Kuasai Laga, SFC Kecolongan Dari Serangan Balik
Sunday, 27 March 2016 | 02:22
Sriwijaya FC harus rela posisi pucuk klasemen grup A Piala Bhayangkara dicuri oleh Persib Bandung. Laskar Wong Kito mesti takluk lewat gol Samsul Arif dan Juan Carlos Belencoso tanpa bisa membongkar pertahanan yang dikomandoi Vladimir Vujovic. Asisten pelatih Sriwijaya, Hartono Ruslan menyebut timnya sudah tampil maksimal, namun upaya mereka mencetak gol selalu gagal. Bahkan di babak kedua penguasaan bola menjadi milik timnya.
“Anak-anak sudah main maksimal ya, sebenarnya kita di babak kedua bisa kuasai permainan dan menekan Persib. Tapi sayang kemenangan tidak berpihak pada kami,” ungkap Hartono dalam wawancara di Stadion Si Jalak Harupat, Sabtu (26/3) malam.
Sejak peluit awal pertandingan dibunyikan, Achmad Jufriyanto dan kawan-kawan memang intensif melancarkan serangan. Namun kondisi itu malah ditanggapi Persib dengan menggalang pertahanan rapat sejak lini tengah. Kondisi itu memancing pemain belakang Sriwijaya menaikan garis pertahanan mereka dan menyisakan celah yang lebar di depan kiper Dian Agus Prasetyo. Skema serangan balik pun berbuah hasil ketika Samsul Arif sukses mencetak gol.
“Memang sebenarnya kita terus menekan. Tapi pada saat pemain belakang dalam posisi menyerang, Persib langsung melakukan serangan balik. Kondisi itu membuat pertahanan kita belum terorganisir dan kena serang balik, itu saja,” tuturnya.
Tim besutan Benny Dollo itu pun gagal pulang ke Palembang untuk menjadi tuan rumah di babak semifinal. Namun situasi itu tidak lantas disesali berlebihan oleh Hartono. Baginya dimanapun Sriwijaya berlaga, timnya harus tampil maksimal untuk meraih kemenangan dan membuka peluang meraih trofi di penghujung turnamen. “Kan runner up juga sama-sama lolos, kita akan berjuang maksimal dimanapun bertanding,” tukasnya.

Sriwijaya FC harus rela posisi pucuk klasemen grup A Piala Bhayangkara dicuri oleh Persib Bandung. Laskar Wong Kito mesti takluk lewat gol Samsul Arif dan Juan Carlos Belencoso tanpa bisa membongkar pertahanan yang dikomandoi Vladimir Vujovic. Asisten pelatih Sriwijaya, Hartono Ruslan menyebut timnya sudah tampil maksimal, namun upaya mereka mencetak gol selalu gagal. Bahkan di babak kedua penguasaan bola menjadi milik timnya.
“Anak-anak sudah main maksimal ya, sebenarnya kita di babak kedua bisa kuasai permainan dan menekan Persib. Tapi sayang kemenangan tidak berpihak pada kami,” ungkap Hartono dalam wawancara di Stadion Si Jalak Harupat, Sabtu (26/3) malam.
Sejak peluit awal pertandingan dibunyikan, Achmad Jufriyanto dan kawan-kawan memang intensif melancarkan serangan. Namun kondisi itu malah ditanggapi Persib dengan menggalang pertahanan rapat sejak lini tengah. Kondisi itu memancing pemain belakang Sriwijaya menaikan garis pertahanan mereka dan menyisakan celah yang lebar di depan kiper Dian Agus Prasetyo. Skema serangan balik pun berbuah hasil ketika Samsul Arif sukses mencetak gol.
“Memang sebenarnya kita terus menekan. Tapi pada saat pemain belakang dalam posisi menyerang, Persib langsung melakukan serangan balik. Kondisi itu membuat pertahanan kita belum terorganisir dan kena serang balik, itu saja,” tuturnya.
Tim besutan Benny Dollo itu pun gagal pulang ke Palembang untuk menjadi tuan rumah di babak semifinal. Namun situasi itu tidak lantas disesali berlebihan oleh Hartono. Baginya dimanapun Sriwijaya berlaga, timnya harus tampil maksimal untuk meraih kemenangan dan membuka peluang meraih trofi di penghujung turnamen. “Kan runner up juga sama-sama lolos, kita akan berjuang maksimal dimanapun bertanding,” tukasnya.

Terbukti Persib yg membesarkan pemain bukan sebaliknya. Faktanya, walau sebagian besar punggawa SFC mantan pilar Persib…tetap saja yg menang Persib.
Siapapun pemainnya Perisb ya Persib, pasi didukung 100% oleh bobotoh
sfc tong ge’er ngarasa nguasai permainan. iyemah strategi.
Betul lur! Dejan sengaja tidak menguasai lini tengah karena dia ingin memperkokoh pertahanan (buktinya pakai 2 gelandang bertahan) dan juga mempertajam lini depan lewat sayap (buktinya pakai 4-3-3). Jadi kalo emang mau, Persib bisa aja menguasai lini tengah tapi itu bakal memperlemah lini belakang, buktinya SFC kebobolan 2 kali. Jadi initinya ini strategi jenius dari Dejan Antonic dan salah strategi dari Bendol.
Betul… rek 90% oge nguasai permainan… tp teu bisa ngasupken mah percuma..
bray… kamari mah loba bobotoh nu komen teh :
kudu indah, tiki teke, ku dejan mah leungit ciri persibna, kubelencosomah goreng, ku dejan teu kompak alusan ku janur blablablabla…
da ceuk uing mah rek indah saindah indahna bari keok mah teu kapake
Bray si janur mah wani na make pemaen geus jd jeung nu ges kolot beda jeung dejan nu mayoritasna pemaen ngora..
selamat kali ini Dejan Jenius…teu salah PT PBB milih dejan Antonic..Buat firman dkk yang pindah ke SFC..tak menyesal….?
lini pertahanan sangat solid sulit ditembus selamat buat Vlado, Basna, Purwaka dan Toni…jempol dua buat Anda…semua lini menurut saya: BAGUS…TINGKATKAN LAGI AWAS MEMBLE KE DI SEMIFINAL DAN FINAL
Pertandingan Persib biru vsw Persib kuning, akhirnamah tetep dimenangkeun ku Persib Biru
Tim persib sudah mulai paham bagaimana cara memenangkan pertandingan dg tidak harus menguasai permainan,kecerdikan di era Dejan mulai muncul dlm permainan semalam.Semoga dipertandingan selanjutnya bukan melulu kecepatan dan kerjasama di andalkan tapi kecerdasan otak jg mulai terus di latih oleh ahli tentunya demi perkembangan pola permainan lbh apik ..bravo Persib
tong nyaruaa keun jeng janur athh euyy beda janur baheula nangani tim teu sataun dk teuu kompak kmhaaa ath dejan mah 5 bulan geuu acan hesee ath euy kudu d tungtut kompak mah da etamah balik ka masa lalu tapi tingali dejan can kompak uae ges sejenius iyeu komo engke mun bertahan sa taun dua tahun jaminn lewih nga raja ti janur persib milik aing persib lain milik oknum , ulah sampai menang d sanjung eleh di caci kmha hasill tetep persibb ku aiiing dukung
Teu puguh ilaing mah ari meunang di puja-puja ari eleh di cerca, jiga Djanur diawal di cerca terus dipuja ayeuna di cerca deui, ari jadi bobotoh lain sikapna kitu,rak saha pelatihna rek saha pemaena, eleh meunang tetep ngadukung,boa-boa ilaing mah bobotoh imitasi
Perjuangan belum berakhir lur…utk menuju final masih ada Bali United sbg batu sandungan di semifinal…mun Persib jadi juara di Bhayangkara kualitas Mang Dejan memang top… tapi tetep masih perlu playmaker jiga Konate euy…