Kue Mochi “Persib” ala Chef Jajang
Sunday, 27 September 2015 | 11:16
Beberapa waktu lalu, tidak seperti biasa, coach Jajang Nurjaman membawa timnya melawat ke Sukabumi. Hal ini merupakan hal yang cukup aneh, karena Sukabumi bukan kota yang menjadi tujuan persinggahan tim Maung Bandung walau hanya sekedar untuk melakukan ujicoba. Ciamis atau Subanglah yang kerap menjadi pilihan coach untuk melakukan ujicoba. Ujicoba melawan tim semejana Tovo FC menjadi ujicoba terakhir persib menjelang Piala Presiden 2015.
Di ujicoba tersebut, Zulham Zamrun mulai memperlihatkan permainannya. Seolah melakukan pecah telur, pemain yang berstatus pinjaman dari Persipura itu untuk pertama kali berhasil membobol gawang lawan tim Maung Bandung, dalam laga ujicoba. Tak disangka setelah gol di Sukabumi itu, Zulham menggila dengan torehan gol-golnya di Piala Presiden 2015. Sampai tulisan ini dibuat, Zulham memimpin daftar topskor turnamen untuk sementara dengan 6 gol. Tuah dari Sukabumi.
Selain Zulham, pihak yang menerima tuah adalah pelatih Jajang Nurjaman. Pelatih yang berhasil membawa Persib juara di Liga Super Indonesia 2014 itu, dengan perlahan berhasil membangun timnya kembali pasca berhentinya LSI 2015. Dan untuk sementara pula, Persib menjadi salah satu peserta yang berhak mengikuti babak semifinal Piala Presiden.
Sukabumi adalah sebuah kota yang berjarak 95 km sebelah barat kota Bandung. Berbeda dengan Ciamis misalnya, sepakbola kurang berprestasi di sana. jangankan mempunyai tim sepakbola yang cukup disegani, lapangan yang dipakai kemarin pun dianggap belum layak untuk diinjak oleh para pemain profesional. Kebanggaan Sukabumi memang bukan di sepakbola, masih banyak sektor lain yang naik ke permukaan dan membawa daerah ini terkenal seperti pariwisata dan kuliner. Salah satu hal yang bisa dibanggakan oleh penduduk Sukabumi adalah kue Mochi. Kue ini merupakan oleh-oleh khas daerah yang pernah melahirkan artis terkenal Desi Ratnasari.
Mochi ini sejenis kue yang menyimpan rasa manis di dalamnya. Jika kita menggigit kue yang katanya berasal dari Jepang itu, maka kita akan merasakan rasa sedikit hambar. Rasa manis akan didapat jika kita menikmati mochi sampai isinya, sampai habis, tidak di kulit yang terbuat hanya dari tepung ketan saja.
Rasa hambar kue mochi ini seperti permainan Persib selama ini yang dituduhkan pelatih Pusamania Borneo FC, Iwan Setiawan beberapa waktu lalu. Iwan mengatakan bahwa permainan Persib terkesan monoton di bawah kendali Jajang Nurjaman yang juga menurutnya harus mau menimba ilmu dari pelatih level atas. Tuduhan Iwan Setiawan memang terbukti selama 90+45 menit pertandingan melawan PBFC. Persib bermain bak rasa kulit mochi, hambar. Di 135 menit itu, permainan Persib bikin deg-degan karena memang kurang enak untuk dinikmati.
Akan tetapi, bukan chef Jajang namanya jika tidak mempunyai mental juara. Pelatih yang pernah membawa Persib sebagai juara di beberapa turnamen saat menjadi pemain itu tetap mengolah racikan timnya dengan cukup elegan. Hasilnya, bobotoh yang terus menerus bersemangat walau disuguhi permainan hambar itu merasakan manisnya di 45 menit akhir pertandingan.
Dua gol dari Konate dan Zulham seperti campuran kacang dan gula dalam kue mochi. Dua gol ini membuat stadion Si jalak Harupat bergetar, dan membuat tersenyum bobotoh-bobotoh yang manyun di awal 60 menit pertandingan leg 2 itu. Manis terasa.
Racikan kue mochi ala chef Jajang membuat Persib menjadi tim yang manis di babak kedua. Sebanyak 8 dari 14 gol Persib di Piala Presiden kali ini tercipta di babak kedua. Ini meneruskan tradisi di ISL musim 2014 lalu, di mana 67% gol Persib tercipta di babak kedua (Baca: Tim Diesel ala Djajang Nurdjaman). Beberapa gol-gol tersebut bahkan menyelamatkan Persib dari kekalahan, seperti halnya gol Vlado di semifinal musim lalu.
Mungkin saja, di bawah chef Jajang Nurjaman, kita akan terus disuguhi permainan bak kue mochi. Kita akan disuguhi permainan rada hambar di babak pertama, namun menemukan hal yang manis di babak kedua. Racikan chef Jajang kali ini memang menghasilkan kue yang manis buat bobotoh. Tapi untuk pihak yang mulutnya memang sudah pahit, kue mochi chef Jajang ini mungkin tetap terasa pahit.
Terima kasih Sukabumi.
Ditulis oleh @hevifauzan

Beberapa waktu lalu, tidak seperti biasa, coach Jajang Nurjaman membawa timnya melawat ke Sukabumi. Hal ini merupakan hal yang cukup aneh, karena Sukabumi bukan kota yang menjadi tujuan persinggahan tim Maung Bandung walau hanya sekedar untuk melakukan ujicoba. Ciamis atau Subanglah yang kerap menjadi pilihan coach untuk melakukan ujicoba. Ujicoba melawan tim semejana Tovo FC menjadi ujicoba terakhir persib menjelang Piala Presiden 2015.
Di ujicoba tersebut, Zulham Zamrun mulai memperlihatkan permainannya. Seolah melakukan pecah telur, pemain yang berstatus pinjaman dari Persipura itu untuk pertama kali berhasil membobol gawang lawan tim Maung Bandung, dalam laga ujicoba. Tak disangka setelah gol di Sukabumi itu, Zulham menggila dengan torehan gol-golnya di Piala Presiden 2015. Sampai tulisan ini dibuat, Zulham memimpin daftar topskor turnamen untuk sementara dengan 6 gol. Tuah dari Sukabumi.
Selain Zulham, pihak yang menerima tuah adalah pelatih Jajang Nurjaman. Pelatih yang berhasil membawa Persib juara di Liga Super Indonesia 2014 itu, dengan perlahan berhasil membangun timnya kembali pasca berhentinya LSI 2015. Dan untuk sementara pula, Persib menjadi salah satu peserta yang berhak mengikuti babak semifinal Piala Presiden.
Sukabumi adalah sebuah kota yang berjarak 95 km sebelah barat kota Bandung. Berbeda dengan Ciamis misalnya, sepakbola kurang berprestasi di sana. jangankan mempunyai tim sepakbola yang cukup disegani, lapangan yang dipakai kemarin pun dianggap belum layak untuk diinjak oleh para pemain profesional. Kebanggaan Sukabumi memang bukan di sepakbola, masih banyak sektor lain yang naik ke permukaan dan membawa daerah ini terkenal seperti pariwisata dan kuliner. Salah satu hal yang bisa dibanggakan oleh penduduk Sukabumi adalah kue Mochi. Kue ini merupakan oleh-oleh khas daerah yang pernah melahirkan artis terkenal Desi Ratnasari.
Mochi ini sejenis kue yang menyimpan rasa manis di dalamnya. Jika kita menggigit kue yang katanya berasal dari Jepang itu, maka kita akan merasakan rasa sedikit hambar. Rasa manis akan didapat jika kita menikmati mochi sampai isinya, sampai habis, tidak di kulit yang terbuat hanya dari tepung ketan saja.
Rasa hambar kue mochi ini seperti permainan Persib selama ini yang dituduhkan pelatih Pusamania Borneo FC, Iwan Setiawan beberapa waktu lalu. Iwan mengatakan bahwa permainan Persib terkesan monoton di bawah kendali Jajang Nurjaman yang juga menurutnya harus mau menimba ilmu dari pelatih level atas. Tuduhan Iwan Setiawan memang terbukti selama 90+45 menit pertandingan melawan PBFC. Persib bermain bak rasa kulit mochi, hambar. Di 135 menit itu, permainan Persib bikin deg-degan karena memang kurang enak untuk dinikmati.
Akan tetapi, bukan chef Jajang namanya jika tidak mempunyai mental juara. Pelatih yang pernah membawa Persib sebagai juara di beberapa turnamen saat menjadi pemain itu tetap mengolah racikan timnya dengan cukup elegan. Hasilnya, bobotoh yang terus menerus bersemangat walau disuguhi permainan hambar itu merasakan manisnya di 45 menit akhir pertandingan.
Dua gol dari Konate dan Zulham seperti campuran kacang dan gula dalam kue mochi. Dua gol ini membuat stadion Si jalak Harupat bergetar, dan membuat tersenyum bobotoh-bobotoh yang manyun di awal 60 menit pertandingan leg 2 itu. Manis terasa.
Racikan kue mochi ala chef Jajang membuat Persib menjadi tim yang manis di babak kedua. Sebanyak 8 dari 14 gol Persib di Piala Presiden kali ini tercipta di babak kedua. Ini meneruskan tradisi di ISL musim 2014 lalu, di mana 67% gol Persib tercipta di babak kedua (Baca: Tim Diesel ala Djajang Nurdjaman). Beberapa gol-gol tersebut bahkan menyelamatkan Persib dari kekalahan, seperti halnya gol Vlado di semifinal musim lalu.
Mungkin saja, di bawah chef Jajang Nurjaman, kita akan terus disuguhi permainan bak kue mochi. Kita akan disuguhi permainan rada hambar di babak pertama, namun menemukan hal yang manis di babak kedua. Racikan chef Jajang kali ini memang menghasilkan kue yang manis buat bobotoh. Tapi untuk pihak yang mulutnya memang sudah pahit, kue mochi chef Jajang ini mungkin tetap terasa pahit.
Terima kasih Sukabumi.
Ditulis oleh @hevifauzan

Moci amis tapi gancang haseum
Aya kang salain mocci, Mojang na garelius.#PERSIB JUARA DEUI
Tah eta ciri khas mochi teh bray…..
Mun expire kanyahoan…. benten sareng kue nu sanes na…
Teu kanyahoan expire na…. :-):-):-):-)
tah si iwan sina jualan kue moci…ha..ha..ha
Ka sukabumi mah ka jauhan kang, mending nu rada deket cianjur we, jeung aya manisan sm asinan oge kang..manis jang urg “persib” asin/haseum jang batur “pbfc”..hehehehe