Kisah Ayi Beutik Akan Naik ke Layar Lebar
Sunday, 01 November 2015 | 12:02
Sebuah film yang temanya berkaitan erat dengan Persib Bandung akan muncul di layar lebar. Namun sosok yang diangkat oleh Rumah Produksi Arena Kreatif Bandung bukan dari pemain Maung Bandung, melainkan Almarhum Ayi Beutik yang dianggap sebagai representasi suporter militan. Pria yang menjabat sebagai panglima Viking Persib Club itu meninggal dunia pada Agustus 2014 lalu karena mengalami penipisan bantalan tulang punggung.
Ide awal pembuatan karya ini semula hanya berkutat di cerita tentang perjalanan tim Persib. Namun Fajar Suryasutari (wakil pimpinan produksi) yang berdiskusi dengan Yana Umar (pentolan VPC) diberi masukan supaya tokoh yang diangkat adalah Ayi Beutik. Tujuannya supaya seluruh khalayak mengetahui perjuangan sang mendiang dalam mendukung klub kesayangannya.
“Kenapa kita angkat dia karena semua orang tahu Persib, tapi saat ditanya Ayi Beutik tidak semua tahu. Yang kenal paling bobotoh dan dari Viking. Sebagai bentuk apresiasi lah perjuangan almarhum ikut membesarkan Persib,” ujar Fajar saat diwawancara di Stadion Persib, Sabtu (31/10).
Fajar sendiri mengatakan pihaknya sudah mendapat dukungan dari istri Ayi Beutik, Mia Dasmawati. Bahkan sinopsis cerita selalu dia bicarakan dahulu dengan Mia supaya tidak ada kisah yang melenceng dari kejadian aslinya mengingat film ini bergenre biografi. Untuk itu dalam pemilihan pemeran juga dia masih mencari sosok yang tepat untuk memerankan pria dengan nama asli Suparman tersebut.
“Kalau tokoh kita tidak pandang artis terkenal atau lokal yang penting harus paham bagaimana alirkan roh almarhum ke diri dia. Karena nanti ada nashah dan riset almarhum seperti apa,” ungkapnya.
Ketika disinggung bahwa nantinya film tersebut segmennya terbatas, Fajar menolak anggapan tersebut. Karena karya dia dan rekan-rekannya sebetulnya bisa menginspirasi banyak orang, bukan untuk bobotoh saja. Dia ingin memberikan pesan dalam film tersebut bahwa sepakbola tidak akan maju tanpa peran pemain ke-12.
“Ga ada segmentasi, kita mah siapa aja yang mau nonton ga masalah. General saja dan ini meninggalkan pesan. Bahwa seseorang dengan loyalitas tinggi bisa membesarkan Persib, Bobotoh dan mengharumkan Jawa Barat,” tuturnya.
Sampai saat ini progress produksi masih dalam tahap persiapan. Mereka pun belum menentukan siapa saja aktor yang akan turut serta di film yang disutradarai Slamet Budiono tersebut. Menurutnya tidak menutup kemungkinan para punggawa Maung Bandung maupun pihak manajemen ambil bagian dalam film ini.


Sebuah film yang temanya berkaitan erat dengan Persib Bandung akan muncul di layar lebar. Namun sosok yang diangkat oleh Rumah Produksi Arena Kreatif Bandung bukan dari pemain Maung Bandung, melainkan Almarhum Ayi Beutik yang dianggap sebagai representasi suporter militan. Pria yang menjabat sebagai panglima Viking Persib Club itu meninggal dunia pada Agustus 2014 lalu karena mengalami penipisan bantalan tulang punggung.
Ide awal pembuatan karya ini semula hanya berkutat di cerita tentang perjalanan tim Persib. Namun Fajar Suryasutari (wakil pimpinan produksi) yang berdiskusi dengan Yana Umar (pentolan VPC) diberi masukan supaya tokoh yang diangkat adalah Ayi Beutik. Tujuannya supaya seluruh khalayak mengetahui perjuangan sang mendiang dalam mendukung klub kesayangannya.
“Kenapa kita angkat dia karena semua orang tahu Persib, tapi saat ditanya Ayi Beutik tidak semua tahu. Yang kenal paling bobotoh dan dari Viking. Sebagai bentuk apresiasi lah perjuangan almarhum ikut membesarkan Persib,” ujar Fajar saat diwawancara di Stadion Persib, Sabtu (31/10).
Fajar sendiri mengatakan pihaknya sudah mendapat dukungan dari istri Ayi Beutik, Mia Dasmawati. Bahkan sinopsis cerita selalu dia bicarakan dahulu dengan Mia supaya tidak ada kisah yang melenceng dari kejadian aslinya mengingat film ini bergenre biografi. Untuk itu dalam pemilihan pemeran juga dia masih mencari sosok yang tepat untuk memerankan pria dengan nama asli Suparman tersebut.
“Kalau tokoh kita tidak pandang artis terkenal atau lokal yang penting harus paham bagaimana alirkan roh almarhum ke diri dia. Karena nanti ada nashah dan riset almarhum seperti apa,” ungkapnya.
Ketika disinggung bahwa nantinya film tersebut segmennya terbatas, Fajar menolak anggapan tersebut. Karena karya dia dan rekan-rekannya sebetulnya bisa menginspirasi banyak orang, bukan untuk bobotoh saja. Dia ingin memberikan pesan dalam film tersebut bahwa sepakbola tidak akan maju tanpa peran pemain ke-12.
“Ga ada segmentasi, kita mah siapa aja yang mau nonton ga masalah. General saja dan ini meninggalkan pesan. Bahwa seseorang dengan loyalitas tinggi bisa membesarkan Persib, Bobotoh dan mengharumkan Jawa Barat,” tuturnya.
Sampai saat ini progress produksi masih dalam tahap persiapan. Mereka pun belum menentukan siapa saja aktor yang akan turut serta di film yang disutradarai Slamet Budiono tersebut. Menurutnya tidak menutup kemungkinan para punggawa Maung Bandung maupun pihak manajemen ambil bagian dalam film ini.

Punten ah, Kelakuan provokator almarhum ulah difilmkeun.pengaruh buruhk ka generasi muda. Kecuali loyalitas na mah alus.
Bae atuh, meh realistis lur
Tah ieu salah sahiji anu ka pangaruhan.
anu positip jang d tontonan ulah nyontoan t bner hdp sepak bola indo sebarken pirus positif ahh