
Kericuhan terjadi di laga penutup Persib di Liga 1 2022/2023 usai Maung Bandung dibantai 1-4 oleh Persikabo. Kekalahan memalukan ini membuat Bobotoh melakukan invasi ke dalam lapangan dan di tribun juga ada banyak flare yang dinyalakan. Ini merupakan bentuk dari kekecewaan Bobotoh karena tim kebanggannya kalah telak di markas sendiri.
Direktur Persib, Teddy Tjahjono pun buka suara soal insiden di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, kemarin. Menurutnya dari pihak panpel sudah berusaha untuk membuat pertandingan berjalan lancar tanpa kendala hingga akhir. Apalagi seharusnya di penghujung laga ada seremoni perpisahan bagi I Made Wirawan yang pensiun.
“Untuk laga vs Persikabo kemarin, kami telah berjuang dan berusaha keras untuk bisa bermain di stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), dengan harapan untuk bisa memberikan hiburan kepada Bobotoh untuk bisa menonton pertandingan terakhir di rumah sendiri, GBLA, sekaligus memberikan penghargaan kepada I Made Wirawan yang akan pensiun bermain di musim ini,” ujar Teddy pada wartawan.
“Untuk memberikan pertandingan agar dapat berjalan dengan aman dan nyaman, panpel dan keamanan sudah melakukan prosedur keamanan yang cukup ketat, salah satunya dengan melakukan sweeping secara ketat kepada seluruh Bobotoh yang hendak masuk ke dalam stadion agar oknum bobotoh yang membawa flare tidak dapat masuk ke stadion,” lanjutnya.
Menurutnya proses sweeping sudah dilakukan dan ada beberapa yang tertangkap oleh pihak keamanan. Ada puluhan flare yang berhasil digagalkan untuk masuk ke dalam tribun stadion. Akan tetapi masih ada banyak suar yang lolos dan dinyalakan beberapa menit sebelum pertandingan selesai. Kondisi ini membuat Persib terancam diberi denda oleh Komdis PSSI.
“Namun memang kondisi kemarin sesuai dengan dugaan kami, dimana akhirnya banyak oknum Bobotoh dengan segala cara dapat membawa flare dan menyalakannya di dalam stadion bahkan masuk ke dalam area lapangan,” kata pria berkacamata tersebut.
“Tentunya dampak dari menyalakan flare hingga masuk kedalam area lapangan oleh oknum bobotoh tersebut sangat merugikan klub, kami jelas akan menerima sanksi berupa denda yang besar dari Komisi Disiplin PSSI,” lanjutnya.
Teddy pun berharap ke depannya tak terjadi lagi penyalaan flare dan invasi suporter ke dalam lapangan. Selain ancaman denda dari Komdis, asap dari flare juga berbahaya bagi kesehatan orang yang menghirupnya. Seperti di laga kemarin, ada banyak orang baik itu suporter dan steward yang harus mendapat penanganan medis.
“Terlepas dari itu, ke depannya, kita tetap berharap kesadaran Bobotoh untuk tidak lagi membawa flare dan menyalakannya di dalam stadion dan masuk ke dalam area lapangan. Selain sanksi buat klub, flare juga berbahaya buat kesehatan dan keamanan orang lain di sekitar kita,” ujarnya.
“Kita juga tidak akan lelah untuk terus mengedukasi Bobotoh tentang bahaya penyalaan flare di dalam stadion. Ini semua demi penyelenggaraan pertandingan yang lebih aman dan nyaman buat semua orang yang datang ke stadion,” pungkasnya.
Bim
16/04/2023 at 22:26
Sok dari skrg cari pemaen yg muda2, jgn lemot, giliran pemaen habis, baru nyari pemaen kelabakan, pengurusnya hrs geusit.
Yadi
17/04/2023 at 01:15
Selain cari pemain yg bagus, ganti pelatih.
andri
17/04/2023 at 08:51
wajar boboth kecewa,permainan di lapangan kurang greget,gd jiwa memiliki persib.