Lama Tidak Terlihat, Janur Tampik Sugianto Hengkang
Thursday, 09 March 2017 | 20:13
Dua dari tiga pemain tidak dibawa ke Pakansari karena mengalami cedera, mereka adalah Sergio Van Dijk dan Erick Weeks Lewis. Sedangkan untuk Sugianto, Jajang Nurjaman mengatakan dirinya kehilangan jejak stoper yang baru promosi ke skuat senior tersebut. Bahkan pemain berusia 24 tahun itu sudah menghilang dari pada saat tim Persib berada di Solo.
Sejauh ini Jajang Nurjaman baru mengatahui bahwa Sugi meminta izin tidak turut berlatih karena alasan keluarga. Dia meminta restu pelatih untuk pulang ke Ibu Kota untuk menemani orang tuanya berobat. Dia pun belum tahu soal kabar stoper alumni Diklat Persib itu sedang menjalin komunikasi dengan keseblasan lainnya.
“Saya engga tahu tapi dia udah ga pernah latihan, izinya karena hal lain katanya mau nganter orang tua ke rumah sakit. Agak kurang bagus juga kalau gitu (pindah tanpa izin),” jelas Janur ketka diwawancara di Mes Persib, Kamis (9/3).
Pemain yang membawa Jawa Barat meraih medali emas di PON XIX/2016 itu pun belum menjalin ikatan kontrak apapun dengan skuat Maung Bandung meski sudah mengikuti latihan sejak awal pramusim. Janur pun belum mau berspekulasi soal kemungkinan Sugi pindah ke klub lain demi mendapat menit main lebih banyak ketimbang di tim Persib.
“Sampai sekarang saya belum ada kontak lagi sama dia. Biarin saja dulu orang dia ga izin (pindah) karena dulu mau antar orang tua berobat,” ujar pelatih 58 tahun tersebut.
Disinggung mengenai kans Sugi dipinang klub lain, Janur ingin berbicara secara empat mata lebih dulu dengan sang pemain. Jika dia memang membulatkan tekadnya untuk melepas jersey Persib, Janur tak akan menghalangi. “Mau kita tanya dulu, mau terus di kita atau pergi, kita kasih kebebasan saja,” tukasnya.

Dua dari tiga pemain tidak dibawa ke Pakansari karena mengalami cedera, mereka adalah Sergio Van Dijk dan Erick Weeks Lewis. Sedangkan untuk Sugianto, Jajang Nurjaman mengatakan dirinya kehilangan jejak stoper yang baru promosi ke skuat senior tersebut. Bahkan pemain berusia 24 tahun itu sudah menghilang dari pada saat tim Persib berada di Solo.
Sejauh ini Jajang Nurjaman baru mengatahui bahwa Sugi meminta izin tidak turut berlatih karena alasan keluarga. Dia meminta restu pelatih untuk pulang ke Ibu Kota untuk menemani orang tuanya berobat. Dia pun belum tahu soal kabar stoper alumni Diklat Persib itu sedang menjalin komunikasi dengan keseblasan lainnya.
“Saya engga tahu tapi dia udah ga pernah latihan, izinya karena hal lain katanya mau nganter orang tua ke rumah sakit. Agak kurang bagus juga kalau gitu (pindah tanpa izin),” jelas Janur ketka diwawancara di Mes Persib, Kamis (9/3).
Pemain yang membawa Jawa Barat meraih medali emas di PON XIX/2016 itu pun belum menjalin ikatan kontrak apapun dengan skuat Maung Bandung meski sudah mengikuti latihan sejak awal pramusim. Janur pun belum mau berspekulasi soal kemungkinan Sugi pindah ke klub lain demi mendapat menit main lebih banyak ketimbang di tim Persib.
“Sampai sekarang saya belum ada kontak lagi sama dia. Biarin saja dulu orang dia ga izin (pindah) karena dulu mau antar orang tua berobat,” ujar pelatih 58 tahun tersebut.
Disinggung mengenai kans Sugi dipinang klub lain, Janur ingin berbicara secara empat mata lebih dulu dengan sang pemain. Jika dia memang membulatkan tekadnya untuk melepas jersey Persib, Janur tak akan menghalangi. “Mau kita tanya dulu, mau terus di kita atau pergi, kita kasih kebebasan saja,” tukasnya.

Ari Janur jeung manajemen sok maca simamaung.com tara? Asa loba nu ngritik pola pikirna, tp naha teu robah2? Kamari waktu nonton keur lawan PBFC, teu era diledek ku Abdul Aziz? Edun kitu skillna nepi c Vlado oge geremet nengkas bakating ku hese ngawal Abdul Aziz? Teu beunta kitu manajemen jeung jajang kumis teh?
Sabenerna Persib mun ditilik2 leuwih mentingkeun segi bisnis daripada sisi prestasi. Persib leuwih mentingkeun narik sponsor daripada ngembangkeun prestasi olah ragana. Dukungan bobotoh nu luar biasa digunakeun ku manajemen Persib keur ngembangkeun urusan bisnis daripada prestasi. Padahal tujuan PSSI ngayakeun liga teh spy prestasi pemaen lokal maju jeung bisa bersaing di taraf internasional, lain ukur keur hiburan atawa bisnis.
Siga nu heueuh ijigimbrang kitu…. Nyimak..!!!!
Persib “kuburan utk pemain muda” sehingga regenarasi terhambat…salut tim PBFC dengan pemain pelapis usia muda bsa tembus final sedangkan tim inti nya sedang TC di Singapura !!!!
Alus ning ge di batur nanaonan kolot di korsi cadangan.
Masalahna mah cara masakna…
Bumbuna alus..teu bisa masakna nya moal ngeunah
Pas dipasak ku batur jadi negunah da baturmah bisa an masakna..
diitung2 mah sababaraha artikel nu muncul saprak kandas di semifinal kok lolobana nembongkeun kahenteu profesionalan di internal persib nya, baik tina team pelatih maupun manajement malah sampe ka panpel pertandingan home
kade ah bisi bener ceuk tatangga..
ngan saukur seungit diluar tp dijero mah bau.
Persib adalah tim besar, tkanan pada ti ini jga lebih bsar lagi. Apalagi dri bobotoh yg sllalu meinta kmenbangan. Kawan sya harap kita lbih dwasa lagi, munkin janur ga mau berjudi dg pemain diklat nya karena, jika ada ksalahan dlm memilih akibatnya kekalahan untuk persib.dan janur jga yg akan kna bully bobotoh. Kita cinta persib apapun yg terjadi kita dukung dan mndoakan smga persib juara lagi