Sebelum memiliki kuartet Firman-Supardi-Ridwan, Persib sebenarnya pernah memiliki trio Atep-Ronggo-Eka. Bedanya kuartet yang disebutkan pertama mengantar,,kan Persib juara, sementara trio yang kedua gagal. Hanya Atep yang punya cerita paling manis di antara lainnya.
Ketiganya dikenal begitu dekat, sempat membuat grup band. Nomor punggungnya pula berurutan, 7 untuk Atep, 8 milik Eka Ramdani, dan Airlangga identik dengan 9. Chemistry yang dijalin sering membuahkan gol-gol untuk Persib.
Walau sering bersama-sama tapi perjalanan mereka di Persib punya jalan berbeda. Ada yang sukses, ada yang tersisih, hingga dibenci.
Eka Ramdani Dibenci
Eka Ramdani pergi lebih dulu meninggalkan Persib pada akhir musim 2011. Dirinya hengkang ke Persisam Putra Samarinda untuk kompetisi musim 2011/2012.
Atep dan Ronggo kaget rekan dekatnya itu pindah tanpa sepengetahuan sebelumnya. Zulkifli Syukur yang baru direkrut Persib tidak menyangka jika rekan yang membuatnya bisa berkostum Persib malah pergi meninggalkan tim ini.

Kepergian Eka memancing emosi dan amarah Bobotoh. Bagaimana mungkin pemain yang dibesarkan namanya dari junior di tim berkhianat ketika tim sangat membutuhkan kontribusinya memburu gelar.
Bobotoh yang sangat kecewa melampiaskan amarahnya dengan cara menyegel toko distro Eka Ramdani, mereka pula membakar poster pemain bernomor punggung 8 itu. Eka yang tadinya dicintai berubah menjadi sosok yang dibenci Bobotoh.
Ronggo yang Tersisih
Atep dan Ronggo melanjutkan kisahnya di Persib. Airlangga adalah nama penyerang lokal yang anteng berkostum Persib sejak kedatangan di tahun 2008 oleh Jaya Hartono. Super sub pernah tersemat dalam julukannya karena selalu mencetak gol di babak kedua ketika ia masuk sebagai pemain pengganti.
Masih ingat tentunya dengan gol yang dicetaknya pada pertandingan melawan Persija di Stadion Gajayana Malang, (10/6/2009). Crossing Atep di sayap kanan diselesaikan dengan sundulan. Persib menang 2-1 setelah Christian Gonzalez mambawa unggul.

Kebersamaan Ronggo berakhir di tahun 2013, ketika namanya tidak termasuk daftar pemain yang dipertahankan Persib untuk berkompetisi tahun 2014. Manajemen Persib memilih untuk mendatangkan Tantan, Ferdinand Sinaga, dan mempromosikan Rudiyana.
Sukses Atep
Ia mengalami kegagalan terus menerus untuk memupus puasa gelar, sejak pertama kali berlabuh 2008. Hingga mendapatkan kesuksesan yang mengantarkannya ke puncak karier di sepakbola pada tahun 2014. Kesabaran, kesetiaan, dan usaha kerja keras itu terbayar, Atep pemain yang beruntung bisa memberikan gelar.
Rasa penasaran Lord Atep membawa Persib juara telah terpenuhi. Adalah hadiah atas usaha dan loyalitasnya berseragam Persib. Nomor 7 yang ia kenakan akan jadi simbol yang Bobotoh kenang atas namanya. Ia lah legenda, status yan tak dimiliki oleh rekan sekompatriotnya Eka Ramdani dan Airlangga.
Komentar Bobotoh