Kini, Giliran Persib yang Terkatung
Thursday, 28 May 2015 | 14:21
Nasib sepak bola Indonesia bakal ditentukan pada Jumat (29/5) besok. Tanggal tersebut merupakan tenggat waktu dari FIFA untuk negara berlambang Garuda ini agar segera menyelesaikan polemik bola yang terjadi. Jika tidak terselesaikan jua, ancaman sanksi tinggal dijatuhkan oleh FIFA. Banned bisa saja berlaku dan membuat segala aktifitas sepak bola Indonesia tidak diakui. Akibatnya yang terlihat adalah tidak bisa berpartisipasinya tim nasional Indonesia dalam event Piala Dunia, Piala Asia maupun ajang terdekat SEA Games 2015 di Singapura.
Sampai saat ini terlihat belum ada tanda apakah Menpora Imam Nahrawi untuk mencabut pembekuan atau ego PSSI untuk bisa mematuhi pemerintah dibalik embel-embel keagungan FIFA yang sedang diterpa isu korupsi pejabatnya. Hingga Kamis (28/5) hari ini, belum ada keputusan resmi mengenai masa depan sepak bola Indonesia. Hal ini menghanyutkan gairah para pelatih, pemain, pemilik klub hingga suporter sepakbola tanah air.
Para pemain Persib tentu sangat tidak ingin melihat nasib pribadi dan rekan-rekan seperjuangan terus menggantung dan terkatung-katung. Tony Sucipto bek sayap Persib hanya bisa menunggu hasil keputusan. Bagaimanapun posisinya sebagai pemain adalah aset yang tetap harus dijaga.
“Sekarang para pemain kita nunggu keputusan tanggal 29 (besok) untuk kedepannya berlanjutnya sepakbola Indonesia ini seperti apa jadi sebagai Pemain kita menunggu saja,” katanya.
Senada dengan Tony, Tantan pun mengungkapkan hal yang sama. Dirinya masih ingin bersama-sama dengan punggawa Persib lainnya. Menjalani latihan bersama dengan keceriaan dan kebersamaan tim yang membalut tim bagaikan keluarga. “Kita menunggu apa yang diputuskan tanggal 29, mudah-mudahan kita tidak disanksi FIFA,” tuturnya.
Sementara itu I Made Wirawan, mengharapkan agar permasalahan sehera selesai. Tidak baik rasanya bila pesepak bola tanpa kegiatan berlatih, berkomunikasi dengan tim sampai tidak bertanding. “Kita berharap mudah-mudahan secepatnya masalah ini selesai, dan ada lagi kegiatan, bila di Indonesia terlalu lama tidak ada kegiatan juga tidak bagus,” paparnya.

Nasib sepak bola Indonesia bakal ditentukan pada Jumat (29/5) besok. Tanggal tersebut merupakan tenggat waktu dari FIFA untuk negara berlambang Garuda ini agar segera menyelesaikan polemik bola yang terjadi. Jika tidak terselesaikan jua, ancaman sanksi tinggal dijatuhkan oleh FIFA. Banned bisa saja berlaku dan membuat segala aktifitas sepak bola Indonesia tidak diakui. Akibatnya yang terlihat adalah tidak bisa berpartisipasinya tim nasional Indonesia dalam event Piala Dunia, Piala Asia maupun ajang terdekat SEA Games 2015 di Singapura.
Sampai saat ini terlihat belum ada tanda apakah Menpora Imam Nahrawi untuk mencabut pembekuan atau ego PSSI untuk bisa mematuhi pemerintah dibalik embel-embel keagungan FIFA yang sedang diterpa isu korupsi pejabatnya. Hingga Kamis (28/5) hari ini, belum ada keputusan resmi mengenai masa depan sepak bola Indonesia. Hal ini menghanyutkan gairah para pelatih, pemain, pemilik klub hingga suporter sepakbola tanah air.
Para pemain Persib tentu sangat tidak ingin melihat nasib pribadi dan rekan-rekan seperjuangan terus menggantung dan terkatung-katung. Tony Sucipto bek sayap Persib hanya bisa menunggu hasil keputusan. Bagaimanapun posisinya sebagai pemain adalah aset yang tetap harus dijaga.
“Sekarang para pemain kita nunggu keputusan tanggal 29 (besok) untuk kedepannya berlanjutnya sepakbola Indonesia ini seperti apa jadi sebagai Pemain kita menunggu saja,” katanya.
Senada dengan Tony, Tantan pun mengungkapkan hal yang sama. Dirinya masih ingin bersama-sama dengan punggawa Persib lainnya. Menjalani latihan bersama dengan keceriaan dan kebersamaan tim yang membalut tim bagaikan keluarga. “Kita menunggu apa yang diputuskan tanggal 29, mudah-mudahan kita tidak disanksi FIFA,” tuturnya.
Sementara itu I Made Wirawan, mengharapkan agar permasalahan sehera selesai. Tidak baik rasanya bila pesepak bola tanpa kegiatan berlatih, berkomunikasi dengan tim sampai tidak bertanding. “Kita berharap mudah-mudahan secepatnya masalah ini selesai, dan ada lagi kegiatan, bila di Indonesia terlalu lama tidak ada kegiatan juga tidak bagus,” paparnya.

Nuhun Sib… we proud of U. Persib salawasna
asa euweuh gawena tim transisi teh
Imam nahrowi,kamu sangat baergembira karena cita2mu akan terlaksana yaitu menghancurkan sepak bola Indonesia di negara kamu sendiri,,,,,, sungguh sangat mengerikan
la nyala mata itil, kamu sangat berduka karena cita citamu beserta para kronimu tidak akan pernah terlaksana yaitu hnya mengeruk kekayaan tanpa peduli prestasi dari sepak bola di negrimu sendiri,,sungguh memalukan.
Tang kumeli kentang ngek ngek..!