Kompetisi 2019 Molor, Dedi Optimis Sembuh Tepat Waktu
Wednesday, 12 December 2018 | 17:39
Proses pemulihan cedera Dedi Kusnandar berjalan mulus dan kini dirinya sudah bisa berjalan tanpa alat bantu. Dari pemeriksaan menunjukan tulang fibula yang patah sudah dalam fase penguatan. Meski demikian dirinya masih butuh waktu untuk kembali beraksi mengolah si kulit bundar atau sekedar mengasah kondisi fisik.
“Sudah dalam tahap penguatan dan hasil rontgen juga udah bagus dan itu di luar prediksi. Sekarang lagi menjalani program dari dokter tapi untuk berlatih di lapangan belum,” jelas Dedi saat diwawancara di Trans Luxury Hotel, Rabu (12/12).
Namun masih banyak waktu bagi Dedi untuk fokus pemulihan sebab jeda menuju kick off Liga 1 2019 rencananya digelar bulan Mei. Keputusan itu diambil karena kompetisi bisa efektif terlaksana ketika pemilu legislatif dan Presiden beres digelar April 2019. Artinya Dedi tidak perlu terburu-buru berpacu dengan pemulihan.
Dia pun berharap tahap pemulihan berjalan lancar dan tidak ada kendala di tengah jalan. “Insya Allah optimis sembuh tapi saya mau sabar saja. Karena takutnya kalau dipaksakan timbul cedera lagi,” jelas gelandang 27 tahun tersebut.
Nasib Dedi sendiri saat ini masih tanda tanya meskipun kontrak bersama Persib akan segera tuntas akhir tahun ini. Sang pemain hanya berharap ada pembicaraan yang dilakukan dengan manajemen. “Belum tahu dan sejauh ini belum ada komunikasi juga tapi yang pasti kontrak habis bulan ini,” jelasnya.

Proses pemulihan cedera Dedi Kusnandar berjalan mulus dan kini dirinya sudah bisa berjalan tanpa alat bantu. Dari pemeriksaan menunjukan tulang fibula yang patah sudah dalam fase penguatan. Meski demikian dirinya masih butuh waktu untuk kembali beraksi mengolah si kulit bundar atau sekedar mengasah kondisi fisik.
“Sudah dalam tahap penguatan dan hasil rontgen juga udah bagus dan itu di luar prediksi. Sekarang lagi menjalani program dari dokter tapi untuk berlatih di lapangan belum,” jelas Dedi saat diwawancara di Trans Luxury Hotel, Rabu (12/12).
Namun masih banyak waktu bagi Dedi untuk fokus pemulihan sebab jeda menuju kick off Liga 1 2019 rencananya digelar bulan Mei. Keputusan itu diambil karena kompetisi bisa efektif terlaksana ketika pemilu legislatif dan Presiden beres digelar April 2019. Artinya Dedi tidak perlu terburu-buru berpacu dengan pemulihan.
Dia pun berharap tahap pemulihan berjalan lancar dan tidak ada kendala di tengah jalan. “Insya Allah optimis sembuh tapi saya mau sabar saja. Karena takutnya kalau dipaksakan timbul cedera lagi,” jelas gelandang 27 tahun tersebut.
Nasib Dedi sendiri saat ini masih tanda tanya meskipun kontrak bersama Persib akan segera tuntas akhir tahun ini. Sang pemain hanya berharap ada pembicaraan yang dilakukan dengan manajemen. “Belum tahu dan sejauh ini belum ada komunikasi juga tapi yang pasti kontrak habis bulan ini,” jelasnya.

Sok ded maneh sing kuat milu kompetisi molor.
Ari sugan teh maneh pemain bola.
Paingan timnas na ge siga kitu patut, da lain kompetisi maen bola, gening kompetisi molor nya?
Edan bulan mei..lila pisan uy…
Pabeulit jeung politik lah lieur pisan
Mrintis ti nol deui wae eiu mh euy kde ah lelet rekrut kbagean dedekna !!!
Ckup wkt platih baru seting pmain nu fight ker juara !!!
eta ge mun manajemen cageur….
cing atub buka wawasan saetik mah, persib teh lain club perserukatan, tp ges ganti jadi PT, ari pt teh naon? tempat usaha neangan bati, sehubungan PT iya aja d dunia olahraga, kudu d baringan jeeng prestasi, jadi ulah mikir prestasi hungkul tp, d PT eta kaungannana kudu sehat, da pak glen oge atuh hayangen ka untungan ti PT iya teh,,, lihat tuh sriwijaya di parah musim bagus, tp keungannya tdk sehat, lebih baik prestasi yg d korbankan, wajar, lamun si eka atep toncip airlangga, d kontrak lg juga, ini menguntungkan buat PT itu, karena harganya pun murah meriah,, yg jadi trget jgn sampai terdegradasi itu saja tujuan manjmen tuh,, …itulah sepak bila propesional selain prestasi ada jg yg lebih penting yaitu keuntungan finansial….
naon hubungana pilpres + pileg ka liga ??? Liga Indo Liga ter aneh di dunia