jika kalian lihat perkembangannya,” ungkap Robert.
“Sama halnya dengan level liga, berapa banyak pemain yang sangat bertalenta di akademi lalu terpilih masuk ke tim bagus tapi ketika masuk ke intensitas yang sebenarnya di liga yang level sepakbolanya lebih tinggi, modal talenta saja ternyata tidak cukup. Dibutuhkan karakter, kekuatan fisik dan yang lainnya,” beber Robert.
Zola yang beberapa tahun ke belakang sering duduk di bangku cadangan, ditambah cedera diderita akibat kecelakaan, akan sulit bersaing menembus skuat inti Persib. Nama-nama beken seperti gelandang Timnas Palestina Mohammed Rashid, Marck Klok, dan Dedi Kusnandar sulit untuk digeser. “Sedangkan Zola untuk menembus tim kami musim ini saya pikir itu tidak mudah. Apalagi Zola sempat absen sekitar enam bulan karena cedera,” sebut Robert.
Logis jika pelatih menyebutkan Zola tak akan jadi pilihan utama Persib tahun ini. Meminjamkan pemain kepada klub yang dapat memberikannya jam terbang adalah kebijakan bijak nan tepat, demi karier kakak kandung Beckham Putra ini di masa depan. Keputusan melepas sementara pemain binaan sendiri juga jadi situasi wajar dan sering terjadi di sepakbola.
“Jadi untuk Zola, dengan keluar dari wilayah Bandung yang mana itu adalah zona nyamannya, itu membuatnya bisa mulai memperbaiki kemampuan sepakbola di lingkungan yang berbeda, dan di sana dia akan berjuang untuk segalanya, itu bagus untuk perkembangannya,” papar Robert.
“Dan selama periode peminjaman ini positif untuk Zola dan untuk Persib, karena ketika dia kembali, dia menjadi pemain yang berbeda, dia sudah lebih siap untuk mendapatkan posisi di Persib Bandung,” tandasnya.

Pelatih Persib Robert Alberts tampaknya memberikan lampu hijau kepada Gian Zola untuk hengkang dari Persib. Zola besar kemungkinan akan berbaju Persela Lamongan di Liga 1 2021/2022, Laskar Joko Tingkir cukup serius kembali menggunakan jasa gelandang jebolan Persib ini seperti tahun 2018 lalu.
Robert mengatakan kepindahan Zola ke klub lain dan memastikan bakal mendapatkan banyak menit bermain adalah hal yang dibutuhkan si pemain. Zola kini sudah berusia 23 tahun, ia akan meninggalkan status pemain muda yang diemban selama beberapa tahun terakhir. Sudah seharusnya ia melangkah maju ke level senior dan diandalkan klub.
“Ini adalah kebutuhan bagi perkembangan Zola. Setelah diberi label sebagai talenta muda selama beberapa tahun dalam karier internasional, tapi perlu dilihat perbedaan antara talenta muda dan bagaimana dia masuk ke level senior. Bisa dilihat berapa banyak pemain U-20 atau U-23 tapi tidak bisa masuk ke tim nasional senior jika kalian lihat perkembangannya,” ungkap Robert.
“Sama halnya dengan level liga, berapa banyak pemain yang sangat bertalenta di akademi lalu terpilih masuk ke tim bagus tapi ketika masuk ke intensitas yang sebenarnya di liga yang level sepakbolanya lebih tinggi, modal talenta saja ternyata tidak cukup. Dibutuhkan karakter, kekuatan fisik dan yang lainnya,” beber Robert.
Zola yang beberapa tahun ke belakang sering duduk di bangku cadangan, ditambah cedera diderita akibat kecelakaan, akan sulit bersaing menembus skuat inti Persib. Nama-nama beken seperti gelandang Timnas Palestina Mohammed Rashid, Marck Klok, dan Dedi Kusnandar sulit untuk digeser. “Sedangkan Zola untuk menembus tim kami musim ini saya pikir itu tidak mudah. Apalagi Zola sempat absen sekitar enam bulan karena cedera,” sebut Robert.
Logis jika pelatih menyebutkan Zola tak akan jadi pilihan utama Persib tahun ini. Meminjamkan pemain kepada klub yang dapat memberikannya jam terbang adalah kebijakan bijak nan tepat, demi karier kakak kandung Beckham Putra ini di masa depan. Keputusan melepas sementara pemain binaan sendiri juga jadi situasi wajar dan sering terjadi di sepakbola.
“Jadi untuk Zola, dengan keluar dari wilayah Bandung yang mana itu adalah zona nyamannya, itu membuatnya bisa mulai memperbaiki kemampuan sepakbola di lingkungan yang berbeda, dan di sana dia akan berjuang untuk segalanya, itu bagus untuk perkembangannya,” papar Robert.
“Dan selama periode peminjaman ini positif untuk Zola dan untuk Persib, karena ketika dia kembali, dia menjadi pemain yang berbeda, dia sudah lebih siap untuk mendapatkan posisi di Persib Bandung,” tandasnya.
