
Kegiatan olahraga yang menggunakan bola sebagai alat utama memang begitu digandrungi masyarakat. Kini muncul jenis olahraga baru dengan basis bola yang dinamakan fullball. Fullball sendiri merupakan varian olahraga bola baru dan ini dikembangkan oleh anak bangsa Indonesia.
Rizky Arief Dwi Prakoso sebagai salah satu penemu fullball menceritakan awal mula dia mencetuskan olahraga ini. Dia mulai mengembangkan fullball dari akhir tahun lalu dan tak butuh waktu lama untuk bisa dikenal publik dan mendapatkan respon yang positif.
“Jadi fullball ini olahraga yang kita kembangkan sendiri, ini resminya baru launching sekitar satu bulan yang lalu di bulan Februari. Tetapi kita sudah mengembangkan sejak November tahun lalu,” tutur Rizky saat ditemui Simamaung di Babakan Jeruk Arena, Bandung.
“Awalnya cuma dari teman-teman doang tapi ketika mereka bilang ini seru, kita makin seriusin regulasinya, kita bikin bola dan equipment-nya. Akhirnya menjadi olahraga yang kita kembangkan di sini, olahraga yang otentik dari Indonesia,” lanjutnya.
Ada alasan kenapa olahraga ini dinamakan fullball. Itu karena secara keseluruhan permainan merupakan gabungan antara futsal, basket dan voli. Yang mana semuanya itu olahraga yang berbasis bola sehingga tercetus lah nama fullball.
“Jadi alasannya kenapa namanya fullball juga karena dari awalnya kita teman-teman yang ada di Jakarta suka banget dengan olahraga yang basisnya bola karena menurut kita seru banget, baik itu basket, sepakbola sama voli juga. Jadi kita coba menggabungkan elemen-elemen dari berbagai macam olahraga berbasis bola. Jadi kita bikin satu nama yaitu fullball, semua bola yang ada kita kombinasikan,” kata Rizky.
Fullball sendiri merupakan olahraga berbasis poin serta competitive team play. Secara garis besar, aturan yang berlaku adalah permainan dimainkan sebanyak 10 pemain, dengan komposisi lima lawan lima. Satu di antara kelima pemain tersebut berposisi sebagai hustler yang fungsinya sama seperti kiper.
Ada tiga metode untuk mendapatkan poin di fussball. Yang pertama adalah ‘hit’ yaitu ketika tim melempar bola ke target lawan. Metode kedua adalah goal, yaitu saat bola masuk ke dalam gawang dengan cara ditendang dari luar area hand zone. Untuk hit dan goal sama-sama dihitung dua poin. Lalu cara ketika adalah fullball poin, yaitu ketika bola ditendang dari luar hand zone dan mengenai target. Untuk cara ini diganjar dengan tiga poin.
Yang menjadi perbedaan dari fullball dengan olahraga lainnya adalah peralatannya yaitu fullball target dan bola. Untuk peralatan ini menurutnya belum ada di pasaran karena masih memproduksi sendiri. Terutama bola karena dirancang secara khusus.
“Jadi bolanya ini bola yang kita desain khusus, memang untuk basisnya seperti bola voli tapi kita menggunakan lapisan kulit sintetik supaya pantulan, membalnya serta beratnya pas dan ideal untuk digunakan di fullball ini. Equipment untuk itu baru kita sendiri yang memproduksi, jadi belum ada (di pasaran),”
Dia tidak menyangka bahwa animo peminatnya begitu tinggi dan menyebar dengan cepat. Karena kini komunitasnya juga sudah berada di lima kota yaitu Jakarta, Bandung, Bali, Cilegon dan Malang “Sudah ada lebih dari 200 orang yang main olahraga ini. Untuk olahraga yang baru berumur satu bulan, kita engga nyangka bisa secepat itu diadaptasinya,” ujarnya.
Rizky berharap untuk ke depannya fullball bisa semakin berkembang khususnya di dalam negeri. Karena ini adalah olahraga yang dikembangkan di Indonesia. Selain dia juga tentu punya harapan bahwa fullball bisa dikenal secara mancanegara.
“Kita baru aja mendapat tawaran buat eksebisi di negara lain, tanggal 15 Mei nanti. Kita ada eksebisi di Taiwan sebagai negara di luar Indonesia pertama yang memainkan fullball. Jadi harapan kita ada olahraga yang berkembang di Indonesia dan berkembang di mancanegara,” tukasnya.
Komentar Bobotoh