Lama Tidak Berlatih, Supardi Optimis Kondisi Fisiknya Kembali Normal
Wednesday, 02 July 2014 | 18:38
Memanfaatkan jatah libur selama 20 hari yang diberikan pelatih Jajang Nurjaman di masa jeda kompetisi Indonesia Super League, bek kanan Persib, Supardi Nasir memilih untuk melaksanakan ibadah umrah ke Tanah Suci Mekkah. Kegiatan ini tentu berbeda dengan apa yang dilakukan pemain lain dalam mengisi waktu libur dengan pulang kampung untuk berkumpul dengan keluarga dan berkunjung ke berbagai tempat wisata.
Kesempatan berkunjung ke Tanah Suci memang dipergunakan oleh Supardi untuk beribadah. Sehingga diakui olehnya dia tidak mempunyai waktu untuk berlatih menjaga kondisi fisik. “Waktu aku di sana (Mekkah) ga ada latihan, lebih fokus ke ibadah. Aku pulang Jumat dan sebenarnya ada waktu selama 3 hari, tapi itu tidak saya gunakan untuk latihan, hanya untuk jaga kondisi saja. Saya istirahat 2-3 jam, cuma makan saja,” ujar mantan pemain Sriwijaya FC tersebut saat diwawancara di Mess Persib, Rabu (2/7).
Sadar akan menurunnya kondisi fisik karena tidak berlatih, Supardi mengaku dirinya meminta pelatih fisik Yaya Sunarya untuk memaklumi kondisinya. Memang terhitung sejak 14 Juni lalu hingga 27 Juni Supardi tidak melatih fisiknya karena fokus beribadah. Tetapi beruntung pria berusia 31 tahun itu tetap bisa menjalani latihan dengan lancar. Dia pun optimis kondisi fisiknya akan kembali dalam waktu dekat.
“Kemarin juga waktu latihan aku sudah bilang ke Pak Yaya bahwa fisik aku menurun dan harap dimaklum. Tapi Alhamdulillah aku bisa kemarin bisa latihan penuh dan Pak Yaya bilang kondisi saya tetap normal. Aku yakin pengembalian fisik aku cukup seminggu,” sambungnya.
Mengenai perubahan di lapangan pasca menjalankan umrah, Supardi menagatakan dirinya akan lebih santun lagi dalam bermain. Dirinya tidak memungkiri atmosfer pertandingan yang keras kerap membuatnya hilang kendali dan kata-kata kasar pun kerap terlontar. “Kalau perubahan di lapangan itu jelas lah, kita itu kan pengen berikan contoh yang baik. Kita itu kan berusaha untuk bermanfaat bagi orang lain. Mulut juga sulit dijaga saat di lapang. Hal seperti itu yang sulit dijaga dan aku minta pada Allah,” pungkasnya.

Memanfaatkan jatah libur selama 20 hari yang diberikan pelatih Jajang Nurjaman di masa jeda kompetisi Indonesia Super League, bek kanan Persib, Supardi Nasir memilih untuk melaksanakan ibadah umrah ke Tanah Suci Mekkah. Kegiatan ini tentu berbeda dengan apa yang dilakukan pemain lain dalam mengisi waktu libur dengan pulang kampung untuk berkumpul dengan keluarga dan berkunjung ke berbagai tempat wisata.
Kesempatan berkunjung ke Tanah Suci memang dipergunakan oleh Supardi untuk beribadah. Sehingga diakui olehnya dia tidak mempunyai waktu untuk berlatih menjaga kondisi fisik. “Waktu aku di sana (Mekkah) ga ada latihan, lebih fokus ke ibadah. Aku pulang Jumat dan sebenarnya ada waktu selama 3 hari, tapi itu tidak saya gunakan untuk latihan, hanya untuk jaga kondisi saja. Saya istirahat 2-3 jam, cuma makan saja,” ujar mantan pemain Sriwijaya FC tersebut saat diwawancara di Mess Persib, Rabu (2/7).
Sadar akan menurunnya kondisi fisik karena tidak berlatih, Supardi mengaku dirinya meminta pelatih fisik Yaya Sunarya untuk memaklumi kondisinya. Memang terhitung sejak 14 Juni lalu hingga 27 Juni Supardi tidak melatih fisiknya karena fokus beribadah. Tetapi beruntung pria berusia 31 tahun itu tetap bisa menjalani latihan dengan lancar. Dia pun optimis kondisi fisiknya akan kembali dalam waktu dekat.
“Kemarin juga waktu latihan aku sudah bilang ke Pak Yaya bahwa fisik aku menurun dan harap dimaklum. Tapi Alhamdulillah aku bisa kemarin bisa latihan penuh dan Pak Yaya bilang kondisi saya tetap normal. Aku yakin pengembalian fisik aku cukup seminggu,” sambungnya.
Mengenai perubahan di lapangan pasca menjalankan umrah, Supardi menagatakan dirinya akan lebih santun lagi dalam bermain. Dirinya tidak memungkiri atmosfer pertandingan yang keras kerap membuatnya hilang kendali dan kata-kata kasar pun kerap terlontar. “Kalau perubahan di lapangan itu jelas lah, kita itu kan pengen berikan contoh yang baik. Kita itu kan berusaha untuk bermanfaat bagi orang lain. Mulut juga sulit dijaga saat di lapang. Hal seperti itu yang sulit dijaga dan aku minta pada Allah,” pungkasnya.
