Lagi, Persib Gagal Raih 3 Poin di Partai Tandang
Saturday, 09 March 2013 | 21:44Persib Bandung belum berhasil mematahkan rekor tandang. Berhadapan dengan Sriwijaya FC di Stadion Gelora Sriwijaya, Jakabaring, Palembang, Sabtu (9/3) malam, Persib sempat unggul 1 gol. Namun tim tuan rumah berhasil membalas 2 gol sekaligus merebut kemenangan.
Tanpa Dzumafo Epandi yang terbelit cedera, pelatih Persib Jajang Nurjaman kembali menggunakan formasi permainan 4-4-2. Janur menduetkan Kenji Adachihara dan Sergio van Dijk di lini serang. Tidak ada perubahan komposisi pemain belakang dibanding laga sebelumnya. Perubahan hanya terjadi di lini tengah, dimana Atep kembali tampil sebagai starter.
Permainan Persib di awal pertandingan cukup mengesankan. Pasukan Maung Bandung langsung mencuri gol saat pertandingan baru berjalan 7 menit. Proses gol berawal dari crossing cantik Atep yang diselesaikan dengan sundulan Sergio ke gawang Sriwijaya FC. Peluang pertama yang langsing dikonversikan menjadi golPersib unggul 1-0.
Namun keunggulan tersebut hanya bertahan 3 menit. Berawal dari Maman Abdurahman yang menarik Hilton Moreira sehingga wasit meniup peluit dan mengganjar Maman dengan kartu kuning.
Hilton kemudian berinisiatif mengambil eksekusi tendangan bebas di dekat garis kotak penalti. Tendangan keras tersebut hanya diblok kiper Shahar Ginanjar. Bola liar mengarah kepada Tantan dan langsung disambar pemain berusia 30 tahun ini ke gawang Persib.
Setelah itu, kedua tim masih melakukan aksi saling serang. Sampai akhirnya sebuah serangan menjadi mimpi buruk bagi Persib. Boakay Eddie Foday bergerak tak terkawal saat Hilton memberikan umpan lewat sundulan kepalanya. Tanpa ampun, Boakay langsung menghantamkan bola ke gawang Persib. Tim asuhan Kas Hartadi berbalik unggul 2-1.
SVD mendapat kawalan ketat dari defender SFC, Abdul Rahman. Tak ayal keduanya pun sering berduel di lapangan. Alhasil, pada menit ke-28, Abdul Rahman mendapat ganjaran kartu kuning karena menghadang SVD.
Janur memutuskan untuk mengganti Maman dengan Naser Al Sebai pada menit ke-40.
Menjelang akhir babak satu, Persib masih memiliki peluang. Namun bola tendangan Atep meluncur tepat ke pelukan kiper Rivky Mokodompit.
Persib masih berupaya mengejar ketertinggalan di babak kedua. Pasukan Maung Bandung merancang serangan, baik melalui Kenji Adachihara, SVD maupun Atep. Namun belum berbuah manis.
Janur lalu mengganti komposisi penyerang Persib. Kenji ditarik keluar dan memasukkan Airlangga pada menit ke-72. Secara teknis, pergantian pemain ini tidak mengubah skema permainan Persib. Dan 7 menit kemudian, Janur pun menukar Firman dengan Asri Akbar. Dan pergantian pemain inipun tidak banyak mengubah apapun di lapangan.
Pada menit ke-83, Persib sekli lagi mendapat gempuran dari tim lawan. Kerjasama Tantan-Boakay-Fachrudin, sempat membuat ketar-ketir lini pertahanan Persib. Namun serangan tersebut berhasil dipatahkan.
Sampai wasit Najamudin Aspiran meniup pluit panjang, tidak ada lagi gol. Sriwijaya FC menang atas Persib, 2-1. Lagi, Persib gagal meraih 3 poin di kandang lawan. Dari 4 laga tandang sebelumnya, Persib hanya meraih 2 kali seri dan 2 laga sisanya kalah.

Persib Bandung belum berhasil mematahkan rekor tandang. Berhadapan dengan Sriwijaya FC di Stadion Gelora Sriwijaya, Jakabaring, Palembang, Sabtu (9/3) malam, Persib sempat unggul 1 gol. Namun tim tuan rumah berhasil membalas 2 gol sekaligus merebut kemenangan.
Tanpa Dzumafo Epandi yang terbelit cedera, pelatih Persib Jajang Nurjaman kembali menggunakan formasi permainan 4-4-2. Janur menduetkan Kenji Adachihara dan Sergio van Dijk di lini serang. Tidak ada perubahan komposisi pemain belakang dibanding laga sebelumnya. Perubahan hanya terjadi di lini tengah, dimana Atep kembali tampil sebagai starter.
Permainan Persib di awal pertandingan cukup mengesankan. Pasukan Maung Bandung langsung mencuri gol saat pertandingan baru berjalan 7 menit. Proses gol berawal dari crossing cantik Atep yang diselesaikan dengan sundulan Sergio ke gawang Sriwijaya FC. Peluang pertama yang langsing dikonversikan menjadi golPersib unggul 1-0.
Namun keunggulan tersebut hanya bertahan 3 menit. Berawal dari Maman Abdurahman yang menarik Hilton Moreira sehingga wasit meniup peluit dan mengganjar Maman dengan kartu kuning.
Hilton kemudian berinisiatif mengambil eksekusi tendangan bebas di dekat garis kotak penalti. Tendangan keras tersebut hanya diblok kiper Shahar Ginanjar. Bola liar mengarah kepada Tantan dan langsung disambar pemain berusia 30 tahun ini ke gawang Persib.
Setelah itu, kedua tim masih melakukan aksi saling serang. Sampai akhirnya sebuah serangan menjadi mimpi buruk bagi Persib. Boakay Eddie Foday bergerak tak terkawal saat Hilton memberikan umpan lewat sundulan kepalanya. Tanpa ampun, Boakay langsung menghantamkan bola ke gawang Persib. Tim asuhan Kas Hartadi berbalik unggul 2-1.
SVD mendapat kawalan ketat dari defender SFC, Abdul Rahman. Tak ayal keduanya pun sering berduel di lapangan. Alhasil, pada menit ke-28, Abdul Rahman mendapat ganjaran kartu kuning karena menghadang SVD.
Janur memutuskan untuk mengganti Maman dengan Naser Al Sebai pada menit ke-40.
Menjelang akhir babak satu, Persib masih memiliki peluang. Namun bola tendangan Atep meluncur tepat ke pelukan kiper Rivky Mokodompit.
Persib masih berupaya mengejar ketertinggalan di babak kedua. Pasukan Maung Bandung merancang serangan, baik melalui Kenji Adachihara, SVD maupun Atep. Namun belum berbuah manis.
Janur lalu mengganti komposisi penyerang Persib. Kenji ditarik keluar dan memasukkan Airlangga pada menit ke-72. Secara teknis, pergantian pemain ini tidak mengubah skema permainan Persib. Dan 7 menit kemudian, Janur pun menukar Firman dengan Asri Akbar. Dan pergantian pemain inipun tidak banyak mengubah apapun di lapangan.
Pada menit ke-83, Persib sekli lagi mendapat gempuran dari tim lawan. Kerjasama Tantan-Boakay-Fachrudin, sempat membuat ketar-ketir lini pertahanan Persib. Namun serangan tersebut berhasil dipatahkan.
Sampai wasit Najamudin Aspiran meniup pluit panjang, tidak ada lagi gol. Sriwijaya FC menang atas Persib, 2-1. Lagi, Persib gagal meraih 3 poin di kandang lawan. Dari 4 laga tandang sebelumnya, Persib hanya meraih 2 kali seri dan 2 laga sisanya kalah.

dengan tidak mengurangi rasa hormat kepada jamur,,eh janur dan abah tohir yg telah mengantarkan persib jawara di 1994/1995, segera mundur lah sebelum persib ancur,,era permainan sekarang berbeda dg taun 1990an, semua tim ngotot ingin mengalahkan persib karena hanya persib yg mapan secara finansial,,dibutuhkan pelatih bermental baik dan teknik yg bagus,,bukan pelatih yg cuma olohok dan dukun anu gegerenyeman wae , tapi pelatih yg punya skema taktik dan motivator ulung
keur dipikiran ku Pak Haji Umuh: sok cikan bantuan, saha nu pantes harga jeung kamampuna, keur ngaganti Janur nu matak Jangar: saha nu pantes ngaganti JANUR:
ISL dan IPL hampir pasti jadi digabung dan mungkin nantinya hanya 20 team yg berhak di Liga Utama.. Akan kemanakah Persib ? Krn itu target 5 besar harga mati yg hrs tercapai…. Ayo selamatkan Persib… Sayang dgn kemampuan finansial yg mumpuni tapi prestasi selalu jalan ditempat…. Ada apa sebetulnya dg team kesayangan warga Bandung ini ? Sepertinya diperlukan pelatih yg cepat dapat menganalisa sikon dilapangan utk dpt merubah strategy, bgmn kalau sdh unggul atau bdgmn kalau dlm keadaan tertinggal ? Saya rasa ini yg diperlukan tdk hrs selalu pelatih yg terkenal. Klub Persib ini sdh lama berdiri… Tapi minim prestasi sudah saatnya si Maung mengaum
Kl boleh usul kpd manajemen sesekali diadakan semacam sarasehan atau diskusi untuk kemajuan Persib ini dengan mengundang pengamat sepakbola, pelatih ternama, wartawan sepak bola dan pakar psykologi untuk mengetahui apa sih yg sebenarnya terjadi di klub kebanggaan kita ini dan menjadi masukan bagi manajemen itu sdri…. Ayo maju terus Persibku…
Pelatih yg becusnya teori doang,memalukan Persib memakai pelatih yg ggk bermutu,serba tanggung pemaen bagus semua,punya level tinggi,finansial memadai,sponsor bejubel,tanggung amat Persib ngontrak pelatih sekelas pelatih domba cup,kelas abal2, biaya milyaran tapi ggk realistis dalam memilih pelatih waduuuuhm
Sungguh memalukan Persib memang jago kandang. Dengan pemain berbandrol paling mahal di Indonesia, Persib tak pantas dijagokan lagi sebagai kandidat kuat juara ISL musim ini. Lihat para pemain Persib tak memiliki determinasi, tak memiliki fighting spirit yang tinggi. Percuma kalau hanya dimiliki oleh SvD seorang. Biang kerok terletak pada pelatih Jajang Nurjaman yang minus kreasi dan minim strategi serta tak bisa memotivasi pemain. Jajang belum saatnya memegang tim sebesar Persib. Ketika Persib royal belanja pemain mahal eh pelit belanja pelatih kredibel. Ganti Jajang dengan Peter Withe atau sekelasnya sebelum terlambat.
bae jajang pertahankan untuk jadi asisten selanjutnya manejemen segera cari pelatih yang sesuai dengan karakter pemain persib, biarkan pelatih baru meraciknya.
Umuh terlalu memaksakan Janur menjadi pelatih, karena fanatik kedaerahan yang terlalu tinggi. Fanatik kedaerahan memang ada bagusnya tapi jangan sampai mengabaikan kualitas. Jajang belum level untuk melatih Persib