Kompetisi Bantu Tingkatkan Level Prestasi Pemain dan Pelatih
Tuesday, 05 May 2015 | 16:50
Kompetisi sepakbola Indonesia musim 2015 yang dihentikan oleh PSSI dengan alasan force majeur tentu merugikan semua pihak. Pihak yang bakal terpukul dan terkena imbasnya tentu adalah karir pemain dan pelatih sebagai pelaku langsung kompetisi. Berbondong-bondong pun media mengabarkan bila beberapa tim menyayangkan keputusan pengakhiran liga.
Pelatih Persib Bandung Jajang Nurjaman mengutarakan pentingnya kompetisi domestik. Beberapa manfaat yang dibeberkan Janur adalah untuk meningkatkan kualitas dan level pemain atau pun pelatih. Maju atau mundur prestasi sepakbola sebuah negara, dalam hal ini tim nasional, pun tercermin dari kompetisinya yang sehat.
“Ya dengan tidak adanya kompetisi satu tahun pasti (memiliki dampak negatif), karena kita tahu meningkatnya prestasi seseorang ya dengan bertanding. Bukan hanya pemain muda, tapi pemain secara keseluruhan berdampak pada sepak bola nasional,” tutur Janur saat ditemui di Stadion Persib, Selasa (5/5).
Pelatih asal Majalengka ini pun menuturkan, andai kompetisi tidak berlanjut, dalam menyonsong musim berikutnya dirinya bakal kembali disulitkan dalam membaca kekuatan lawan. Pelatih 57 tahun itu, akan kembali meraba-raba lagi tim lain guna mengetahui peta kekuatan lawan.
“Kalau tahun depan mulai lagi ingin level kembali tetap seperti ini akan sangat susah, karena harus meraba-raba lagi dari awal,” ujarnya.


Kompetisi sepakbola Indonesia musim 2015 yang dihentikan oleh PSSI dengan alasan force majeur tentu merugikan semua pihak. Pihak yang bakal terpukul dan terkena imbasnya tentu adalah karir pemain dan pelatih sebagai pelaku langsung kompetisi. Berbondong-bondong pun media mengabarkan bila beberapa tim menyayangkan keputusan pengakhiran liga.
Pelatih Persib Bandung Jajang Nurjaman mengutarakan pentingnya kompetisi domestik. Beberapa manfaat yang dibeberkan Janur adalah untuk meningkatkan kualitas dan level pemain atau pun pelatih. Maju atau mundur prestasi sepakbola sebuah negara, dalam hal ini tim nasional, pun tercermin dari kompetisinya yang sehat.
“Ya dengan tidak adanya kompetisi satu tahun pasti (memiliki dampak negatif), karena kita tahu meningkatnya prestasi seseorang ya dengan bertanding. Bukan hanya pemain muda, tapi pemain secara keseluruhan berdampak pada sepak bola nasional,” tutur Janur saat ditemui di Stadion Persib, Selasa (5/5).
Pelatih asal Majalengka ini pun menuturkan, andai kompetisi tidak berlanjut, dalam menyonsong musim berikutnya dirinya bakal kembali disulitkan dalam membaca kekuatan lawan. Pelatih 57 tahun itu, akan kembali meraba-raba lagi tim lain guna mengetahui peta kekuatan lawan.
“Kalau tahun depan mulai lagi ingin level kembali tetap seperti ini akan sangat susah, karena harus meraba-raba lagi dari awal,” ujarnya.
