Krioterapi, Kembalikan Kondisi Fisik Secara Cepat
Tuesday, 28 April 2015 | 13:43
Sering kali sebuah tim disuguhkan jadwal pertandingan yang padat. Bila mengacu kepada jadwal yang sudah disusun, Persib Bandung memiliki waktu pertandingan satu ke pertandingan selanjutnya cukup singkat, yakni 3 hari. Contohnya saja pada laga pembuka QNB League melawan Semen Padang, kemudian 2 hari berselang langsung melawan Pelita Bandung Raya (PBR).
Staf pelatih dan tim official harus memiliki strategi latihan dan recovery yang jitu untuk menangani kondisi fisik pemain. Kekhawatiran pemain tidak dalam kondisi prima saat laga, menjadi pekerjaan rumah tim agar itu tidak terjadi. Dokter tim Rafi Ghani memiliki sebuah metode yang disebut krioterapi dalam pemulihan secara cepat kebugaran pemain.
Bila diartikan, krioterapi adalah penggunaan es dan air es dalam pengobatan cedera. Secara fisiologis es mengurangi aktivitas metabolisme dalam jaringan sehingga mencegah kerusakan jaringan sekunder dan mengurangi sinyal rasa nyeri ke sistem saraf.
Tim Persib, biasanya melakukan krioterapi secara bertahap. Mula-mula pemain direndam dalam air dingin ke air agak hangat. Kemudia direndam sampai air yang benar-benar hangat. Hal ini bertujuan guna memunculkan analgesik, anti-depresan dan efek regenarif. “Sama, krioterapi yang pake es untuk membuang asam laktat yang ada di badan dan untuk melancarkan peredaran darah,” tutur Rafi di Mes Persib beberapa waktu lalu.
Krioterapi dianggap Rafi bisa memangkas waktu pemulihan kondisi fisik pemain yang harusnya memerlukan waktu beberapa hari istirahat. Biasanya 2 atau 3 hari pemain bisa memiliki kondisi bugar dan siap kembali melakoni pertandingan. “Seharusnya agak lama, tapi lihat jadwal kompetisi di kita agak mepet dua atau tiga hari. Dengan terapi ini bisa lebih cepat, dua hari juga sudah bisa total kembali,” bebernya.
Kendati demikian, Rafi tidak terus menerus melakukan metode tersebut. Ini hanya dilakukan apabila jadwal benar-benar mepet. “Tapi ya tidak di semua laga juga kita pakai, bila pemain dalam kondisi yang lelah terus harus ada laga lagi yang mepet baru pakai terapi itu,” ungkapnya.
Selain Persib, timnas Garuda U-23dan timnas U-19 pun melakukan metode krioterapi. Begitupun kontesan Liga Super Indonesia lainnya, macam Persipura Jayapura. Namun Persib sudah terlebih dahulu melakukan metode ini sejak 2 tahun lalu.“Kita sudah melakukan itu sejak dua tahun ke belakang. Kita sudah mulai duluan sebelum timnas rame-rame pake rendam itu,” katanya.


Sering kali sebuah tim disuguhkan jadwal pertandingan yang padat. Bila mengacu kepada jadwal yang sudah disusun, Persib Bandung memiliki waktu pertandingan satu ke pertandingan selanjutnya cukup singkat, yakni 3 hari. Contohnya saja pada laga pembuka QNB League melawan Semen Padang, kemudian 2 hari berselang langsung melawan Pelita Bandung Raya (PBR).
Staf pelatih dan tim official harus memiliki strategi latihan dan recovery yang jitu untuk menangani kondisi fisik pemain. Kekhawatiran pemain tidak dalam kondisi prima saat laga, menjadi pekerjaan rumah tim agar itu tidak terjadi. Dokter tim Rafi Ghani memiliki sebuah metode yang disebut krioterapi dalam pemulihan secara cepat kebugaran pemain.
Bila diartikan, krioterapi adalah penggunaan es dan air es dalam pengobatan cedera. Secara fisiologis es mengurangi aktivitas metabolisme dalam jaringan sehingga mencegah kerusakan jaringan sekunder dan mengurangi sinyal rasa nyeri ke sistem saraf.
Tim Persib, biasanya melakukan krioterapi secara bertahap. Mula-mula pemain direndam dalam air dingin ke air agak hangat. Kemudia direndam sampai air yang benar-benar hangat. Hal ini bertujuan guna memunculkan analgesik, anti-depresan dan efek regenarif. “Sama, krioterapi yang pake es untuk membuang asam laktat yang ada di badan dan untuk melancarkan peredaran darah,” tutur Rafi di Mes Persib beberapa waktu lalu.
Krioterapi dianggap Rafi bisa memangkas waktu pemulihan kondisi fisik pemain yang harusnya memerlukan waktu beberapa hari istirahat. Biasanya 2 atau 3 hari pemain bisa memiliki kondisi bugar dan siap kembali melakoni pertandingan. “Seharusnya agak lama, tapi lihat jadwal kompetisi di kita agak mepet dua atau tiga hari. Dengan terapi ini bisa lebih cepat, dua hari juga sudah bisa total kembali,” bebernya.
Kendati demikian, Rafi tidak terus menerus melakukan metode tersebut. Ini hanya dilakukan apabila jadwal benar-benar mepet. “Tapi ya tidak di semua laga juga kita pakai, bila pemain dalam kondisi yang lelah terus harus ada laga lagi yang mepet baru pakai terapi itu,” ungkapnya.
Selain Persib, timnas Garuda U-23dan timnas U-19 pun melakukan metode krioterapi. Begitupun kontesan Liga Super Indonesia lainnya, macam Persipura Jayapura. Namun Persib sudah terlebih dahulu melakukan metode ini sejak 2 tahun lalu.“Kita sudah melakukan itu sejak dua tahun ke belakang. Kita sudah mulai duluan sebelum timnas rame-rame pake rendam itu,” katanya.
